Sudahkah Anda mengenal diklofenak? Obat ini merupakan obat dengan jenis nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) yang bekerja dengan cara menghambat kerja enzim siklooksige nase (COX). Enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat terjadinya luka yang biasanya menyebabkan rasa sakit dan peradangan. Fungsi diklofenak yang menghalangi kerja enzim COX membuat prostaglandin menjadi lebih sedikit diproduksi. Proses inilah yang bisa meredakani rasa sakit dan peradangan yang Anda alami.

Indikasi dari Diklofenak

  • Kegunaan diklofenak adalah untuk membantu mengurangi nyeri, gangguan inflamasi (radang), dismenore.
  • Diklofenak juga digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada penderita arthritis, rheumatoid arthritis, osteoarthritis, sakit gigi, migrain akut, asam urat dan nyeri karena batu ginjal dan batu empedu.
  • Diklofenak juga sering digunakan untuk mengurangi nyeri kronis pada penderita kanker.

Dosis yang Dianjurkan

Setiap orang yang akan mengonsumsi diklofenak membutuhkan takaran yang berbeda-beda. Penentuan takarannya tergantung pada kondisi tubuh, gejala yang muncul, serta jenis kegunaan diklofenak yang digunakan. Selain itu, bagi anak-anak juga perlu diperhatikan berat badan serta usianya. Umumnya, untuk dewasa akan diberikan takaran sebanyak 75-150 mg dalam sehari. Total dosis tersebut akan dibagi menjadi dua sampai tiga kali konsumsi. Untuk dosis maksimal penggunaan diklofenak dalam sehari adalah 200 mg jenis potassium dan 150 mg untuk diklofenak sodium.

Efek Samping Diklofenak

  • Efek samping yang umum akibat pemakaian diklofenak adalah gangguan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, sembelit, nyeri perut, diare, dispepsia, kembung, perdarahan / perforasi, mulas, ulkus lambung dan duodenum.
  • Orang-orang yang menderita gagal jantung, penyakit jantung atau stroke sebaiknya tidak menggunakan diklofenak.
  • Efek samping diklofenak yang berkaitan dengan kesehatan mental adalah depresi, kecemasan, mudah marah, mimpi buruk, dan reaksi psikotik tetapi ini terjadi sangat jarang.
  • Anemia juga dilaporkan terjadi pada pasien yang menggunakan NSAID termasuk diklofenak.
  • Pengobatan harus dihentikan jika tanda–tanda seperti ruam atau hipersensitivitas muncul.
  • Diklofenak juga dapat mengganggu siklus menstruasi normal.

Saran Konsumsi Diklofenak

Anda sebaiknya menggunakan diklofenak sesuai dengan anjuran dokter. Perlu diingat juga untuk selalu membaca keterangan pada kemasan dan sesuaikan dengan kondisi tubuh Anda. Biasanya dokter akan memberikan diklofenak dengan dosis yang paling rendah dan waktu konsumsi yang paling singkat untuk menghindari efek samping yang bisa muncul. Namun, jika Anda harus mengonsumsi obat ini untuk jangka panjang, biasanya dokter akan memberikan obat lain yang memiliki fungsi untuk melindung lambung. Anda juga perlu mengonsumsi makanan terlebih dahulu sebelum mengonsumsi diklofenak untuk mencegah efek samping pada gangguan pencernaan. Obat ini juga memiliki potensi menyebabkan pendarahan pada lambung. Untuk itu, pastikan juga untuk menghindari rokok serta minuman keras selama mengonsumsi diklofenak. Perhatikan pula jarak waktu konsumsi obat ini. Pastikan bahwa jarak waktu antara dosis pertama dengan dosis berikutnya  memiliki rentang waktu yang tepat. Usahakan pula untuk mengonsumsi diklofenak pada jam yang sama setiap hari untuk mendapatkan efek yang maksimal. Jika lupa, sebaiknya segera konsumsi obat ini jika jadwal pada dosis berikutnya belum terlalu dekat. Ingat, jangan menggandakan dosis kegunaan diklofenak pada jadwal konsumsi obat berikutnya untuk menggantikan dosis yang terlewatkan. Mengonsumsi suatu obat memang tidak bisa sembarangan. Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu apa yang akan Anda konsumsi dan usahakan untuk selalu mengecek kondisi tubuh Anda. Jika saat mengonsumsi diklofenak Anda mengalami gejala yang tidak biasa, sebaiknya juga segera periksa ke dokter.