"Sungguh perpisahan yang lama dan sangat panjang, saat orang terkasih kita direnggut oleh penyakit Alzhimer," ungkap Nancy Reagan, istri mendiang presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan. Ronald Reagan wafat pada 2004 di usia 94 tahun, setelah lama mengidap penyakit Alzheimer. Apa itu penyebab penyakit Alzheimer dan gejala penyakit Alzhemier? 

 

 

"Ketika Kamu didatangi penyakit Alzheimer, maka Kamu akan terjebak di dalamnya sendirian. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh siapa pun untukmu." Ungkapan ini menggabarkan apa itu penyakit Alzhemier yang sebenernya. 

 

Ya, kesedihan mendalam dirasakan para pengasuh atau pendamping keluarga pasien penyakit Alzhemier. Tidak berlebihan jika Nancy Reagen menyebut Alzheimer sebagai "penyakit yang sepi."

 

Baca juga: Ketahui 7 Tingkat Penyakit Alzheimer!

 

Orang Indonesia mungkin belum terlalu akrab dengan penyakit Alzheimer. Tetapi jika mendengar kata pikun, sudah barang tentu paham. Ya, Alzheimer adalah salah satu jenis penyakit “pikun” yang paling sering ditemui. Pikun, dalam istilah medis, disebut demensia.

 

Jadi, penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang menyebabkan penderitanya mengalami masalah memori, serta perubahan dalam cara berpikir dan berperilaku. Gejala Alzheimer tidak timbul tiba-tiba, namun datang secara bertahap. 

 

Untuk lebih memahami tentang apa itu Alzheimer dan gejalanya, berikut ini penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Hipertensi Meningkatkan Risiko Alzheimer

 

Apa itu Alzheimer dan Apa Kaitannya dengan Demensia?

Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia (pikun). Demensia sendiri adalan suatu istilah umum untuk seseorang yang mengalami kehilangan ingatan dan kemampuan kognitif (kemampuan berpikir) yang sangat serius sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Jadi bukan sekadar pelupa biasa ya Gengs!

 

Penyakit Alzheimer menyumbang 60 - 80 persen dari seluruh kasus demensia. Penyakit Alzheimer bukan bagian normal dari proses penuaan. Memang, faktor risiko terbesar dari penyakit Alzheimer adalah usia. Mayoritas orang didiagnosis Alzheimer pada usia di atas 65 tahun.

 

Tetapi Alzheimer tidak hanya ditemui pada usia tua. Faktanya, sekitar 200.000 orang Amerika yang usianya masih di bawah 65 tahun memiliki penyakit Alzheimer. Pada orang yang lebih muda ini disebut early-onset Alzheimer atau Alzheimer yang mulai timbul lebih dini.

 

Alzheimer adalah penyakit yang progresif, di mana gejala muncul secara bertahap dan akan memburuk secara pasti dalam rentang beberapa tahun. Dengan kata lain, gejala penyakit Alzheimer akan memburuk seiring waktu.

 

Di tahap awal penyakit Alzheimer, penderitanya hanya mengalami kehilangan memori ringan. Tetapi pada tahap akhir, penderitanya kehilangan kemampuan berpikir bahkan untuk melakukan percakapan dan mengenali lingkungan mereka. 

 

Baca juga: 14 Penyakit yang Bisa Mengubah Kepribadian Kamu

 

Jangan salah, meskipun merupakan penyakit yang berkaitan dengan memori, Alzheimer adalah penyebab utama kematian keenam di Amerika Serikat. Rata-rata, seseorang penderita Alzheimer hanya mampu bertahan hidup empat hingga delapan tahun setelah didiagnosis. Namun dengan pengobatan yang baik, ada penderita Alzheimer mampu bertahan hidup selama 20 tahun, tergantung banyak faktor-faktor lainnya.

 

Sampai saat ini penyakit Alzheimer tidak bisa disembuhkan. Terapi yang diberikan sebatas mengurangi gejala. Meskipun pengobatan penyakit Alzheimer saat ini tidak dapat menghentikan progresivitas penyakit, namun bisa memperlambat perburukan gejala. Tujuannya adalah agar kualitas hidup penderita bisa sedikit membaik.

 

Sampai saat ini ilmuwan dan ahli masih terus melakukan riset bagaimana menemukan pengobatan terbaik untuk Alzheimer. Entah itu untuk mencegah, menunda gejala awal, atau mengobati sepenuhnya.

 

Baca juga: Pelupa? Kira-kira Apa Penyebabnya?

 

Gejala Penyakit Alzheimer

Gejala awal Alzheimer yang paling umum adalah kesulitan mengingat informasi yang baru saja didapat. Misalnya mendapatkan informasi untuk rapat di jam 10 keesokan harinya, namun sudah lupa sepenuhnya.

 

Coba Kamu amati, apakah ada orang terdekat Kamu yang sering lupa pada hal sepele sehari-hari, misalnya lupa di mana menaruh kunci mobil, lupa jadwal meeting, lupa nama kerabat, dan sebagainya. Bisa jadi ini adalah gejala awal Alzheimer. Seiring waktu,  gejala Alzheimer semakin memburuk. Misalnya lupa jalan pulang sehingga tersesat. 

 

Selain itu perilaku penderita Alzheimer pun berubah menjadi lebih sensitif, mudah tersinggung, atau ketakutan berlebihan. Mereka akhirnya tidak mampu mengerjakan tugas sederhana sehari-hari dan harus menjalani sisa hidupnya dengan bergantung pada bantuan orang lain. 

 

Kunci dari masalah ini adalah di otak penderita. Sama seperti bagian tubuh lainnya, otak kita berubah seiring bertambahnya usia. Semakin tua usia, daya ingat dan daya pikir akan melambat. Sering lupa pun dianggap hal yang lumrah. Namun berbeda pada penyakit Alzheimer. Pada penyakit ini terjadi kehilangan ingatan yang serius, diikuti kebingungan, dan perubahan besar lainnya dalam cara berpikir. 

 

Baca juga: Fakta Mengejutkan Tentang Penyakit Alzheimer



Penyebab Penyakit Alzheimer

Apa penyebab Alzheimer? Dari hasil pemindaian otak penderita Alzheimer, nampak ada perubahan pada sel-sel otak mereka. Perubahan mikroskopis di otak umumnya dimulai jauh sebelum tanda-tanda pertama dari kehilangan memori muncul.

 

Otak memiliki 100 miliar sel saraf (neuron). Setiap sel saraf terhubung dengan banyak sel lain untuk membentuk jaringan komunikasi. Kelompok sel saraf memiliki pekerjaan khusus. Beberapa sel otak bertanggungjawab pada cara berpikir, belajar, dan mengingat. Ada juga yang mengendalikan fungsi penglihatan, pendengaran dan bau (penciuman).



Untuk melakukan pekerjaan mereka, sel-sel otak beroperasi seperti pabrik-pabrik kecil. Mereka menerima bahan bakar untuk energi, menghasilkan energi, membangun peralatan, dan membuang limbah. Sel juga memproses dan menyimpan informasi dan berkomunikasi dengan sel-sel lain. Menjaga agar semua fungsi tersebut berjalan sebagaimana mestinya, dibutuhkan koordinasi serta sejumlah besar bahan bakar dan oksigen.



Para ilmuwan percaya, penyakit Alzheimer menyebabkan ada bagian tertentu dari pabrik sel di otak yang rusak. Namun sampai saat ini mereka tidak yakin dari mana masalah dimulai. Tapi sama seperti pabrik yang sebenarnya, kerusakan pada satu suku cadang mesin akan memengaruhi sistem lainnya.

 

Ketika kerusakan menyebar, sel-sel otak kehilangan kemampuan sepenuhnya untuk melakukan fungsinya, hingga akhirnya mati, dan menyebabkan perubahan yang tidak dapat diperbaiki lagi.

 

Baca juga: 3 Cara Menghindari Demensia Alzheimer

 

Peran Plak dan Simpul Kusut di Sel Otak Penderita Penyakit Alzheimer

Sejauh ini penelitian berhasil menemukan, dua penyebab kerusakan struktur otak pada penyakit Alzheimer, yaitu plak dan simpul saraf yang kusut. Plak terbentuk dari endapan protein yang disebut beta-amiloid.

 

Pada penderita Alzheimer, ditemukan tumpukan plak beta-amiloid di ruang-ruang antara sel-sel saraf. Sedangkan simpul saraf adalah kumpulan dari serat-serat terpilin dari protein lain yang disebut tau, dan terbentuk di dalam sel.



Sebenarnya, melalui studi otopsi, plak dan simpul ini juga ditemukan pada semua orang, terutama di usia senja. Namun mereka yang menderita penyakit Alzheimer cenderung memiliki plak dan simpul yang berlebihan. Dimulai dari area di otak yang penting untuk mengingat, dan menyebar ke area otak yang lain.



Para ilmuwan sendiri belum menemukan jawaban, apa peran plak dan simplul kusut ini dalam hadirnya penyakit Alzheimer. Kebanyakan ahli berpendapat, keduanya memainkan peran penting dalam memblokir komunikasi antara sel-sel saraf dan mengganggu proses yang dibutuhkan sel otak untuk bertahan hidup.



Kerusakan dan kematian sel-sel saraf pada akhirnya menyebabkan kegagalan memori, perubahan perilaku, dan kepribadian seseorang. Pada akhirnya, penderita Alzheimer tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari dan berperilaku aneh, yang membuatnya bergantung dari pengasuh atau perawat sepenuhnya.

 

Baca juga: Demensia Alzheimer Kerap Disebut Diabetes Tipe 3

 

Harapan yang Terus Dicari

Saat ini, penyakit Alzheimer berada di garis paling depan untuk penyakit yang terus diupayakan penelitiannya, terutama secara biomedis. Para peneliti sedang berupaya mengungkap sebanyak mungkin aspek penyakit Alzheimer dan jenis demensia lainnya. Beberapa kemajuan berhasil ditemukan, dan yang paling luar biasa adalah tentang penyebab Alzheimer.

 

Penelitian berhasil menjelaskan bagaimana Alzheimer mempengaruhi otak penderitanya. Harapannya, dengan pemahaman yang lebih baik akan penyebab Alzheimer ini, akan mengarah pada penemuan obat-obatan baru.

 

Selain itu ada banyak pendekatan terapi yang sedang diselidiki di seluruh dunia. Jika ada keluarga Kamu yang menunjukkan gejala Alzheimer, jangan ragu untuk menghubungi dokter. Siapa tahu pasien bisa dilibatkan dalam penelitian yang tak hanya bermanfaat untuk pasien, namun juga penderita Alzhaimer di seluruh dunia. 

 

Baca juga: Deteksi Dini Alzheimer, Jangan Maklum dengan Pikun!

 

 

 

Referensi:

Washingtonpost. Nancy Reagan Battle.

Alz.org. What is Alzheimers. 

Webmd. Alzheimer Disease Stages. 

Brightfocus.org. Amyloid Plaques and Neurofibrillary Tangles.