Seiring bertambahnya usia, otak akan mengalami pengurangan grey matter (bagian yang berwarna abu-abu di otak). Menurunnya grey matter ini mengarah pada kondisi di mana fungsi kognitif atau kemampuan mengingat dan berpikir akan menurun. Pikun adalah salah satu gejalanya. Nah Kamu bisa lho mencegah pikun sejak dini, caranya dengan jalan kaki rutin setiap hari.

 

Sebelumnya Kamu perlu tahu apa itu pikun atau demensia. Demensia adalah gangguan kognitif yang ditandai penurunan fungsi memori. Orang awam kerap menyebutnya pikun.

 

 

Baca juga: Tantangan dan Pentingnya Deteksi Dini Demensia di Indonesia

 

Gejala Awal Demensia

Demensia adalah sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan fungsi otak. Gejalanya ditandai dengan berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, kesulitan memahami sesuatu, tidak mampu membuat keputusan sederhana, gangguan berbahasa serta menurunya kecerdasan mental. 

 

Penyakit ini secara tidak langsung dapat sangat menurunkan kualitas  hidup penderitanya dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini karena penderita demensia harus bergantung dengan orang lain. Sindrom demensia ini umumnya menyerang orang dengan usia lanjut, yaitu di atas usia 60 tahun.

 

Sindrom ini disebabkan oleh kerusakan pada sel saraf otak di bagian tertentu. Sehingga kemampuan komunikasi antar sel-sel saraf berkurang dan mengakibatkan kemunculan gejala sesuai dengan area otak yang mengalami kerusakan.

 

Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko terkena demensia di usia lanjut, Kamu sebaiknya melakukan beberapa hal yang direkomendasikan para ahli kesehatan. Sebetulnya ada banyak hal yang bisa Kamu lakukan Gengs. Namun yang termudah adalah membiasakan diri berjalan kaki untuk memperkuat fungsi kognitif.

 

Baca juga: Awas Diabetes Mempercepat Pikun!

 

Cara Mencegah Demensia

Berjalan kaki adalah salah satu aktivitas yang sangat mudah dilakukan. Namun, untuk menjadikannya rutinitas, kegiatan ini seringkali sulit untuk dilakukan. Padahal jika ditilik lebih jauh, rutinitas jalan kaki dapat memberikan manfaat yang sangat baik.

 

Khusus bagi para lanjut usia ataupun bagi orang dewasa, berjalan kaki mampu membuat kondisi tubuh menjadi lebih prima. Hal ini karena berjalan kaki bisa membakar kalori dan juga tekanan darah menjadi lebih terkontrol.

 

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of British Colombia di Kanada, menemukan bahwa olahraga ringan seperti jalan kaki bisa menurunkan risiko masalah kognitif dengan sangat baik.

 

Selain itu, yang terpenting adalah fisikmu menjadi lebih aktif dan dinamis sehingga baik sekali untuk melindungi fungsi otak. Rutin berjalan kaki bisa disebut seperti rutin berolahraga. Menurut American Assosiation for the Advancment of Science, rutinitas berjalan kaki dapat menjadi cara mencegah demensia sebesar 40%.

 

Dalam studinya, para peneliti tersebut menemukan, aktivitas jalan kaki yang dilakukan setiap hari mampu meningkatkan fungsi hipokampus, yaitu bagian otak besar yang berhubungan dengan kemampuan menyimpan memori. Area otak ini adalah yang pertama kali akan diserang oleh demensia.

 

Para peneliti juga menemukan bahwa lansia dengan usia di atas 60 tahun yang rutin jalan kaki sebagai pengganti olahraga, setidaknya selama 1 jam setiap hari , akan terbebas dari berbagai masalah kognitif yang merupakan gejala demensia.

 

Baca juga: Waspada 10 Gejala Alzheimer Ini!

 

Jalan Kaki Lambat Bisa Jadi Prediksi Gejala Awal Demensia

Selain memiliki manfaat mengurangi risiko demensia. Jalan kaki juga bisa dijadikan prediksi awal dari gejala demensia. Sebuah studi menemukan hubungan antara berjalan kaki dengan tanda-tanda awal demensia, dilihat dari kecepatan mereka berjalan.

 

Para peneliti mengatakan, kecepatan berjalan yang lambat pada orang-orang yang terkena demensia berhubungan dengan perubahan otak yang terjadi sebelum timbulnya penyakit.

 

Berjalan kaki dengan lambat dapat disebabkan akibat penyusutan bagian otak yang terkait dengan memori dan orientasi spasial. Itu merupakan satu-satunya bidang otak dimana peneliti menemukan volume yang menyusut terkait dengan peningkatan gaya berjalan dan penurunan kognitif.

 

Orang yang berjalan dengan kecepatan lambat dalam jangka waktu yang lama menjadi indikator penurunan kognitif yang lebih kuat sebagai tanda awal gejala demensia. Oleh karena itulah, orang-orang yang membiasakan diri berjalan kaki minimal 1 jam setiap hari umumnya tidak akan mengalami penurunan kecepatan atau kesulitan berjalan. Otak dan fisik mereka terbiasa tersinkronisasi dengan dinamis. Sehingga gejala awal demensia pun dengan mudah bisa dihindari.

 

Baca juga: Deteksi Dini Alzheimer, Jangan Maklum dengan Pikun!

 

 

Referensi:

Nytimes.com. Walking may lower dementia risk.

Agematterclinic.com. Could walking reduce your risk of dementia.

Express.co.uk. Daily walks to beat dementia.