Si kecil susah tidur pada waktu yang sudah diharapkan oleh Mums dan Dads? Anak malah baru tidur pada larut malam, yang justru akan mengganggu tumbuh-kembangnya. Tidak hanya kelelahan keesokan harinya, anak balita dengan jam tidur seperti anak remaja juga mudah uring-uringan sekaligus terganggu kesehatan tubuhnya.

Mums, sebenarnya kenapa sih, si kecil susah sekali disuruh tidur cepat? Inilah lima (5) penyebab anak balita suka tidur larut malam:

  1. Anak sedang menguji ketahanan tubuhnya sendiri.

Semakin bertambahnya usia, anak mulai menyadari bahwa banyak hal yang mulai bisa dilakukannya sendiri. Misalnya: memilih pakaian sebelum mandi, memakai baju, menggosok gigi, dan masih banyak lagi. Ini termasuk keinginan untuk menguji ketahanannya tetap terjaga, meskipun mungkin sebenarnya sudah mengantuk luar biasa.

Solusi:

Dr.Gwen Dewar, pendiri website Parenting Science, menjelaskan bahwa sekitar 20 hingga 30% anak balita dari populasi mereka di seluruh dunia punya masalah gangguan tidur, seperti: sulit tidur cepat atau cenderung terbangun di tengah malam.

Untuk masalah ini, Dr.Dewar menyarankan agar Mums dan Dads mulai tegas menetapkan jadwal tidur yang konsisten setiap malam bagi si kecil. Usahakan juga agar anak jangan sampai mengamuk saat disuruh tidur. Kerewelan si kecil dapat menaikkan kadar adrenalin dan kortisol dalam tubuhnya, sehingga malah semakin membuatnya susah tidur.

  1. Anak terlalu lelah atau terlalu bersemangat.

Menurut perawat klinik, ahli pengasuhan anak dan penulis “Toddler Sense”, Ann Richardson, anak-anak yang terlalu lelah atau terlalu bersemangat karena kegiatan hari itu juga berisiko susah tidur cepat.

Akibatnya, anak yang tidur terlalu larut justru akan mudah terbangun pada tengah malam, karena rutinitas waktu tidur menjadi rusak. Banyaknya sensorik yang mempengaruhi otak si kecil-lah yang membuatnya mendadak terbangun di malam hari.

Solusi:

Usahakan untuk tidur paling lambat antara jam tujuh atau delapan malam. Jika Mums dan Dads lagi sama-sama sibuk sehingga anak melewatkan tidur siang, berarti malamnya anak harus tidur lebih cepat.

Terapkan rutinitas sebelum tidur yang konsisten untuk anak. Jika si kecil terlihat terlalu lelah, bantulah menenangkannya sebelum tidur dengan mandi air hangat, pijatan ringan, cerita dongeng sebelum tidur, atau mainkan musik lembut yang menenangkan.

  1. Anak belum benar-benar lelah.

Jika anak terjaga pada waktu tidur hampir setiap malam dalam seminggu selama setidaknya satu bulan atau sering mendadak terbangun di tengah malam, mungkin sudah waktunya untuk melihat jadwal tidurnya dan melihat kemungkinan si kecil harus tidur lebih cepat. Jangankan anak, orang dewasa saja ada yang tidak lelah pada waktu tidur, sehingga cenderung mengalami gangguan tidur saat malam hari.

Solusi:

Perawat neonatal, ibu empat anak, dan pemenang penghargaan terapis tidur pemenang penghargaan dan blogger di belakang “Taking Cara Babies”, Cara Dumaplin percaya jika tidur siang anak mengganggu waktu tidur malamnya atau anak belum lelah padahal sudah waktunya tidur, berarti dia masih butuh banyak waktu untuk terjaga.

  1. Anak sakit, lapar, atau haus.

Anak yang sedang sakit sudah pasti sulit merasa nyaman, sehingga membutuhkan bantuan obat resep dokter agar lebih relaks sebelum tidur. Contoh: anak yang sedang demam, terkena radang tenggorokan, hingga pilek.

Meskipun sudah makan, bisa jadi gizi yang kurang baik membuatnya masih kelaparan saat harusnya sudah tidur. Begitu pula saat anak kekurangan cairan, sehingga tenggorokan terasa kering.

Solusi:

Untuk yang sakit, Mums bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai pengobatan yang tepat. Bila siangnya anak kurang mengkonsumsi makanan berlemak, seperti produk susu, alpukat, atau protein hewani (daging, ayam, atau ikan), maka pantas saja malamnya dia masih kelaparan. Berikan camilan yang kaya nutrisi, seperti buah-buahan, agar anak merasa cukup kenyang dan bisa tidur.

Namun, hindari juga memberi makan si kecil terlalu banyak. Yang ada, tidak hanya tambah susah tidur, anak juga rentan menderita gangguan pencernaan.

  1. Anak tidak dibiasakan dengan rutinitas jam tidur yang sama.

Hanya berpatokan dengan menunggu anak capek sendiri bukan cara yang tepat agar anak cepat tidur. Tanpa rutinitas jam tidur yang konsisten, anak malah akan cenderung tidur larut dan mudah terbangun saat tengah malam.

Solusi:

Secara bertahap, mulailah membiasakan anak dengan rutinitas jam tidur yang sama. Misalnya: makan sedikit camilan dan minum air putih, ke kamar mandi, membaca cerita dongeng pengantar, tidur, hingga saat mematikan lampu kamar. Cobalah rutinitas tidur yang sama secara konsisten selama setidaknya dua minggu hingga tiga bulan pertama.

Nah, sudah tahu penyebab anak balita suka tidur larut malam? Semoga saran-saran di atas dapat membantu ya, Mums.

Sumber:

https://www.livingandloving.co.za/child/5-reasons-why-your-child-wont-settle-at-bedtime

https://www.webmd.com/children/ss/children-sleep-problems

https://www.paloaltoonline.com/blogs/p/2013/10/21/why-my-son-has-the-bedtime-of-a-teenager