Alzheimer merupakan salah satu kondisi kronis neurodegeneratif yang menyebabkan penderitanya mengalami penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Hingga saat ini, belum dapat dipastikan apa penyebab dari penyakit alzheimer.

 

Namun, para ahli yang telah melakukan penelitian mengemukakan bahwa pengendapan protein beta-amyloid dan kekusutan neurofibril adalah salah satu penyebabnya. Kondisi ini menyebabkan suplai nutrisi menuju otak menjadi terhambat dan lama-kelamaan rusak, bahkan mematikan sel-sel otak. Akibatnya, ukuran otak menjadi menyusut.

 

Selain itu, ada sejumlah faktor lain yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena alzheimer, di antaranya usia di atas 65 tahun, berjenis kelamin wanita, faktor genetik, pengidap sindrom down, dan pernah mengalami cedera parah pada bagian kepala.

 

Perlu diketahui, gangguan yang terjadi di dalam otak penderita alzheimer bersifat progresif atau perlahan-lahan. Setidaknya, ada 7 tingkatan penyakit alzheimer, menurut azhemeirs.net. Ketujuh tingkatan tersebut adalah:

 

Baca juga: Sering Lupa, Mungkinkah Penyebab Penyakit Alzheimer?

 

Tingkat 1: Tidak ada gangguan

Tingkat 1 merupakan tingkatan paling awal dari penyakit alzheimer. Pada tingkat ini, penyakit alzheimer tidak terdeteksi, karena belum ada tanda-tanda penderita mengalami masalah ingatan atau gejala demensia yang jelas.

 

Tingkat 2: Penurunan sangat ringan

Orang-orang yang sudah berusia di atas 65 tahun dan mengalami alzheimer biasanya mulai menyadari bahwa mereka mengalami masalah memori ringan. Mereka sering merasa kehilangan barang-barang. Meski begitu, masalah dalam mengingat ini masih jarang terjadi dan masih dalam batas normal, sehingga beberapa orang sulit membedakan antara penyakit alzheimer atau hanya sekadar lupa.

 

Tingkat 3: Penurunan ringan dibarengi dengan gangguan kognitif

Beberapa waktu kemudian, melemahnya daya ingat akan dibarengi dengan penurunan kemampuan kognitif, seperti kesulitan dalam berbicara. Penderita alzheimer pada tingkat ini akan semakin sulit dalam mengingat nama, melakukan percakapan dengan orang lain, membuat perencanaan, dan makin sering kehilangan barang-barang pribadinya.

 

Tingkat 4: Mulai terlihat adanya gejala alzheimer ringan

Pada tingkat ke-4, penderita alzheimer akan mulai kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Mereka bahkan semakin sering mengalami masalah ingatan, bahkan mereka bisa lupa akan masa lalunya. Oh ya, jangan kaget juga jika tiba-tiba penderita alzheimer lupa akan menu sarapannya, sekalipun ia baru saja sarapan. Kondisi ini merupakan hal yang wajar dialami penderita alzheimer. Apabila seseorang sudah berada pada tingkat ini, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter agar bisa segera memeroleh pengobatan serta perawatan yang tepat.

 

Tingkat 5: Sering kebingungan

Semakin tinggi tingkat alzheimer penderita, mereka akan semakin kebingungan saat menjalani kehidupan. Secara perlahan, mereka kehilangan kemampuannya untuk mandiri. Kondisi ini dapat dikenali dengan kebiasaan penderita yang sering kebingungan, lengah terhadap sesuatu, termasuk terhadap kondisi yang bisa mengancam keselamatannya. Pada tahap ini, bisa dikatakan jika penderita sudah memasuki fase alzheimer tingkat sedang. Fase ini akan berlangsung hingga kurun waktu 1,5 tahun sebelum memasuki tingkat yang lebih parah.

 

Baca juga: 3 Cara Menghindari Demensia Alzheimer

 

Tingkat 6: Penurunan berat daya ingat

Penderita alzheimer pada tingkat ini membutuhkan pengawasan dan perawatan yang lebih serius. Pasalnya, pada tingkat ini penderita alzheimer telah menunjukkan gejala alzheimer yang cukup parah, seperti:

  • Selalu kebingungan dan sering kehilangan fokus terhadap lingkungan sekitarnya.

  • Terjadi perubahan kepribadian utama dan masalah perilaku.

  • Kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mandi ataupun sekadar buang air.

  • Kesulitan dalam mengenali wajah, kecuali teman dan kerabat dekat.

  • Kehilangan kemampuan untuk mengingat masa lalunya.

  • Emosi yang meledak-ledak.

 

Umumnya, kondisi ini akan dialami penderita alzheimer kurang lebih selama 2 tahun, sebelum nantinya menginjak tahap alzheimer tingkat akhir.

 

Tingkat 7: Demensia tingkat akhir

Tingkat ke-7 merupakan tahap akhir, yang menunjukkan kondisi alzheimer paling parah. Di tahap ini, penderita alzheimer biasanya masih bisa mendengarkan pembicaraan orang lain. Namun, mereka mengalami keterbatasan saat harus memberikan respons. Selain itu, pada tahap ini, penderita juga akan mengalami penurunan kemampuan dalam menelan. Maka dari itu, penderita alzheimer di tingkat ini sangat membutuhkan bantuan serta pengawasan orang lain.

 

Penyakit alzheimer memang merupakan penyakit yang banyak diderita oleh orang-orang berusia lanjut. Namun, ada baiknya jika kita melakukan langkah pencegahan sejak muda agar kelak tidak menderita penyakit ini. (BAG/AS)

 

Baca juga: Fakta Mengejutkan Tentang Penyakit Alzheimer