Saat si Kecil masih bayi, pola tidurnya seringkali masih tidak teratur. Banyak bayi yang sering terbangun di malam hari dan akhirnya membuat Mums harus begadang. Nah, setelah ia bertambah usia menginjak balita, Mums mungkin berharap pola tidurnya sudah lebih teratur. Eh, ternyata ia masih sering bangun terlalu pagi. Duh, bagaimana ya caranya untuk menangani kondisi balita yang sering bangun terlalu pagi seperti ini? Yuk, cari tahu dalam ulasan berikut!

 

Baca juga: 5 Penyebab Anak Balita Suka Tidur Larut Malam
 

Berapa Lama Durasi Tidur yang Diperlukan Balita?

Sebenarnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan balita bangun lebih awal dari seharusnya. Faktor utama yang memengaruhi adalah durasi tidur balita dalam sehari.

Sebagian besar balita membutuhkan waktu tidur sekitar 11-14 jam dalam sehari yang biasanya terbagi sebanyak 10-12 jam untuk tidur di malam hari.

Namun, durasi tidur ini sebenarnya dapat berbeda-beda pada setiap anak. Selama ia terbangun dengan ceria, maka durasi tidurnya mungkin bisa terbilang cukup. Sementara, jika ia terbangun dengan suasana hati yang buruk atau rewel, maka mungkin si Kecil membutuhkan waktu tidur yang lebih lama lagi.

Penting untuk mengetahui penyebab balita tidur tidak nyenyak, sehingga Mums bisa menanganinya dengan tepat dan akhirnya si Kecil tidak bangun terlalu pagi, deh.

 

Baca juga: Anak Balita Masih Harus Tidur Siang Enggak, ya?
 

Tips Menangani Balita yang Suka Bangun Terlalu Pagi

Sembari mencari tahu penyebabnya, berikut ada beberapa tips yang bisa Mums lakukan untuk menangani balita yang bangun terlalu pagi.

 

1. Mundurkan waktu tidur si Kecil

Seringkali, penyebab utama si Kecil bangun terlalu pagi adalah waktu tidur malam yang terlalu awal. Jadi, cobalah untuk mundurkan waktu tidur si Kecil. Namun, jangan langsung mengubah waktunya secara drastis, karena ini akan membuat si Kecil justru terlalu lelah dan makin sulit tidur.

Alih-alih membiarkan si Kecil tidur terlalu malam, mulailah untuk memundurkan waktu tidurnya sedikit demi sedikit. Misalnya, di mulai dengan mundur 15 menit, kemudian 30 menit, hingga akhirnya ia bisa tidur pada waktu yang Mums harapkan.

Sebelum tidur, tetap lakukan rutinitas seperti biasa agar si Kecil tetap merasa nyaman.

 

2. Sesuaikan jam tidur siangnya

Jika waktu tidur malam sudah disesuaikan tapi si Kecil masih juga bangun terlalu pagi, maka waktu tidur siangnya mungkin perlu disesuaikan lagi. Sekitar usia 1 tahun, si Kecil umumnya membutuhkan waktu tidur dua kali sehari. Setelahnya, ia mungkin hanya butuh waktu tidur sekali sehari. Perubahan ini tak jarang menyebabkan si Kecil kerap mengalami gangguan tidur di malam hari.

Pada usia 18 bulan, si Kecil semestinya cukup tidur siang 1 kali sehari dengan durasi paling lama sekitar 2 jam. Apabila si Kecil tidur siang lebih dari 2 jam, ada baiknya Mums mungkin membangukannya agar tidur malamnya tidak terganggu.

Menginjak usia 2 tahun, si Kecil mungkin sudah siap untuk tidak lagi tidur siang. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa saat balita mencapai usia prasekolah, tidur siang sebenarnya justru dapat mengganggu tidur malam hari mereka.

 

3. Perhatikan penerangan di area tidurnya

Jika si Kecil tampak sering terbangun di pagi hari karena ada cahaya yang masuk dari balik tirainya, pertimbangkan untuk memasang tirai tembus pandang. Hindari juga menyalakan lampu secara tiba-tiba agar anak tidak kaget dan terbangun.

 

4. Berikan makanan yang mengenyangkan

Rasa lapar bisa membuat si Kecil terbangun terlalu pagi. Jadi, pastikan untuk memberikan makanan yang mengenyangkan dan juga sehat beberapa jam sebelum ia tidur malam.

 

Tidur yang cukup dan berkualitas sangat dibutuhkan anak-anak untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun, jika ia kerap terbangun terlalu pagi, ini tentu bisa mengganggunya. Jadi, lakukan beberapa hal di atas untuk membantu si Kecil agar tidak lagi bangun terlalu pagi. (BAG)

 

Baca juga: Ini Tandanya Balita Sudah Siap untuk Tidur Sendiri!
 

Referensi

WebMD. Parenting by Your Toddler's Personality Type.