Cobalah cium atau sentuh kening bayi Mums. Jika terasa lebih panas dari biasanya, jangan terburu-buru berasumsi ia demam dan langsung memberikannya obat ya, Mums! Mengukur suhu badan si Kecil dengan termometer adalah cara terbaik untuk mengonfirmasi kecurigaan Mums dan membantu untuk memutuskan langkah apa yang harus dilakukan berikutnya.

 

Suhu tubuh bayi sama seperti suhu tubuh orang dewasa, yaitu dapat meningkat karena berbagai alasan. Mulai dari akibat setelah mandi air hangat, sampai karena mengenakan pakaian yang terlalu tebal. Bahkan, suhu lingkungan sekitar juga berdampak pada suhu tubuh bayi.

 

Kebanyakan dokter, termasuk American Academy of Pediatrics (AAP), sepakat bahwa suhu tubuh normal bayi berkisar 36,11°C sampai 37,94°C. Namun jika termometer menunjukkan angka 38°C, barulah bayi dapat dikategorikan sedang mengalami demam.

 

Demam Akibat Bakteri atau Virus?

Menurut Carrie Brown, dokter anak dari Arkansas Children’s Hospital, Little Rock, Arkansas, demam yang diakibatkan oleh virus bisa terjadi karena adanya infeksi pada usus, flu, atau common cold. Demam ini dapat berlangsung sekitar 3 hari. Masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan antibiotik, sebab tidak berdampak apapun pada virus yang menyerang.

Baca juga: Gunakan Metode Ini Untuk Menidurkan Bayi

 

Sedangkan demam yang diakibatkan oleh bakteri, seperti dilansir dari BabyCenter, bisa terjadi karena adanya infeksi pada telinga, saluran kemih, meningitis, atau pneumonia. Selain lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan infeksi virus, infeksi bakteri juga memerlukan penanganan secepat mungkin. Pasalnya, ini dapat berdampak serius apabila terlambat atau tidak diobati. Antibiotik merupakan obat yang dibutuhkan dalam penanganan kasus infeksi bakteri.

 

Apa yang Harus Dilakukan?

Perlu diingat, demam umumnya merupakan tanda bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi. Karenanya, ini menandakan kalau sistem imun si Kecil bekerja dengan baik. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa semakin tinggi suhu tubuh bayi, maka ia semakin sakit. Padahal, faktanya tidak selalu seperti itu.

 

Bayi dengan suhu tubuh 39°C bisa saja lebih anteng dibandingkan ketika suhu tubuhnya 38°C. Ia mungkin tampak tenang dan tetap bermain seperti biasanya. Jadi, Janice Sullivan, dokter anak sekaligus juru bicara AAP, mengungkapkan, fokuslah untuk menangani ketidaknyamanan bayi daripada demamnya.

 

Yup, selain suhu tubuh, Mums juga perlu memperhatikan usia dan perilaku bayi ketika demam. Jika bayi berusia di bawah 3 bulan, maka demam bisa menjadi indikasi yang lebih serius. Selain itu, perilaku bayi juga menjadi tolak ukur seberapa sakit dirinya.

Baca juga: Anak Demam? Kompres Air Dingin atau Air Hangat, Ya?

 

Perhatikan seluruh gejala dan perilaku si Kecil. Jika ia tidak nafsu makan, menolak diberikan cairan, atau tidak bisa tidur, maka sebaiknya Mums perlu waspada. Namun apabila demam tidak memengaruhi keceriaannya, maka Mums tidak perlu terlalu khawatir.

 

Jennifer Shu, M.D., medical editor HealthyChildren.org, menyarankan beberapa metode yang bisa dilakukan jika si Kecil demam:

  • Kompres si Kecil ketika ia sedang tidur. Sebaiknya gunakan air hangat supaya aliran darah bertambah
    dan panas pada tubuh cepat dibuang ke udara melalui penguapan.
  • Mandikan atau lap tubuhnya dengan air hangat. Menggunakan air dingin malah akan membuatnya menggigil dan
    suhu tubuh semakin meningkat.
  • Pastikan ia mendapat asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi. Selain itu, berikan makanan yang dingin seperti yoghurt kepadanya.
  • Gunakan kipas angin untuk membuatnya tetap nyaman. Namun, jangan mengarahkan kipas angin langsung ke tubuhnya.
  • Jangan memakaikannya pakaian yang terlalu tebal atau berlapis-lapis. Pakaikan si Kecil baju yang yang tipis dan menyerap keringat. Jika ia menggigil, Mums bisa menyelimutinya sampai ia merasa hangat kembali.
  • Tetaplah berada di dalam ruangan yang sejuk. Apabila harus keluar rumah, pastikan si Kecil tidak terkena sinar matahari secara langsung.

 

Kapan Harus Khawatir?

Seorang ibu diberkahi insting yang kuat. Jadi, jangan meragukan intuisi Mums soal si Kecil. Jika merasa khawatir, tidak peduli berapa pun suhu tubuh si Kecil, maka segera konsultasikan kondisinya kepada dokter. AAP menganjurkan untuk menghubungi dokter jika suhu tubuh bayi usia 3-6 bulan mencapai 38,3°C atau lebih. Sedangkan pada bayi di atas 6 bulan, suhu tubuh sudah mencapai 39,4°C atau lebih.

 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, amati seluruh gejala dan perilaku si Kecil untuk dilaporkan kepada dokter. Misalnya apakah bayi kehilangan nafsu makan, batuk, kesakitan di bagian telinga, rewel, mengantuk terus, muntah, serta diare.

Baca juga: Penyakit Kawasaki, Demam dengan Ruam Merah pada Si Kecil

 

Mums juga harus menghubungi dokter bila:

  1. Si Kecil tampak pucat atau memerah, serta jarang buang air kecil.
  2. Terdapat ruam pada tubuhnya, baik kecil, besar, atau berwarna ungu kemerahan.
  3. Si Kecil kesulitan bernapas atau bernapas lebih cepat daripada seharusnya, meskipun hidungnya sudah dibersihkan.
  4. Si Kecil (usia di bawah 2 tahun) demam lebih dari 24 jam.
  5. Suhu tubuhnya lebih dari 40°C.

 

Selama demam, bayi boleh saja diberikan obat penurun panas, contohnya ibuprofen atau acetaminophen. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter mengenai hal ini, terutama jika si Kecil masih berusia di bawah 3 bulan, ya! Semoga si Kecil lekas sembuh. (AS)