Mendengar orang mengorok atau mendengkur saat tidur adalah hal yang biasa. Namun, jika mendengar buah hati yang masih balita mengorok, Mums pasti merasa resah. Apa kira-kira penyebab anak tidur ngorok?

 

Mengorok merupakan suara bising yang disebabkan oleh getaran pada uvula dan langit-langit lunak di bagian belakang tenggorokan. Kerasnya suara ditentukan oleh banyaknya udara yang melewatinya, getaran jaringan tenggorokan, dan relaksasi jaringan tersebut saat tidur.

 

Meskipun banyak orang dewasa mengorok, mengorok tidak umum terjadi pada anak-anak dan dapat menimbulkan kekhawatiran, terutama jika dengkuran mengganggu tidur malam yang nyenyak. Kali ini, kita akan mencari tahu lebih dalam kenapa anak tidur mengorok dan apa yang harus dilakukan.

 

Penyebab Anak Tidur Ngorok

Diterangkan Sleep Foundation, menggorok ringan dan sesekali diyakini terjadi pada 27% anak. Jenis dengkuran ini biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan. Dari anak-anak yang didiagnosis mengalami gangguan pernapasan saat tidur, sekitar 70 persen didiagnosis mendengkur primer. 

 

Mendengkur terjadi saat udara tidak dapat mengalir dengan bebas melalui saluran napas di bagian belakang tenggorokan. Saat menarik atau membuang napas, jaringan di sekitar saluran napas bergetar sehingga menimbulkan suara bising.

 

Pada anak-anak, faktor risiko mengorok yang paling umum, meliputi:

  • Amandel dan kelenjar gondok yang membengkak: Jika amandel dan kelenjar gondok membesar atau bengkak karena infeksi, ini dapat menghalangi jalan napas dan menyebabkan mengorok. Ini adalah penyebab paling umum gangguan pernapasan saat tidur pada anak-anak.
  • Obesitas: Obesitas dapat mempersempit saluran napas dan meningkatkan risiko apnea tidur obstruktif.
  • Hidung tersumbat: Pilek dan hidung tersumbat dapat menyebabkan kemacetan yang menghambat aliran udara.
  • Alergi: Alergi dapat menyebabkan peradangan pada hidung dan tenggorokan yang membuat anak lebih sulit bernapas dan meningkatkan risiko mendengkur.
  • Asma: Sama seperti alergi, asma dapat menghambat pernapasan normal dan memicu dengkuran.
  • Anatomi: Beberapa orang memiliki anatomi yang membuat mereka lebih sulit bernapas secara normal saat tidur. Misalnya, septum yang menyimpang, dapat menyebabkan anak bernapas melalui mulut dan mendengkur.
  • Paparan tembakau: Menjadi perokok pasif juga dapat memengaruhi pernapasan dan meningkatkan mendengkur pada anak-anak.
  • Udara yang terkontaminasi: Kualitas udara yang rendah atau kontaminan yang berlebihan dapat mengganggu pernapasan normal dan meningkatkan risiko anak sering mendengkur.
  • Durasi menyusui yang lebih singkat: Alasannya belum jelas, tetapi diyakini ASI membantu saluran napas bagian atas berkembang sehingga mengurangi kemungkinan mendengkur.

 

Mengatasi Anak Tidur Ngorok

Mengorok yang tidak berkaitan dengan sleep apnea biasanya tidak membahayakan anak. Mendorong anak untuk tidur miring, bukan telentang, mungkin bisa membantu mengatasi kebiasaan mengorok. 

 

Jika ngorok disebabkan oleh hidung tersumbat, dokter mungkin akan memberikan obat semprot hidung kortikosteroid. Jika anak memiliki berat badan berlebih, dokter mungkin menyarankan olahraga ringan dan program penurunan berat badan.

 

Bagi anak dengan alergi musiman, obat-obatan seperti antihistamin dan dekongestan mungkin bisa membantu. Jika ngorok berhubungan dengan apnea tidur obstruktif yang dipicu oleh pembesaran kelenjar gondok, amandel, atau penyumbatan hidung, dokter mungkin akan merujuk ke spesialis THT atau dokter bedah.

 

Kapan Harus Mengunjungi Spesialis Anak 

Jika anak sering mengorok dengan keras, disertai gejala terkait, seperti pernapasan mulut, apnea, kegelisahan, terengah-engah, kesulitan bangun di pagi hari, dan kelelahan di siang hari, mereka mungkin perlu menjalani evaluasi spesialis. Jika anak tidak mendapatkan tidur yang diperlukan, ini dapat memengaruhi perilaku, fokus, dan perhatian di siang hari.

 

Jadi, jika anak ngorok pelan sesekali, Mums bisa mengabaikannya dan tidak perlu khawatir. Namun, jika   anak sering ngorok dengan keras dan disertai gejala lain, ada baiknya segera membawanya ke dokter spesialis anak.

 

Sumber:

Luriechildren.org. Snoring-in-children-toddlers-when-to-worry

Sleepfoundation.org. Snoring-children

Verywellfamily.com. When-to-worry-about-your-child-s-snoring