Sakit jantung tidak lagi terdengar asing di telinga, karena semakin banyak orang yang menderita penyakit mematikan ini. Peran jantung yang krusial bagi tubuh menandakan jika organ ini mengalami masalah, maka akan memberi dampak yang amat besar. Sama halnya dengan pencegahan, pengobatan dari penyakit jantung juga perlu Kamu ketahui lho, Gengs.

 

Banyaknya penyebab penyakit jantung, seperti kelainan bawaan sejak lahir, gaya hidup buruk, dan pola makan yang tidak benar, membuat munculnya beragam penyakit jantung. Oleh karena itu, pengobatan dari penyakit jantung tidak bisa sembarangan, ya.

Baca juga: Obat Gagal Jantung yang Berisiko untuk Pasien Gagal Jantung 

 

Penanganan pada Penyakit Jantung

Penanganan pada penyakit apapun, apalagi jantung, bila tidak tepat dapat membahayakan penderitanya. Bahkan pada beberapa kasus, dapat berisiko mengalami kematian. Oleh sebab itu, pasien dan dokter perlu tahu dengan benar penanganan apa yang terbaik untuk penyakitnya.

 

Pada penyakit jantung, umumnya dokter memerlukan prosedur kateterisasi jantung. Prosedur ini dilakukan untuk melihat dan mengevaluasi kondisi jantung pasien lebih detail, serta dapat membantu menentukan pengobatan yang tepat bagi pasien.

 

Kateterisasi jantung dilakukan dengan memasukkan alat yang disebut kateter ke dalam pembuluh darah. Dokter kemudian akan menyuntikkan zat kontras yang mengalir di aliran darah, lalu memonitor pembuluh darah dan jantung melalui perjalanan zat tersebut.

 

“Penyakit jantung ada banyak macamnya. Pengobatan atau tindakan yang bisa dilakukan tentunya tergantung jenis penyakitnya. Yang paling banyak jumlahnya adalah penyakit jantung koroner, yakni tersumbatnya pembuluh darah koroner (pembuluh darah yang mengalirkan darah pada otot jantung),” tutur dr. Siska Suridanda Danny, Sp. JP(K)., salah satu pengurus Yayasan Jantung Indonesia.

 

1. Obat-obatan

Pada pasien penyakit jantung koroner yang masih stabil, dapat menggunakan obat-obatan saja tanpa perlu adanya tindakan atau prosedur khusus. Obat-obatan yang diberikan biasanya obat pengencer darah dan obat kolesterol.

 

2. Pemasangan ring

Penanganan yang diberikan pada penyakit jantung koroner berbeda-beda, tergantung pada tingkat penyumbatannya. Ada pasien yang disarankan untuk melakukan prosedur pemasangan ring atau stent, yang bertujuan menjaga dinding pembuluh darah tetap terbuka.

 

3. Operasi bypass

Ada pasien yang cocok menjalani operasi bedah pintas arteri koroner atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Operasi ini merupakan prosedur pembuatan pembuluh darah baru di sekitar arteri yang menyempit atau tersumbat.

 

4. Transplantasi jantung

Prosedur ini dilakukan apabila jantung sudah dalam kondisi yang sangat parah. Transplantasi jantung dilakukan dengan mengganti jantung yang rusak dengan jantung yang sehat dari pendonor.

Baca juga: Sebelum vs Setelah Makan: Kapan Sebaiknya Minum Obat?

 

Mengenal Prosedur Pasang Ring Jantung

Di Indonesia, prosedur pemasangan ring pada jantung sudah tidak asing lagi karena banyak diberikan pada pasien penyakit jantung. Namun, tahukah Gengs kalau pemasangan ring ini tidak bisa sembarangan? Dokter tidak bisa langsung memutuskan melakukan prosedur ini apabila kondisi jantung pasien masih stabil atau belum akut.

 

Pemasangan ring jantung merupakan prosedur medis yang lazim disebut Percutanous Coronary Intervention (PCI) atau stent jantung. Prosedur ini dilakukan untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit atau tersumbat di bagian jantung.

 

Ternyata prosedur pemasangan ring ini tidak termasuk ke dalam operasi besar, lho. Pasien akan diberi bius lokal, jadi ia tetap sadar dan dapat berkomunikasi selama tindakan berlangsung. Bahkan, pada umumnya rawat inap hanya membutuhkan waktu 1 hari saja.

 

Setelah pasien dibius, ujar dr. Siska, dokter akan memasukkan kateter atau selang kecil dengan diameter 2 mm ke dalam pembuluh darah jantung. Kateter ini dimasukkan melalui pembuluh darah di pangkal tangan atau pangkal paha. Melalui kateter ini, akan dimasukkan balon dan ring atau stent jantung yang akan dikembangkan di dalam pembuluh darah jantung.

 

Stent terbuat dari logam ataupun plastik berbentuk tabung kecil, yang tersusun dari kawat-kawat yang terlihat seperti jala. Pemasangan ring ini menetap dan akan melekat di jantung, sehingga tidak bisa dikeluarkan lagi.

 

Selain melakukan pengobatan secara medis, pasien penyakit jantung juga perlu memperbaiki gaya hidupnya menjadi lebih baik. Secara sederhana, gaya hidup yang baik adalah menerapkan pola makan yang sehat, berhenti merokok, teratur berolahraga, dan dapat mengelola stres.

 

Perkembangan teknologi dan sumber daya manusia juga berlaku pada dunia kedokteran saat ini. Jadi, bukan tidak mungkin kalau akan muncul jenis-jenis pengobatan penyakit jantung baru. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan yang akan diterapkan nanti harus sesuai dengan kondisi tubuh pasien.

Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Operasi