Kebanyakan ibu hamil atau ibu baru mungkin bertanya-tanya kapan payudara akan mulai memproduksi ASI. Terkadang, muncul pula kekhawatiran tidak bisa memenuhi nutrisi si Kecil. Duh, harus melakukan apa, ya? Yuk bisa yuk, jangan kelamaan galaunya, ya. Berikut infonya untuk Mums.

 

Kapan ASI Mulai Diproduksi?

Tahukah Mums, meskipun menyusui tidak dimulai sampai bayi lahir, sebenarnya Mums sudah mulai memproduksi ASI di pertengahan trimester kedua, lho. Selama trimester ini, payudara mulai membuat kolostrum. 

 

Kolostrum adalah makanan pertama yang diproduksi payudara untuk bayi, berwarna agak kekuningan dan keluar sebelum ASI. Cairan ini diproduksi segera setelah melahirkan dan mengandung hampir semua zat yang dibutuhkan bayi ketika baru dilahirkan, seperti protein dan antibodi untuk memperkuat sistem kekebalan bayi. Selain itu, kolostrum juga kaya akan immunoglobulin, laktoferin, lactalbumin, faktor pertumbuhan (growth factor), serta vitamin, mineral, lemak, karbohidrat, dan enzim pencernaan.

 

Pada beberapa ibu hamil, kolostrum bisa saja mulai keluar di akhir trimester ketiga. Tapi tak perlu khawatir ya, jika tidak mengalami kondisi ini bukan berarti Mums tidak bisa memproduksi ASI, kok.

 

Normalnya, setelah bayi lahir dan plasenta dikeluarkan, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan menurun serta hormon prolaktin dilepaskan. Pelepasan hormon prolaktin inilah yang memberi sinyal ke tubuh agar Mums memproduksi ASI untuk diberikan kepada si Kecil.

 

Pada hari ketiga hingga hari kelima setelah melahirkan, payudara akan mengalami transisi untuk memproduksi ASI matang secara bertahap menggantikan kolostrum. Selanjutnya, pada saat bayi berusia sekitar dua minggu, payudara akan secara terus-menerus menghasilkan ASI matang.

 

Baca juga: Penyebab Kembung Setelah Melahirkan dan Cara Mengatasinya

 

Kenapa ASI Belum Keluar setelah Melahirkan?

Ketika ASI belum juga keluar setelah melahirkan, memang bikin galau, ya. Mums pun mungkin merasa sangat bersalah sekaligus tidak berdaya. Eits, tunggu dulu. Mums enggak salah apa-apa, kok. Bukan hanya Mums yang mengalami ini.

 

Ada beberapa faktor yang bisa saja memengaruhi produksi ASI, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar atau meningkat, antara lain:

  • Mums bersalin prematur, terutama jika harus terpisah dari bayi segera setelah ia lahir. Bayi pun jadi tidak dapat menyusu beberapa jam pertama setelah lahir.
  • Menjalani persalinan caesar.
  • Stres atau kelelahan setelah melahirkan, misalnya karena depresi postpartum, persalinan lama, atau operasi caesar darurat.
  • Kondisi medis tertentu, misalnya diabetes, gangguan tiroid, anemia, dan retensi plasenta.
  • Mengalami kelahiran traumatis atau perdarahan setelah persalinan.
  • Efek samping obat-obatan, termasuk obat herba tertentu.
  • Cara menyusui yang salah, misalnya pelekatan bayi yang kurang tepat pada puting.
  • Kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol.

 

Baca juga: Kapan Ya Harus Berhenti Mandi Bareng Anak?

 

 

Lakukan Ini agar ASI Lancar

Prinsip produksi ASI mirip seperti berjualan. Ketika dagangan kita laku, tentu kita akan terus memproduksi dan meningkatkan jumlah dagangan agar bisa memenuhi permintaan konsumen. Nah, sama seperti menyusui, ketika Mums terus menyuplai ASI kepada si Kecil dan ASI selalu habis diisap oleh bayi, maka tubuh akan semakin giat untuk memproduksi ASI.

 

Nah, prinsip supply and demand ini perlu Mums lakukan sedari awal setelah persalinan. Rutinlah untuk mencoba menyusui si Kecil setiap dua jam sekali. Ada banyak manfaatnya lho jika Mums melakukan ini. Pertama, si Kecil akan secara teratur belajar mengisap, yang mana ini adalah rangsangan terbaik agar payudara memproduksi ASI. Kedua, terjadi kontak skin-to-skin yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi, mempererat bonding, bahkan menurunkan stres pada Mums.

 

Selain itu, ada cara lain yang bisa diusahakan untuk memancing produksi ASI, antara lain:

  • Perbaiki pelekatan dengan pastikan mulut bayi terbuka lebar, terdengar suara menelan, dan Mums merasa nyaman saat menyusui.
  • Pijat payudara sebelum menyusui untuk merangsang aliran ASI.
  • Banyak minum dan sempatkan untuk beristirahat cukup.

 

Perjalanan menyusui setiap ibu memang tidak akan sama dan memiliki tantangannya masing-masing. Namun percayalah, tubuh Mums diciptakan dengan sempurna untuk mengandung, melahirkan, dan menyusui si Kecil. (AS)

 

Baca juga: 7 Hal yang Penting Dilakukan Setelah Bertengkar dengan Suami

 

Referensi

Healthline. Breastfeeding after C-Section

Hopkins Medicine. Delayed Milk Production