Berbicara masalah kompres, tentunya tidak terlepas dari masalah demam. Demam sendiri bukanlah suatu penyakit, melainkan tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Peningkatan suhu tubuh berfungsi sebagai pertahanan agar bakteri atau virus tidak dapat berkembang biak. Suhu normal tubuh berkisar antara 36°C-37°C. Jika suhu tubuh di atas 37°C, maka dapat dikatakan itu adalah pertanda demam.

 

Banyak orang tua yang merasa panik saat anaknya mengalami demam. Penggunaan obat penurun panas pun sering menjadi pilihan utama orang tua untuk mengatasi demam pada anak. Namun, pemberian obat penurun panas kepada anak nyatanya hanya untuk membuat anak merasa nyaman dan mengurangi kecemasan orang tua, bukan menurunkan suhu tubuh.

 

Idealnya, pemberian obat penurun panas bisa dilakukan ketika demam anak sudah lebih dari 38°C, yang diukur dari lipatan ketiak. Dengan begitu, anak akan kembali beraktivitas dan siaga seperti sedia kala. Suasana hatinya pun akan membaik, sehingga pada akhirnya akan memperbaiki nafsu makannya.

 

Terkait penggunaan kompres saat demam, sebaiknya Mums perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kompres. Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh, baik dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan rasa hangat atau dingin, pada bagian tubuh yang membutuhkan. Ada 2 macam kompres, yaitu kompres hangat dan kompres dingin. Mari kita bahas terlebih dahulu perbedaan keduanya!

 

Pada dasarnya, kompres dingin bekerja untuk mempersempit pembuluh darah, sehingga aliran darah menjadi lambat. Ini dapat meredakan nyeri, mengurangi bengkak dan inflamasi, serta mengurangi perdarahan.

Baca juga: Serba-serbi Vaksin Dengue untuk Menangkal Demam Berdarah

 

Kompres dingin biasa digunakan dalam waktu 48 jam pertama setelah terjadi cedera. Kompres sebaiknya tidak ditempelkan lebih dari 20 menit. Setelah 20 menit, angkat kompres dan berikan jeda selama 10 menit sebelum melakukannya kembali.

 

Berbeda dengan kompres dingin, kompres hangat bekerja untuk memperlebar pembuluh darah, sehingga aliran darah dan suplai oksigen menjadi lancar. Hal ini dapat membantu relaksasi otot serta mengurangi nyeri dan kekakuan.

 

Kompres hangat dapat digunakan untuk meredakan demam, nyeri otot, atau nyeri sendi yang sudah berlangsung lama. Walaupun dapat mengatasi nyeri, ini tidak boleh digunakan dalam 48 jam pertama setelah cedera. Seperti halnya kompres dingin, kompres hangat sebaiknya juga tidak ditempelkan lebih dari 20 menit. Kegiatan kompres dapat dilakukan kembali setelah memberikan jeda 10 menit.

 

Apa yang sebaiknya orang tua lakukan saat anak demam? Mari simak beberapa fakta terkait langkah-langkah penanganan demam, pemilihan kompres, serta cara pengompresan yang tepat!