Tahun lalu, tema Hari Diabetes Sedunia adalah “Women and Diabetes”. Mengapa wanita harus waspada dengan diabetes? Sebab, data menunjukkan bahwa jumlah wanita yang mengalami diabetes selama kehamilan atau diabetes gestasional sangat tinggi. Diperkirakan 1 dari 7 ibu hamil di dunia akan mengalami diabetes gestasional.

 

Yang mengerikan, seorang wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional membawa risiko diabetes seumur hidupnya. Dengan kata lain, seperti dijelaskan dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD., spesialis penyakit dalam dari rumah sakit ST. Carolus Jakarta, kepada GueSehat, bahwa 14% kasus diabetes diawali dari diabetes gestasional. Mengapa diabetes gestasional dapat menjadi diabetes suatu saat kelak? Inilah penjelasannya.

 

Pengaruh Hormon Kehamilan

Kamu tentu sudah tahu bahwa kehamilan membawa banyak perubahan pada tubuh, termasuk perubahan hormon. “Kehamilan adalah kondisi yang membuat stres bagi para wanita. Hampir semua hormon meningkat selama kehamilan, sebut saja estrogen, progesteron, dan kortisol. Hormon-hormon kehamilan ini menyebabkan gangguan metabolisme selama hamil,” jelas dr. Aswin.

 

Selama kehamilan, plasenta yang menghubungkan janin dengan suplai darah dari ibu, akan menghasilkan berbagai hormon dengan kadar yang tinggi. Hampir semuanya mengganggu kerja insulin di sel, sehingga terjadi peningkatan gula darah.

Baca juga: Perawatan Kehamilan di Trimester Ketiga

 

Kapan diabetes gestasional terjadi?

Pada diabetes gestasional, hormon plasenta memprovokasi kenaikan gula darah sampai ke tingkat yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan kesejahteraan janin. Seiring pertumbuhan janin yang semakin besar, plasenta menghasilkan lebih banyak hormon yang kontra dengan insulin.

 

Ibaratnya, insulin bekerja sendirian melawan semua hormon tersebut. Maka terjadilah resistensi insulin. Diabetes gestasional biasanya berkembang di paruh terakhir kehamilan, bahkan kadang-kadang sudah dimulai sejak awal minggu ke-20.

 

Siapa yang berisiko?

 Diabetes gestasional dapat menimpa semua ibu hamil, baik dengan riwayat diabetes maupun tidak. Namun, risiko tinggi dimiliki oleh:

  • Wanita yang hamil di usia lebih dari 25 tahun.
  • Memiliki riwayat prediabetes sebelumnya, atau ada keluarga yang menderita diabetes. Risiko Kamu terkena diabetes gestasional meningkat jika Kamu sudah mengalami kondisi prediabetes, yaitu kadar gula darah sedikit meningkat, yang mungkin merupakan awal terjadinya diabetes tipe 2.
  • Kamu juga cenderung mengalami diabetes gestasional jika pernah melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4 kg, atau kematian bayi segera setelah dilahirkan yang penyebabnya tidak diketahui secara jelas.
  • Wanita dengan kelebihan berat badan lebih mungkin terkena diabetes gestasional dibandingkan wanita yang berat badannya normal.
Baca juga: 11 Cara Mengontrol Diabetes di Tempat Kerja 

 

Dapat Kembali Normal

Kadar gula darah yang naik selama hamil, biasanya akan kembali normal setelah melahirkan. Namun, wanita tersebut tetap berisiko mengalami diabetes di masa depan. Hal ini karena sekali pernah mengalami gangguan resistensi insulin, maka risiko diabetes akan menghantui seumur hidup.

 

Bagaimana Mencegah Agar Tidak Terkena Diabetes?

Mengingat diabetes gestasional adalah faktor risiko yang setara dengan kondisi prediabetes, maka penting bagi wanita yang pernah mengalami mengalami diabetes gestasional untuk mengontrol gula darahnya setelah melahirkan, bahkan seumur hidupnya.

Baca juga: Saya Sangat Berisiko, Mungkinkah Terbebas dari Diabetes?

 

Selain itu terapkan gaya hidup sehat dengan diet seimbang, mengurangi konsumsi karbohidrat, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal. Jika perlu, konsumsi obat diabetes untuk kondisi prediabetes yaitu metformin. (AY/AS)