Jika Kamu mengalami sulit tidur atau insomnia, mungkin Kamu berpikir kondisi ini hanya sementara. Namun, gangguan tidur insomnia ini bisa menjadi kronis dan berkepanjangan. Jika tidak diobati, dapat mengurangi kebutuhan tidur yang cukup, dan meningkatkan risiko datangnya penyakit lain yang lebih berbahaya.



Kebanyakan orang tidak berpikir untuk mendatangi dokter saat mengalami insomnia. Selain tidak menganggap perlu, kemungkinan juga bingung harus mendatangi dokter apa. Padahal dokter dapat membantu mendiagnosis dan mengobati insomnia.

 

Tergantung pada riwayat kesehatan dan gejala yang Kamu alami, dokter nanti akan merujuk ke dokter spesialis yang tepat. Misalnya, mereka mungkin merujukmu ke ahli saraf, psikolog, psikiater, atau praktisi pengobatan alternatif.

 

Baca juga: Kurang Tidur Bisa Picu 5 Penyakit Ini

 

Dokter yang Menangani Insomnia

Jika di tempatmu tidak ada dokter spesialis, Kamu bisa kok mendatangi dokter umum atau dokter keluarga. Sebenarnya sesuai alur perawatan di era BPJS, dokter umum di layanan primer adalah dokter pertama yang seharusnya Kamu datangi untuk semua keluhan kesehatanmu. 

 

Nah, untuk insomnia pun sama saja. Berikut ini dokter yang menangani insomnia yang bisa Kamu jadikan tujuan konsultasi:

1. Dokter umum atau dokter perawatan primer

Dokter pertama yang harus Kamu temui untuk masalah tidur adalah dokter perawatan primer, baik itu dokter umum atau dokter keluarga. Mereka bisa memberikan strategi perawatan sederhana untuk memperbaiki gangguan tidurmu.



Mereka bisa menyarankan untuk mengubah kebiasaan tidur dan gaya hidup yang berpengaruh pada kualitas tidur. Dokter umum juga dapat merekomendasikan pengobatan yang tepat, jika Kamu sedang menggunakan obat-obatan yang dapat mengganggu tidur.



Jika perawatan dengan dokter umum tidak berhasil, maka dokter umum akan merujuk ke dokter spesialis di pelayanan kesehatan tingkat dua.Biasanya pasien perlu dirujuk ke dokter spesialis jika diduga masalah tidur disebabkan oleh kondisi kesehatan yang lebih serius.

 

Baca juga: Kebiasaan Ini Membuat Kamu Tidak Bisa Tidur, Lho!



2. Dokter anak

Tentu saja ini untuk gangguan tidur pada anak. Jika mencurigai anak menderita insomnia, buat janji dengan dokter anak. Dokter anak adalah dokter yang memiliki kompetensi tambahan dalam merawat anak.

Mereka dapat membantu mendiagnosis dan meresepkan perawatan yang sesuai untuk bayi dan anak-anak. Dokter anak juga dapat merujuk pasien anak ke spesialis yang lebih khusus.

Insomnia pada anak perlu mendapatkan perawatan dokter anak karena dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa anak dengan gangguan tidur memiliki masalah mendasar yang harus ditangani segera. 

 

3. Dokter spesialis gangguan tidur

Di Indonesia memang belum banyak dokter yang khusus menangani gangguan tidur. Di beberapa negara, seperti di Amerika Serikat, ada asosiasi khusus perhimpunan khusus dokter yang memiliki keahlian mengatasi berbagai masalah gangguan tidur.



Mereka bisa terdiri dari berbagai sub-spesialisasi di berbagai bidang yang salah satunya beranggotakan dokter dengan kompetensi mengatasi berbagai masalah gangguan tidur. Dokter spesialis gangguan tidur akan mendiagnosis dan mengelola kondisi yang Kamu alami.

 

Baca juga: Mengenal 11 Jenis Insomnia



4. Dokter spesialis saraf

Kamu bisa juga mendatangi dokter spesialis saraf untuk mengatasi insomnia. Seorang dokter spesialis saraf sudah diberikan pelatihan mendalam tentang gangguan sistem saraf. Ketidakseimbangan kimiawi otak bisa jadi menyebabkan banyak gejala, termasuk insomnia. Ahli saraf juga mengobati sindrom kaki gelisah, penyebab umum insomnia.



5. Psikolog atau psikiater

Kedua ahli ini tidak selalu berhubungan dengan gangguan mental. Jangan ragu datang ke psikolog dan psikiater saat mengalami gangguan tidur atau insomnia.



Psikolog banyak mempelajari perilaku dan proses mental. Seorang psikiater adalah seorang dokter spesialis kedokteran jiwa yang bisa mendiagnosis dan mengobati gangguan mental. Seorang psikiater dapat meresepkan obat, sementara seorang psikolog tidak bisa.



Keduanya dapat menawarkan konseling atau terapi perilaku untuk membantu mengobati insomnia. Mereka juga dapat mengobati kondisi kesehatan mental lainnya yang mungkin menyebabkan gangguan tidur.



6. Praktisi pengobatan komplementer dan alternatif

Ingat ya Gengs, pengobatan komplementer atau alterhatif bukan dukun. Saat ini sudah banyak praktisi pengobatan komplementer dan alternatif yang menawarkan perawatan untuk insomnia. Sebagai contoh, instruktur yoga dan meditasi bersertifikat, ahli herbal, atau akupunktur.

 

Terapis pijat juga dapat membantu Kamu merasa rileks sehingga Kamu bisa cepat tertidur. Sebuah penelitian dalam Journal of Alternative dan Complementary Medicine menunjukkan bahwa akupunktur cukup efektif untuk mengatasi insomnia.



Jadi tidak perlu bingung berobat ke mana saat mengalami gangguan tidur jenis apapun, tidak hanya insomnia. Jangan membiarkan gangguan tidur berlarut-larut karena bisa menurunkan kaulitas hidup Kamu.

 

Baca juga: Akupunktur Aman untuk Ibu Hamil Selama Dilakukan Ahli

 

 

 

Referensi:

https://www.healthline.com/health/insomnia-doctors#preparation

https://www.sleepfoundation.org/insomnia/treatment