Kabar mengagetkan datang dari Lady Gaga. Wanita yang kerap dipanggil sebagai Mother Monsters ini mengaku, setelah konser turnya berakhir ia berencana untuk vakum dari dunia musik. Hal tersebut ia sampaikan saat perilisan film dokumenter Netflix, Gaga: Five Foot Two di Toronto International Film Festival. Melalui film tersebut, penonton akan melihat sekilas kehidupan seorang Lady Gaga, termasuk perjuangannya melawan nyeri kronis (chronic pain) yang ia derita.

 

Yep, nyeri kronis yang ia idap menjadi salah satu alasan kenapa ia memutuskan untuk berisitirahat sejenak dari dunia hiburan yang telah mengangkat namanya. Ketika ditanya mengapa ia bersedia terlibat dalam film yang mendokumentasikan perjuangannya melawan rasa sakit, ia menjawab, “Ini berat, tapi juga melegakan.”

 

Sekitar 5 tahun yang lalu, tepatnya pada Februari 2013, Lady Gaga menyampaikan melalui akun Twitter pribadinya bahwa ia sedang mengalami nyeri kronis selama beberapa bulan terakhir. Pengumuman tersebut ia sampaikan kepada Little Monsters, sapaan untuk penggemarnya, sebagai alasan mengapa ia harus membatalkan sisa konser tur Born This Way Ball. Lalu pada awal tahun 2017, Lady Gaga menceritakan mengenai perjuangannya menangani nyeri kronis pada Arthritis Magazine. Ia mengatakan bahwa rasa sakit kronis yang ia derita terjadi akibat patah tulang pinggul dan sinovitis.

Baca juga: 6 Hal Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mental 

 

Apa Itu Nyeri Kronis?

Geng Sehat pernah tidak merasa sakit ketika jari teriris benda tajam? Memang terasa sakit, namun setelah disembuhkan rasa sakitnya akan hilang. Nah berbeda dengan nyeri kronis, nyeri atau rasa sakit yang dirasakan berlangsung dalam kurun waktu yang lama, yaitu sekitar 3-6 bulan bahkan bisa bertahun-tahun. Kondisi yang paling umum terjadi dalam nyeri kronis adalah osteoarthritis, rheumatoid arthritis, migrain, dan sindrom carpal tunnel.

 

Rasa sakit atau nyeri berasal dari sinyal yang masuk ke dalam otak, misalnya ketika Kamu terluka. Sebelum masuk ke dalam otak, sinyal tersebut akan melalui sistem saraf terlebih dahulu. Otak memproses sinyal tersebut dan mengirim pesan bahwa Kamu sakit. Setelah luka diobati, sinyal biasanya akan berhenti. Namun berbeda dengan nyeri kronis, sinyal saraf terus muncul meskipun Kamu sudah sembuh.

 

Penyebab Nyeri Kronis

Rasa sakit kronis bisa disebabkan oleh banyak hal. Usia yang sudah tua bisa menjadi salah satu penyebabnya. Karena saat bertambah usia, sel-sel akan mulai mengalami kerusakan. Biasanya pada penyebab yang satu  ini akan ditandai dengan rusaknya tulang dan sendi. Selain itu, nyeri kronis juga bisa diakibatkan oleh gaya hidup tidak sehat, misalnya sering mengangkat beban berat, pernah mengalami cedera, postur tubuh yang buruk, maupun menderita obesitas atau kelebihan berat badan.

 

Terkadang, nyeri kronis juga disebabkan oleh gangguan kesehatan, pernah mengalami luka, atau pernah menjalani operasi. Penyakit yang bisa menjadi penyebab nyeri kronis di antaranya, fibromyalgia, arthritis, kanker, multipel sklerosis, masalah punggung, sakit kepala, maag, kerusakan saraf, dan infeksi.

 

Tanda-tanda Nyeri Kronis

Rasa sakit pada nyeri kronis dapat terasa ringan sampai berat. Rasa sakitnya dapat berlanjut setiap hari atau datang dan pergi selama lebih dari 12 minggu. Dilansir dari WebMD, berikut ini beberapa gejala yang dirasa ketika Kamu mengidap nyeri kronis:

  • Rasa sakitnya terasa seperti terbakar, tersengat, terasa kaku, ngilu, seperti diremas, atau berdenyut-denyut.
  • Kelelahan.
  • Kehilang nafsu makan.
  • Menderita gangguan tidur.
  • Mood berubah-ubah.
  • Tidak berenergi dan merasa lemah.

Baca juga: Ini Fakta Seputar Nyeri Tulang Belakang!

 

Perawatan untuk  Nyeri Kronis

Rasa sakit yang diderita dapat berkaitan dengan emosi yang Kamu rasakan lho, Gengs. Misalnya Kamu sedang merasa kesakitan, bisa jadi Kamu akan merasa depresi. Dan, depresi dapat membuat nyeri menjadi lebih parah. Akibatnya, nyeri kronis dapat mengganggu kehidupan sehari-hari Kamu. Kamu jadi tidak dapat melakukan apa yang Kamu mau. Setelahnya, Kamu akan merasa marah, cemas, frustasi, bahkan menderita depresi yang lebih parah.

Selain mengurangi rasa sakit, tujuan dari pengobatan nyeri kronis pada umumnya adalah agar penderitanya dapat menjalani kegiatan sehari-hari seperti biasanya. Berikut ini beberapa perawatan yang dapat dilakukan, seperti dikutip dari Hellosehat.com.

  • Obat-obatan penghilang rasa sakit serta obat nonsteroidal anti-inflammatori (NSAID), parasetamol, kortikosteroid, dan antikonvulsan.
  • Terapi akupuntur, stimulasi saraf, terapi pijat, dan tai chi.
  • Psikoterapi, terapi relaksasi, dan modifikasi perilaku.
  • Mengikuti program pengelolaan diri, seperti meditasi, tidur cukup, terlibat dalam kegiatan keluarga, dan berpikir positif.
  • Memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti menjaga pola makan seimbang, olahraga, serta berhenti merokok.
  • Membatasi diri dan melakukan pencegahan dari risiko cedera.

 

Jika Kamu merasakan beberapa tanda di atas, jangan ragu ya Gengs untuk berkonsultasi kepada dokter. Nyeri kronis memang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari dan kondisi kejiwaan Kamu. Namun kalau ditangani dengan tepat, Kamu masih bisa menjalani hari-harimu seperti biasa, kok.

 

Seperti yang disampaikan oleh Lady Gaga melalui film dokumenternya, nyeri kronis bukan sesuatu hal yang dapat dengan mudah dibicarakan, karena tidak semua orang dapat mengerti mengenai rasa sakitnya. Namun, berdiskusi mengenai penyakit ini mampu memberi rasa nyaman bagi penderitanya.

 

Lalu kenapa Lady Gaga memilih untuk rehat dari karier musiknya? Ia menjelaskan bahwa ia membutuhkan waktu untuk melalui proses penyembuhan. Dan tenang saja Gengs, Lady Gaga mengatakan bahwa ia akan tetap menciptakan musik. Rehat bukan berarti ia tidak melakukan apa pun untuk dunia musik.

 

“Rasa sakit saya tidak ada gunanya, kecuali jika saya mengubahnya menjadi sesuatu. Jadi, saya berharap orang-orang yang berjuang dengan nyeri kronis dan menonton film dokumenter  ini tahu bahwa mereka tidak sendiri,” tutup Lady Gaga.

Baca juga: Pola Hidup Sehat dengan Buah-Buahan