Belum pernah mendengar istilah carpal tunnel syndrome? Meski jarang terdengar, kondisi ini ternyata sangat umum terjadi pada ibu hamil, lho! Carpal tunnel syndrome adalah rasa sakit pada tangan dan lengan akibat terganggunya saraf tengah, karena tekanan pada bagian pergelangan tangan.

 

Kehamilan bisa membuat Mums lebih mudah terkena sindrom ini. Pasalnya saat hamil, semua cairan yang berada dalam tubuh Mums bisa menimbulkan tekanan pada saraf. Agar lebih paham, berikut penjelasan lengkapnya!

Baca juga: Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil dapat Berakibat Kematian?

 

Apa Gejala Carpal Tunnel?

Gejala carpal tunnel baik ketika hamil maupun tidak hamil sama saja. Gejala-gejala yang dimaksud meliputi mati rasa, nyeri, dan melemahnya otot jari, tangan, atau lengan. Kondisi ini sangat umum terjadi pada ibu hamil dan orang-orang yang sering melakukan gerakan tangan tertentu secara berulang-ulang, contohnya orang yang sering menggunakan komputer.

 

Di saat kehamilan, gejala carpal tunnel cenderung suka datang dan pergi. Selain itu, biasanya gejalanya akan terasa lebih parah di malam hari. Terkadang, gejalanya bisa menjalar ke lengan bawah dan atas. Pada kasus yang lebih parah atau kronis, tangan Mums bisa terasa lemah atau lemas.

 

Sindrom carpal tunnel di saat kehamilan bisa menyerang kapan saja. Namun pada umumnya, penyakit ini mulai menyerang atau menjadi lebih parah ketika kehamilan sudah memasuki trimester kedua. Sindrom carpal tunnel biasanya menyerang kedua tangan.

Baca juga: Waspada Anemia Pada Ibu Hamil

 

Apa Penyebab Carpal Tunnel Saat Hamil?

Pengumpulan cairan yang berlebihan di dalam tubuh adalah penyebab utama dari sindrom carpal tunnel. Kondisi tersebut sangat umum pada kehamilan. Biasanya, pengumpulan cairan yang berlebihan ini terjadi ketika kehamilan memasuki bulan ke-4. Hal ini juga yang menyebabkan gejala carpal tunnel cenderung menjadi lebih parah ketika kehamilan memasuki trimester kedua.

 

Pengumpulan cairan yang berlebihan di dalam tubuh menyebabkan pembengkakan dan meningkatkan tekanan pada saluran carpal. Saluran tersebut terletak pada pergelangan tangan dan merupakan saluran sempit, yang berbentuk 8 buah tulang carpal dan satu buah ligamen transversa yang tebal.

 

Tekanan yang semakin meningkat pada saluran yang sempit dan tidak fleksibel tersebut mengompres saraf tengah yang mengalir di dalamnya. Saraf tengah berperan dalam memberi sensasi pada kelima jari. Hal tersebut menyebabkan gejala-gejala nyeri pada saluran carpal yang bisa Mums rasakan di jari-jari.

Baca juga: Ibu Hamil, Waspada Infeksi TORCH

 

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Untuk mengatasi gejala-gejalanya, Mums perlu mengidentifikasi aktivitas apa yang cenderung terus memicu rasa sakit akibat sindrom carpal tunnel. Jika sudah diidentifikasi, maka batasi aktivitas tersebut selama kehamilan. Melakukan yoga juga bisa meningkatkan kekuatan tangan dan meredakan gejala-gejala sindrom carpal tunnel.

 

Kalau Mums bekerja menggunakan komputer, gunakan mouse atau keyboard ergonomic. Jika sudah pegal, luangkan waktu untuk beristirahat sejenak sambil meregangkan tangan dan lengan. Kalau gejala sindrom carpal tunnel menyerang Mums di malam hari, hindari tidur sambil menekan tangan. Kalau Mums bangun dari tidur dengan rasa sakit di tangan, coba menggerak-gerakkan tangan sampai rasa sakit dan mati rasanya hilang.

 

Kapan Harus Diperiksakan ke Dokter?

Selama kehamilan, Mums perlu menghubungi dokter jika rasa sakit dan sensasi mati rasanya sampai mengganggu tidur atau aktivitas sehari-hari. Mums juga tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat. Kalau sudah sangat mengganggu, biasanya dokter akan merekomendasikan menggunakan wrist splint sebagai upaya untuk meredakan gejala sindrom carpal tunnel. Menstabilisasi pergelangan tangan pada posisi netral dengan splint atau brace juga bisa memperlebar saluran carpal.

 

Setelah melahirkan, gejala sindrom carpal tunnel secara perlahan akan menghilang meski tanpa pengobatan, seiring dengan berkurangnya pembengkakan akibat kehamilan. Namun pada beberapa kasus, gejalanya bisa bertahan lebih lama ketika ibu masih menyusui.

Baca juga: 3 Kelainan Trisomi yang Harus Diketahui Ibu Hamil!

 

Kalau gejala sindrom carpal tunnel tetap ada meski Mums sudah melahirkan, atau jika gejala yang dirasakan sangat parah, maka segera periksakan ke dokter. Kalau dengan menggunakan splint tidak juga bisa meredakan gejalanya, dokter akan melakukan alternatif lain. Biasanya, alternatif yang disarankan adalah suntik kortison, terapi ultrasound, atau terapi fisik. Pada beberapa kasus yang sangat parah, operasi kecil akan dilakukan untuk meredakan tekanan pada saraf tengah. (UH/OCH)