Demensia adalah penyakit yang cukup umum pada lansia. Namun sayangnya, banyak orang yang cenderung menganggap remeh penyakit ini dengan menyamakannya sebagai pikun karena usia. Padalah, demensia bukan penyakit pikun biasa. Deteksi dini demensia sangat penting.

 

Tidak dapat dimungkiri, demensia memang berkaitan dengan usia lanjut. Saat ini Indonesia sendiri sudah tergolong negara dengan 'aging society'. Artinya, populasi lansia di Indonesia cukup banyak, yaitu sudah melebih 7%.

 

Deteksi dini demensia dimaksudnya menemukan penderita demensia sedini mungkin sehingga bisa ditangani sebelum pernyakitnya berkembang lebih parah. Sayangnya tidak semua rumah sakit di Indonesia menyediakan fasilitas deteksi dini demensia dengan kualitas terbaik. RS Atma Jaya menjadi rumah sakit pertama yang menyediakan layanan deteksi dini demensia yang berdasarkan penelitian serta pekembangan ilmu dan teknologi.

 

 

Baca juga: Terapi Musik untuk Berbagai Kondisi Kesehatan

 

Deteksi Dini Demensia

Sebelum mengetahui lebih jauh tentang deteksi dini demensia, Kamu harus tahu terlebih dahulu tentang demensia. Demensia adalah penyakit yang memengaruhi memori serta kemampuan berpikir dan sosial hingga mengganggu kehidupan sehari-harinya.

 

Penyakit ini umumnya menyerang orang lanjut usia. Meskipun demensia umumnya menyebabkan penderitanya hilang ingatan, kondisi tersebut memiliki beragam penyebab yang berbeda. Jadi, jika seseorang mengalami hilang ingatan atau suka lupa, bukan berarti ia pasti memiliki demensia. Inilah salah satu tantangan deteksi dini demensia.

 

Penyakit Alzheimer merupakan salah satu penyebab umum dari demensia progresif pada orang lanjut usia. Namun, ada beberapa penyebab lain dari demensia. Berikut gejala umum demensia:

  • Perubahan kognitif
  • Hilang ingatan
  • Sulit berkomunikasi atau merangkai kata-kata
  • Sulit memecahkan masalah
  • Sulit membuat perencanaan
  • Mengalami gangguan fungsi motorik
  • Kebingungan
  • Perubahan psikologis
  • Perubahan sikap
  • Depresi
  • Kecemasan
  • Paranoid
  • Gelisah
  • Halusinasi

 

Baca juga: Demensia Alzheimer Kerap Disebut Diabetes Tipe 3

 

Pentingnya Deteksi Dini Demensia

Untuk penyakit degeneratif seperti demensia, jika sudah masuk ke fase lanjut, maka tidak ada obat yang bisa menyembuhkan. Inilah mengapa deteksi dini demensia itu penting. 

 

Hal tersebut dijelaskan oleh dr. Yuda Turana, SpS. Menurutnya, obat yang ada saat ini hanya untuk mengurangi gejala dan memperlambat progresivitas demensia. Jadi, penting bagi masyarakat untuk sadar akan pentingnya deteksi dini demensia.

 

"Ketika berhadapan dengan penyakit yang tidak ada obatnya, ada dua hal yang bisa dilakukan. Satu, hindari faktor risikonya, yang kedua lakukan deteksi dini," ujar dr. Yuda, awal Juli lalu.

 

Selama ini, kebanyakan pemeriksaan untuk demensia hanya mengandalkan pemeriksaan kognitif. Padahal, ada hal lain juga yang perlu dipertimbangkan. Apalagi, pemeriksaan kognitif pada orang lanjut usia memiliki banyak tantangan.

 

Sebagai contoh, ketika pemeriksaan kognitif, orang lanjut usia akan ditanyakan tentang ingatannya, seperti hari apa ini, lalu apa yang dilakukan kemarin, dan sebagainya. Namun, banyak orang lanjut usia yang memiliki masalah kesehatan lain, contohnya seperti gangguan pendengaran. Sehingga, pemeriksaan kognitif jadi sulit dilakukan.

 

"Jadi, ada banyak keterbatasan saat medical checkup. Fungsi kognitif penting, tapi akan lebih spesifik jika dilakukan pemeriksaan tambahan," jelas dr. Yuda.

 

Nah, deteksi dini demensia yang lebih komprehensif seperti itu bisa Kamu temukan di RS Atma Jaya. Rumah sakit ini menjadi yang pertama di Indonesia yang menyediakan layanan medical check up komprehensif untuk deteksi dini demensia dan kerusakan otak. Selain melakukan pemeriksaan kognitif, di rumah sakit ini dilakukan pemeriksaan saraf penciuman.

 

"Gangguan penciuman adalah salah satu gejala awal kerusakan otak, sehingga menjadi faktor risiko demensia," ujar dr. Yuda. Di RS Atma Jaya, dilakukan pemeriksaan fungsi penciuman menggunakan beberapa aroma yang tidak asing untuk masyarakat Indonesia.

 

Selain pemeriksaan kognitif dan penciuman, dilakukan pemeriksaan yang lebih detil, yaitu melalui MRI dan pengukuran asetilkolin pupil mata. Dengan rangkaian pemeriksaan ini, deteksi dini demensia bisa dilakukan secara maksimal. (UH)

 

Baca juga: 3 Cara Menghindari Demensia Alzheimer

Mencegah Alzheimer - Guesehat

Sumber:

Mayo Clinic. Dementia. April 2019.

Alzheimer's Association. What is Dementia?. Januari 2019.