Gengs, Kamu pernah menemui orang dengan penyakit pikun? Penderitanya tidak dapat mengingat apapun sehingga aktivitas sehari-hari sangat tergantung orang lain. Pikun dalam bahasa medis disebut demensia. Salah satu jenis demensia yang paling sering ditemui adalah Penyakit Alzheimer. Demensia digunakan untuk mendefinisikan penyakit yang menyerang otak,  dan menimbulkan gejala hilang memori dan kemampuan kognitif.

 

Selain demensia Alzheimer, sebenarnya ada beberapa jenis demensia. Pada sadarnya penyakit apapun yang mengenai area otak yang mengatur memori, dapat menyebabkan demensia. Misalnya demensia vaskular, yaitu demensia akibat kerusakan pembuluh darah di otak. Penyebanya antara lain stroke. Beberapa orang pernah terserang stroke, dapat disertai gangguan dalam hal penalaran, perencanaan, penilaian, memori, dan proses berpikir lainnya. 

 

Penyakit lain yang dapat menyebabkan demensia adalah Penyakit Parkinson. Penyakit yang diidap petinju Muhamad Ali ini menyerang sel-sel saraf di otak secara progresif  terutama saraf yang mempengaruhi gerakan (saraf motorik). Penyebanya adalah kerusakan sel-sel otak yang memproduksi dopamin. Gejala awal Penyakit Parkinson adalah tremor (gemetar ringan) pada salah satu tangan. 

 

Demensia yang terkait dengan penyakit lain misalnya demensia akibat penyakit Huntington, suatu penyakit yang diwariskan dan menyebabkan kerusakan sel-sel saraf di otak secara progresif (degenerasi). Kondisi ini bisa berdampak luas terhadap kemampuan fungsional otak. Ada juga demensia campuran yang biasanya dialami oleh orang-orang yang berusia di atas 80 tahun, namun tanpa ada penyebab yang jelas. Penyebab demensia campuran adalah Alzheimer, demensia vaskuler, dan lain-lain.

 

 

Selain jenis-jenis demensia tadi, ada beberapa fakta mengejutkan tentang Penyakit Alzhaimer yang perlu Kamu tahu: 

Baca juga: Perbedaan antara Otak Wanita dan Otak Pria

 

Wanita memiliki risiko lebih Tinggi

 

Penyakit Alzheimer ini lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria. Selain itu, penyakit Alzheimer pada wanita biasanya kondisinya lebih berat dibandingkan pria. Hal ini karena terjadinya penyusutan otak yang cenderung lebih parah pada wanita pengidap penyakit Alzheimer.

 

Jantung dan kepala memiliki hubungan kuat

Fakta menunjukkan, seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung lebih berisiko terkena penyakit Alzheimer. Selain penyakit jantung, beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes dan gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi faktor risiko demensia.  

Baca juga: Macam-macam Pengobatan untuk Penyakit Jantung

 

Hidup aktif dapat menurunkan risiko

Dilansir dari healtline.com, menurut The National Institue on Aging (NIA), semakin banyak kegiatan yang dilakukan maka semakin rendah risiko terkena penyakit Alzheimer. Kegiatan y ang dimaksudkan di sini adalah semua aktivitas yang mengasah kemampuan otak untuk bepikir, seperti memainkan alat musik atau mengikuti kursus bahasa asing. Pasalnya, dengan melakukan kegiatan tersebut maka akan ada waktu untuk tetap berinteraksi dengan orang lain dan otak tetap aktif, sehingga akan menurunkan risiko terkena penyakit Alzheimer.

 

Penyakit Alzheimer, dapat menyebabkan kematian

Menurut Alzheimer Association penyakit Alzheimer  adalah penyebab utama kematian keenam di Amerika Serikat, atau sekitar 1 dari 3 lansia meninggal akibat penyakit Alzheimer atau demensia bentuk lain. Selain itu, penyakit Alzheimer merupakan satu-satunya dari 10 penyebab kematian di Amerika Serikat yang sampai saat ini belum memiliki cara efektif untuk pencegahan, pengobatan atau memperlambat risikonya. 

 

Berhubungan dengan hilangnya indera penciuman

Seseorang yang terkena penyakit Alzheimer ini bisa kehilangan indera penciumannya. Penelitian di Journal of Neurological Sciences menunjukkan bahwa perubahan pada indera penciuman bisa menjadi tanda penyakit Alzheimer. Beberapa penyakit juga dapat menyebabkan hilangnya kemampuan indera penciuman, seperti Penyakit Parkinson, kerusakan pada otak karena  cedera atau infeksi sinus.  

Baca juga: Penciuman Ibu Hamil yang Super Sensitif

 

Harapan hidup yang rendah

The National Institute on Aging (NIA) mengatakan bahwa lansia yang terkena penyakit Alzheimer dapat bertahan hidup sampai empat tahun sejak terdiagnosis. Semakin muda terdiagnosis, harapan hidupnya dapat lebih panjang, bahkan dapat bertahan hidup selama 10 tahun bahkan lebih. (AP/AY)