Tahukah Mums, pola hidup yang baik harus diiringi dengan istirahat yang cukup pula? Jika Mums makan secara teratur dan rutin berolahraga, tetapi tidak tidur selama minimal tujuh jam per hari, maka usaha Mums mungkin akan sia-sia.

 

Bukan, ini bukan peringatan yang didramatisasi! Faktanya, tidur cukup sangat penting bagi kesehatan kita, dan sayangnya masih banyak orang yang menganggapnya remeh.

 

"Pertama dan terutama, kita harus menjadikan tidur sebagai prioritas," ucap Michelle Drerup, PsyD, DBSM, yang merupakan pakar tidur. "Kami selalu merekomendasikan diet dan olahraga yang baik untuk semua orang, tetapi bersamaan dengan itu kami juga merekomendasikan tidur yang cukup."

 

Berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan?

Kita akan merasa lebih baik setelah istirahat malam yang cukup. National Sleep Foundation, sudah membuat daftar jumlah waktu tidur sesuai usia. Daftar ini dibuat berdasarkan penelitian selama dua tahun dan membaginya ke dalam sembilan kategori khusus usia, dengan sedikit rentang yang memungkinkan untuk preferensi individu:

 

Dewasa, usia diatas 65 tahun

 7 hingga 8 jam.

Dewasa, usia 26-64 tahun

 7 hingga 9 jam.

Dewasa muda, usia 18-25 tahun

 7 hingga 9 jam.

Remaja, usia 14-17 tahun

 8 hingga 10 jam.

Anak usia sekolah, usia 6-13 tahun

 9 hingga 11 jam.

Anak-anak prasekolah, usia 3-5 tahun

 10 hingga 13 jam.

Balita, usia 1-2 tahun

 11 hingga 14 jam.

Bayi, 4-11 bulan

 12 hingga 15 jam.

Bayi baru lahir, 0-3 bulan

 14 hingga 17 jam.

 

Para peneliti juga telah menemukan bukti bahwa faktor genetik, perilaku, dan lingkungan turut menentukan berapa lama waktu tidur yang kita butuhkan untuk kesehatan dan aktivitas harian kita. Namun, tidur minimal tujuh jam adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan kesehatan Anda, saran Dr. Drerup.

 

Apa yang terjadi jika kita tidak cukup tidur?

Kurang waktu tidur memiliki dampak negatif pada kesehatan kita, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

 

Masalah dalam jangka pendek meliputi:

  • Kurangnya kewaspadaan. Mengurangi waktu tidur 1,5 jam saja, misalnya dari seharusnya 7 jam menjadi 5,5 jam, dapat berdampak pada mood dan kewaspadaan Mums.
  • Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Hal ini dapat membuat Mums sangat mengantuk dan lelah sepanjang siang.
  • Gangguan daya ingat. Harap dicatat bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi kemampuan Mums untuk berpikir, mengingat, dan memproses informasi.
  • Stres dalam hubungan. Kurang tidur dapat membuat perasaan Mums memburuk. Mums akan merasa murung dan lebih sensitif, yang membuat Mums mudah berkonflik dengan Dads, dan orang di sekitar Mums.
  • Penurunan kualitas hidup. Mums mungkin menjadi kurang bersemangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari atau berolahraga.
  • Kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kecelakaan mobil. Menurut data Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional, mengemudi dalam keadaan mengantuk menyebabkan ribuan kecelakaan, cedera, dan kematian setiap tahunnya.

 

Masalah kesehatan dalam jangka panjang:

Jika Mums terus kekurangan waktu tidur yang cukup, Mums mungkin akan mengalami masalah kesehatan yang lebih parah dan jangka panjang. Beberapa penyakit potensial yang paling serius yang terkait dengan kurang tidur kronis misalnya: tekanan darah tinggi, diabetes, serangan jantung, gagal jantung, atau stroke. Masalah potensial lainnya termasuk obesitas, depresi, penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, dan penurunan gairah seks.

 

Bukan hanya itu, kurang tidur kronis bahkan dapat mempengaruhi penampilan Mums. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan kerutan dini dan lingkaran hitam di bawah mata. Selain itu, kurang tidur juga memiliki kaitan erat dengan peningkatan jumlah hormon stres kortisol dalam tubuh. Kortisol bertugas memecah kolagen, protein yang menjaga kulit tetap halus. Dengan kata lain, kurang tidur dapat menyebabkan kulit anda berkeriput! 

 

Tips agar tidur  lebih nyenyak

Jika Mums mengalami masalah tidur, cobalah strategi sederhana dari Dr. Drerup berikut:

 

1. Anggaplah tidur yang cukup sama pentingnya dengan minum obat

Mungkin kesibukan dan tuntutan pekerjaan sehari-hari membuat Mums  menomorduakan tidur yang nyenyak dan berkualitas dalam list prioritas Mums. Namun, Dr. Drerup mengatakan bahwa kita perlu menjadwalkan waktu yang cukup untuk tidur.

 

2. Tetapkan waktu bangun yang konsisten

Bangunlah pada jam yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan atau hari libur. Bangun di waktu yang sama setiap hari sebenarnya membantu Mums tidur lebih nyenyak di malam hari. Waktu bangun yang konsisten membantu memotivasi Mums untuk segera tidur.  Dorongan untuk tidur ini secara bertahap akan terbangun secara alami.

 

Menyingkat waktu tidur hanya akan membuat Mums lebih sulit untuk tertidur di malam berikutnya. Demikian pula, tidur panjang di akhir pekan akan membuat Mums lebih sulit untuk bangun lebih awal di hari Senin pagi.  

 

3. Buat suasana rileks dan singkirkan ponsel sebelum tidur

Drerup menyarankan untuk melakukan aktivitas yang membuat tubuh rileks sebelum tidur, seperti mandi air hangat atau membaca buku. Dengan menjadikan aktivitas ini sebagai bagian dari ritual sebelum tidur, Mums melatih diri untuk mengasosiasikan aktivitas ini dengan kewajiban untuk tidur. Asosiasi ini akan membantu Mums lebih mudah untuk berhenti terjaga.

 

Jangan bermain HP sebelum tidur. Perangkat elektronik membuat pikiran Mums terus bekerja dan jauh dari kondisi rileks yang perlu Mums capai sebelum tidur. Dr. Drerup menyarankan untuk menyingkirkan perangkat seperti ponsel pintar dan tablet, setidaknya satu jam sebelum tidur.

 

 

4. Jika Mums terbangun di malam hari, jangan mengecek jam

Begitu Mums melihat jam, Mums tidak hanya melihat satu angka saja. Alam bawah sadar  akan mulai menghitung, lalu Mums akan memikirkan sudah berapa lama Mums berada di tempat tidur dan apa yang harus Mums lakukan keesokan harinya. Dan tanpa sadar, waktu yang panjang berlalu bergitu saja dan itu memotong waktu tidur Mums.

 

5. Luangkanlah waktu untuk bersantai

Dalam masyarakat kita saat ini orang-orang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Mereka menempatkan tidur di urutan paling bawah dalam daftar prioritas karena ada begitu banyak hal lain yang harus dilakukan: keluarga, urusan pribadi dan kehidupan kerja. "Ini adalah tantangan, tetapi jika mereka memahami pentingnya tidur yang cukup, dan bagaimana cara tidur yang lebih baik, itu akan membuat perbedaan (kemajuan) besar,” ungkap dr. Drerup.

 

Referensi:

Health.Clevelandclinic.com. What happens-body-dont-get-enough-sleep