Mengenal Berbagai Jenis Kompres

 

1. Kompres alkohol

Kompres dengan menggunakan etil alkohol 70 persen atau isopropil alkohol dalam air ternyata tidak efektif menurunkan suhu dibandingkan dengan mengompres menggunakan air.

 

Selain itu, alkohol akan terhirup selama kompres berlangsung. Ini cukup berbahaya, karena dapat menimbulkan hipoglikemia dan koma.

 

2. Kompres dingin

Kompres dingin tidak direkomendasikan untuk mengatasi demam, karena dapat meningkatkan respons pusat pengatur suhu di bagian otak yang disebut hipotalamus.

 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, menggunakan kompres dingin akan mengakibatkan pembuluh darah menyempit (vasokonstriksi). Akibatnya, panas justru tidak mau keluar.

 

Anak akan semakin menggigil untuk mempertahankan keseimbangan tubuhnya. Kompres dingin biasanya akan menurunkan demam sesaat, namun justru membuat demam lebih tinggi setelahnya. Selain itu, kompres dingin mengakibatkan anak merasa tidak nyaman.

 

3. Kompres air hangat

Penggunaan kompres air hangat merupakan pilihan tepat untuk mengatasi demam pada anak. Lokasi pengompresan yang ideal adalah pada lipatan ketiak dan lipatan selangkangan (inguinal) selama 10-15 menit.

 

Mengapa di lokasi tersebut? Karena pada daerah ini terdapat pembuluh darah besar yang akan melebar saat dikompres, sehingga aliran darah bertambah dan panas lebih mudah dilepaskan.

 

Cara lain yang tepat adalah menyeka seluruh tubuh dengan kain atau handuk yang telah direndam air hangat atau berendam dan mandi dengan air hangat.

 

Harapannya, akan terjadi pelebaran pembuluh darah di seluruh permukaan kulit. Aliran darah pun jadi bertambah dan panas tubuh semakin cepat dibuang ke udara melalui penguapan.

Baca juga: Ampuh! Obat Alami untuk Menangani Demam Berdarah