Sudah banyak penelitian yang menunjukkan hubungan antara hipertensi dan penyakit Alzheimer. Pada 2013, sebuah penelitian menemukan bahwa orang lanjut usia yang juga memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi cenderung memiliki risiko penyakit Alzheimer lebih besar. Penyakit ini dikenal sebagai pikun, salah satu jenis demensia yang tersering ditemukan.

 

Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa memilikli hipertensi di usia muda bisa meningkatkan risiko demensia di usia tua, terutama demensia vaskular. Sebenarnya, apa sih hubungan antara keduanya? Berikut penjelasan lengkapnya, dikutip dari portal Alzheimer's Society!

 

Baca juga: Gaya Hidup Sehat Tingkatkan Kualitas Hidup Penderita Hipertensi
 

Hubungan Hipertensi dengan Penyakit Alzheimer

Meskipun ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi obat hipertensi bisa menurunkan risiko penyakit Alzheimer, tetapi hipertensi sendiri bisa meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Data dari World Alzheimer Report tahun 2014 menyatakan, sejumlah penelitian yang dilakukan pada kelompok orang berusia 15-40 tahun menunjukkan mereka memiliki risiko terkena demensia vaskular di usia tua.

 

Demensia vaskular sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah di otak, akibat sel-sel otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup.

 

Baca juga: Kenali Efek Samping Obat Hipertensi

 

Tekanan Darah Tinggi Memengaruhi Fungsi Otak

Ada beberapa cara tekanan darah tinggi bisa memengaruhi kinerja otak. Pertama, tekanan darah tinggi akan meningkatkan ketegangan dan peningkatan arus darah di pembuluh darah arteri. Lama-kelamaan, dinding arteri menebal, kaku, dan menyempit dan timbul apa yang disebut arterosklerosis.

 

Lemak darah atau kolesterol yang beredar di aliran darah ikut mempercepat penyempitan arteri. Penyempitan arteri bisa juga terjadi di pembuluh darah yang ada di otak, sehingga menyebabkan sel-sel otak kekurangan nutrisi dan oksigen. Hal tersebut bisa merusak sel-sel otak dan menyebabkan organ tersebut tidak berfungsi dengan baik.

 

Selain itu, tekanan darah tinggi juga menjadi faktor risiko nomor satu untuk penyakit stroke. Penyebab utama stroke adalah penyumbatan pada arteri di otak. Penyumbatan tersebut umumnya disebabkan oleh arteri yang mengeras dan menyempit. Penyebab lain dari stroke adalah pecahnya arteri di otak, itulah yang disebut stroke pendarahan atau stroke hemorhagic. Kedua jenis stroke tersebut menyebabkan kematian sel otak, yang di kemudian hari bisa berkembang menjadi demensia vaskular.

 

Namun, penyempitan pembuluh darah, terutama yang ada di dalam otak, tidak selalu menyebabkan stroke. Pembuluh darah yang sangat kecil di dalam otak bisa tersumbat. Penderita mungkin awalnya tidak akan merasakan gejala apapun. Tapi, bertahun-tahun kemudian, kondisinya baru akan terdeteksi. Ini juga merupakan faktor utama demensia vaskular di usia tua.

 

Apa yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mencegahnya?

Alzheimer bisa dicegah dengan mengontrol hipertensi. Caranya, lewat pola makan sehat, perubahan gaya hidup, dan konsumsi obat teratur. Pola makan yang dianjurkan adalah makanan seperti sayuran dan buah yang sudah terbukti dapat meningkatkan kesehatan jangka panjang dan memberikan manfaat untuk kesehatan kognitif. Menerapkan gaya hidup sehat lainnya adalah dengan menjaga berat badan sehat, membatasi konsumsi alkohol, rutin berolahraga, dan berhenti merokok. 

 

Beberapa obat hipertensi diduga dapat mencegah risiko Alzheimer. Namun, saat ini peneliti masih terus mengembangkan obat hipertensi yang sekaligus bisa mencegah Alzheimer ataupun kemunduran kualitas mental seiring dengan bertambahnya umur. Kalau Kamu memiliki hipertensi, konsultasikan ke dokter cara mengontrol kondisinya secara tepat. Semakin cepat hipertensi dikontrol, semakin besar kemungkinan Kamu bisa menjaga kesehatan otak. 

 

Baca juga: Terapi Tepat untuk Hipertensi

 

Kesimpulannya, sejumlah penelitian sudah menunjukkan bahwa hipertensi bisa meningkatkan risiko Kamu terkena penyakit Alzheimer di usia tua. Jadi, sebaiknya cegah penyakit ini dengan menjalani gaya hidup sehat. Kalau Kamu sudah tekena hipertensi, rutinlah mengonsumsi obat dan menjalani gaya hidup sehat untuk mengontrol keseimbangan tekanan darah. (UH/AY)

 

 

 

 Memilih Obat Hipertensi