Demam dengue (dengue fever) merupakan penyakit yang cukup umum ditemui, terutama di negara beriklim tropis seperti Indonesia. Indonesia merupakan negara hiperendemik dengan jumlah kasus demam dengue terbanyak kedua di dunia selain Brasil. Penyakit ini terutama dikenal dengan istilah demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Penyakit demam dengue disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue memiliki 4 serotipe berbeda, yaitu DEN-1, DEN-2. DEN-3, dan DEN-4. Perlu diketahui, infeksi dengue tidak bisa ditularkan dari manusia ke manusia lain karena membutuhkan nyamuk sebagai perantara.

 

 

Gejala demam dengue biasanya muncul 4 - 6 hari setelah infeksi, dan bisa bertahan hingga 10 hari. Gejalanya meliputi demam tinggi secara tiba-tiba, sakit kepala yang parah, nyeri di bagian belakang mata, nyeri pada otot dan sendi, lemas, mual dan muntah, ruam pada kulit, serta perdarahan ringan (pada hidung ataupun gusi).

 

Perlu diketahui, vaksin dengue baru disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia pada akhir 2016 lalu dan sudah resmi beredar. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang vaksin demam dengue!

 

Anjuran Pemberian

Berdasarkan hasil penelitian, usia 9-16 tahun merupakan usia terbaik untuk pemberian vaksin. Sangat tidak dianjurkan untuk memberikan vaksin pada anak berusia di bawah 9 tahun (terutama 2-5 tahun), karena akan meningkatkan risiko dirawat karena infeksi dengue yang berat. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali (3 dosis) dengan interval 6 bulan. Tidak ada usia khusus untuk memulai pemberian vaksin. Imunisasi dengue bisa diberikan kapan saja antara usia 9 hingga 16 tahun.

 

Perlukah diberikan jika anak sudah pernah terkena demam dengue?

Anak yang sudah pernah terinfeksi dengue tetap dianjurkan untuk menerima vaksin. Ketika terinfeksi, tidak mungkin anak terinfeksi oleh keempat serotipe virus sekaligus. Untuk itu, vaksin dengue diperlukan agar tubuh membentuk kekebalan terhadap serotipe lain.

 

Untuk saat ini, vaksin dengue belum masuk daftar program imunisasi nasional, karena itu belum bisa didapatkan di puskesmas. Ketersediaan vaksin hanya ada di rumah sakit, dengan biaya sekitar Rp1.000.000,- per dosis.