Apakah Geng Sehat tahu setiap tanggal berapa diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN)? Hari Kesehatan Nasionaldiperingati setiap 12 November. Nah, setiap peringatannya ini mengangkat isu yang berbeda-beda. Namun, sudah tahukah Kamu makna dan sejarah hari kesehatan nasional?

 

Apa Itu Sistem Kesehatan Nasional?

Sebelum mengetahui makna dan sejarah hari kesehatan nasional, Kamu tentu perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu sistem kesehatan nasional. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 374/Menkes/SK/V/2009, sistem kesehatan nasional adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat seperti dimaksud dalam UUD 1945. 

 

Adapun sistem kesehatan nasional dipergunakan sebagai acuan atau dasar dalam menyusun kebijakan, pedoman, serta arahan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan. Sedangkan, tujuan dari sistem kesehatan nasional ialah agar pembangunan kesehatan terselenggara, baik oleh masyarakat, swasta, maupun pemerintah. 

 

Baca juga: Alur BPJS dan Segala Aturannya 

 

Stunting dan Jamkesnas, Dua Isu Utama HKN 2019

Setelah mengetahui apa itu sistem kesehatan nasional, saatnya Kamu mengetahui tema yang diangkat pada hari kesehatan nasional tahun ini. Tema yang diangkat pada Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2019 atau ke-55 ialah Generasi Sehat Indonesia Unggul. 

 

Namun, dikutip dari sambutan Menteri Kesehatan yang dipublikasikan secara online, ada dua isu kesehatan yang harus diselesaikan untuk membangun sumber daya manusia, yaitu isu stunting dan jaminan kesehatan nasional (jamkesnas). Walau dangka stunting turun hingga 10% dalam lima tahun terakhir, namun stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia. 

 

Baca juga: Dexa Group Berikan Beasiswa untuk Calon Ilmuwan Senilai 1 Miliar Rupiah

 

Perlu diketahui bahwa stunting adalah kondisi balita dengan tinggi badan kurang dari ukuran yang sesuai dengan usianya nih, Gengs. Kondisi ini diukur dengan tinggi badan anak berdasarkan patokan deviasi tinggi Standar Pertumbuhan Anak WHO. 

 

Balita stunting yang termasuk dalam masalah gizi kronik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu gizi ibu hamil, msalah kesehatan bayi, gizi ibu hamil yang kurang terpenuhi, hingga kurangnya asupan gizi pada bayi. Sehingga, bayi stunting akan mengalami kesulitan mencapai perkembangan fisik dan kognitif secara optimal. 

 

Untuk mencegah stunting pada semua tahapan perkembangan anak, yaitu sejak ibu hamil hingga pemberian MPASI, ada empat pilar yang bisa dilakukan. Pilar pertama ialah memberikan nutrisi yang beragam. Ibu hamil dan menyusui harus mengonsumsi semua jenis makanan sehat agar kebutuhan nutrisi terpenuhi.

 

Baca juga: Kartu BPJS Kesehatan Palsu VS Asli

 

Hal tersebut juga berlaku saat pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) pada anak. Anak harus mendapatkan makanan yang beragam agar zat gizi terpenuhi dengan baik. Jangan lupakan protein hewani karena mengonsumsi protein hewani efektif untuk mencegah stunting dan kurang gizi. 

 

Setelah kebutuhan nutrisi atau gizi terpenuhi, perlu memperhatikan perilaku hidup bersih agar ibu dan anak terhindar dari infeksi.  Seperti diketahui bahwa penyakit infeksi dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak menjadi kurang optimal dan membuat anak rentan untuk sakit.

 

Tidak hanya itu, biasakan juga melakukan aktivitas fisik secara teratur. Hal ini karena olahraga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga gizi dapat terserap sempurna dan terhindar dari obesitas. Obesitas merupakan faktor pemicu berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, ataupun kanker.

 

Selain isu stunting dan jaminan kesehatan nasional, yang turut menjadi fokus Kementrian Kesehatan pada 5 tahun ke depan di antaranya harga obat dan alat kesehatan yang masih tinggi, serta penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri yang masih rendah. 

 

Baca juga: Hasil Survei BPJS, Peserta Keluhkan Layanan Dokter



Makna Hari Kesehatan Nasional

Setelah mengetahui isu utama pada HKN 2019, saatnya Kamu mengetahui makna hari kesehatan nasional. Peringatan hari kesehatan nasional sebenarnya bertujuan untuk mengajak masyarakat atau membuat masyarakat menjadi lebih sadar untuk melakukan budaya hidup sehat dan meninggalkan perilaku ataupun kebiasaan yang kurang sehat lho, Gengs. 

 

Selain itu, peringatan HKN disambut dengan berbagai rangkaian aktivitas kesehatan di pusat maupun daerah. Rangkaian kegiatannya pun berupa olahraga bersama dan lomba, kegiatan ilmiah dan pengabdian masyarakat, hingga penghargaan. Kegiatan HKN biasanya juga dilakukan secara serentak di Indonesia. 

 

Baca juga: Riskesdas 2018: Penyakit Tidak Menular Meningkat



Sejarah Hari Kesehatan Nasional

Berawal dari era Presiden Soekarno, tahun 1950-an, rakyat Indonesia saat itu terkena wabah penyakit malaria. Ratusan ribu rakyat Indonesia saat itu dilaporkan terjangkit penyakit malaria. Itulah yang membuat pemerintah melakukan upaya untuk membasmi malaria di seluruh wilayah di Indonesia. 

 

Kemudian, dibentuklah Dinas Pembasmian Malaria pada 1959. Pada Januari 1963, dinas terkait berubah nama menjadi Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM). Pemerintah Indonesia saat itu bekerja sama dengan WHO dan USAID merencanakan untuk membasmi malaria pada 1970. 

 

Pembasmian malaria menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang disemprotkan secara massal ke rumah-rumah warga di seluruh wilayah, seperti Jawa, Bali, dan Lampung. Presiden Soekarno melakukan penyemprotan secara simbolis pada 12 November 1959 di Desa Kalasan, Yogyakarta. 

 

Baca juga: Dexa Group Terima IIRDI Award untuk Riset dan Pengembangan Farmasi

 

 

Setelah itu, kegiatan penyemprotan DDT dibarengi dengan kegiatan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Lima tahun berlalu, sekitar 63 juta penduduk Indonesia mendapat perlindungan dari penyakit malaria. Keberhasilan pemerintah dalam membasmi malaria inilah yang dijadikan sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama. 

 

HKN pertama diperingati pada 12 November 1964 yang kemudian menjadi titik awal kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Pada momentum hari kesehatan nasional ke-55 ini, tujuan utamanya ialah sebagai pengingat agar semua komponen bangsa ikut berperan dalam upaya kesehatan dan mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

 

Baca juga: BPJS Berencana Stop Sebagian Obat Kanker, Ini Kata Pasien



Sekarang Kamu tahu kan apa itu sistem kesehatan nasional, makna, serta sejarah hari kesehatan nasional? Kamu juga jangan sampai lupa ya untuk memperingati hari kesehatan nasional setiap 12 November, Gengs! 

 

Oh iya, kalau Kamu punya pertanyaan seputar kesehatan atau hal lain yang ingin ditanyakan pada ahli, jangan ragu menggunakan fitur ‘Tanya Dokter’ yang tersedia di aplikasi GueSehat khusus Android. Penasaran dengan fiturnya? Cobain yuk sekarang!

 






Referensi:

Adisasmito, Wiku. 2012. Sistem Kesehatan Nasional. Blog Universitas Indonesia. 

Dewan Pers Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 374/Menkes/SK/V/2009. Sistem Kesehatan Nasional

Kementrian Kesehatan. 2019. Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-55 Tahun 2019, “Generasi Sehat, Indonesia Unggul”

Kementrian Kesehatan. 2019. Sambut HKN, Kemenkes Ziarah ke Makam Pahlawan.

Kementrian Kesehatan. 2019. Sambutan Menteri Kesehatan pada Upacara Hari Kesehatan Nasional.

GueSehat.com. 2019. Stunting Jadi Salah Satu Fokus Perhatian dalam Pidato Visi Jokowi. 

GueSehat.com 2019. Mums yang Cerdas Tahu Siasat Mencegah Stunting!

Detik.com. 2019. Sejarah Hari Kesehatan Nasional yang Diperingati Setiap 12 November.