Setelah kemunculan vaksin palsu, kini masyarakat diresahkan kembali dengan peredaran kartu BPJS kesehatan palsu. Kasus ini pertama kali muncul dari  Desa Kertajaya, Padalarang,Bandung bagian Barat. Kepala Desa Kertajaya, Fauzy Samsul pun mengungkapkan keteledorannya dalam memercayakan urusan kartu kesehatan warganya tersebut kepada pihak kedua, yakni Rumah Peduli Duafa (RPD). Bermaksud untuk membantu jaminan kesehatan masyarakat yang kurang mampu di tempatnya, Fauzy justru membuat 230 warga harus membayar iuran sebesar Rp 100 ribu per orang untuk sebuah kartu BPJS palsu. Kabar tersebut mencuat setelah salah seorang warga Desa Kertajaya bernama Budiyanto kedapatan memiliki kartu BPJS kesehatan palsu saat mencoba berobat di RSUD Cibabat, Kota Cimahi. Setelah diselidiki, ternyata benar terdapat penjualan dan distribusi kartu BPJS palsu. Penangkapan pelaku dengan identitas Ana Sumarna oleh Kepolisian Resor Cimahi turut menghadirkan fakta baru jika pemalsuan kartu sudah dilakukan selama 1 tahun, terhitung sejak Juli 2015. Sungguh mengejutkan, bukan? Tak hanya warga Desa Kertajaya, masyarakat di sekitar daerah Jayamekar, Ciburuy, dan Kertamulya turut terkena imbas dari kartu palsu ini. Bukan hal yang mustahil jika peredarannya sudah meluas di tempat-tempat lain, termasuk di ibukota. Lantas, apa yang harus kita lakukan? Pertama-tama, Anda dapat memastikan terlebih dahulu bahwa kartu BPJS yang Anda miliki sekarang ini adalah asli. Bagaimana caranya? Apa perbedaan kartu BPJS asli dengan yang palsu? Temukan jawabannya di bawah ini!

Cermat Membedakan Kartu BPJS Asli dan Palsu

Kalau sudah begini, secara tak langsung Anda pun dituntut untuk selalu waspada dan cermat terhadap potensi kepemilikan kartu BPJS palsu. Seperti yang dilansir dari situs panduanbpjs.com, berikut terdapat beberapa kriteria perbandingan yang dapat Anda lihat pada kartu BPJS yang dimiliki untuk mengetahui status keaslian kartu tersebut.

  1. Kartu BPJS Kesehatan Perorangan yang asli memiliki gambar pulau-pulau di Indonesia. Sedangkan kartu yang palsu biasanya tidak bergambar atau polos.
  2. Jika Anda membalikan kartu BPJS asli, hanya terdapat tiga peraturan pemakaian kartu saja. Sedangkan pada kartu BPJS palsu bisa terdapat delapan atau lebih dari tiga peraturan yang biasanya bertuliskan E-id BPJS.
  3. Perbedaan lain juga terlihat pada kerapihan kartu. Kartu yang berasal dari BPJS akan terlihat lebih rapi, asli, dan dengan tulisan yang lebih jelas. Sedangkan hasil print kartu BPJS palsu biasanya akan tampak buram dan dibuat asal-asalan saja.
  4. Terakhir, barcode yang terletak pada halaman depan kartu BPJS asli akan terlihat jelas, rapi, dan beraturan. Kode barcode pada kartu palsu akan terlihat lebih berantakan.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi Eksternal dan Humas BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi, kartu yang dibuat oleh oknum lain selain BPJS tidak akan dapat teridentifikasi dalam master file dan data pusat BPJS. “Mulai dari nama peserta dan nomor kartu akan berbeda. Sehingga percuma saja tidak akan bisa digunakan untuk berobat”, jelasnya. Ya, Anda yang memiliki kartu BPJS palsu tidak bisa mendapatkan persetujuan, baik di fasilitas kesehatan 1 ataupun di rumah sakit karena nomor dan barcode yang tertera tidak dapat diterima oleh sistem. Untuk mengetahui apakah kartu Anda asli atau palsu, Anda juga dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan mengeceknya langsung pada Kantor Layanan Operasional Kabupaten (KLOK) atau mencoba mencari data kartu Anda pada aplikasi BPJS yang dapat diunduh melalui play store. Jika informasi kesehatan Anda tercantum dalam data milik BPJS, berarti bisa dikatakan Anda aman dari kartu BPJS palsu.

Agar Tidak Tertipu

Salah satu tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk menghindari kartu palsu adalah dengan membuatnya langsung di kantor BPJS Kesehatan terdekat. Pendaftaran dapat dilakukan secara online atau offline di kantor cabang atau KLOK, atau juga bisa melalui loket resmi seperti bank yang bekerjasama dan minimarket yang bekerjasama dengan BPJS. Jika menemui masalah atau kendala, Anda dapat langsung menghubungi call center BPJS di nomor 1500400 atau mengajukan email ke humas@bpjs-kesehatan.go.id. Jangan sampai Anda malas untuk mengurusnya sendiri dan begitu saja mempercayakan pihak kedua atau calo. Ketika ada orang yang secara tiba-tiba menawarkan kartu BPJS Kesehatan tanpa harus menyertakan dokumen yang lengkap seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK) atau dengan harga yang terlalu tinggi, berhati-hatilah! Jangan sampai Anda juga sudah membayar uang pendaftaran di muka sebelum mendapatkan kartu secara fisik. Anda juga harus mewaspadai penawaran pembuatan kartu BPJS yang tertera melalui informasi di sosial media atau jejaring chat seperti BBM dan WhatsApp. Tetap selalu waspada, ya! Peredarannya mungkin sudah terlanjur luas, tetapi jika Anda cermat dan teliti, Anda dapat menghindari kepemilikankartu BPJS palsu! Lakukan pengecekan pada keaslian kartu Anda dan pantau terus perkembangan berita dari kasus ini.