Mums pasti sudah tidak asing ya dengan vaksin BCG. Vaksin ini diberikan sesegera mungkin setelah bayi lahir atau sebelum ia mencapai usia 1 bulan. Namun, setelah mendapatkan vaksin BCG, bayi biasanya akan mengalami bisul atau luka bernanah, yang kerap membekas. Kenapa ya area kulit bekas vaksin BCG muncul bisul dan bagaimana perawatannya?

 

Pentingnya Vaksin BCG untuk Bayi

Penyakit tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular. Angka kasus TBC di Indonesia cukup tinggi, bahkan masuk dalam peringkat ketiga di dunia dengan jumlah 11 kematian per jamnya.

 

Nah, vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin) adalah salah satu cara untuk mencegah bayi terkena TBC berat dan radang otak akibat TBC. Vaksin BCG diberikan segera bayi lahir atau sebelum mencapai usia 1 bulan. Jika sudah berusia 3 bulan atau lebih, maka perlu dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. Jika hasilnya dinyatakan negatif, maka vaksin BCG dapat diberikan.

 

Selain bayi baru lahir, vaksin BCG juga dapat diberikan kepada orang yang akan mengunjungi negara dengan tingkat kasus TBC tinggi atau yang melakukan kontak dengan penderita TBC.

 

Area Kulit Bekas Vaksin BCG Muncul Bisul

Vaksin BCG diberikan melalui injeksi di bawah kulit. Berdasarkan anjuran dari WHO, vaksin ini diberikan di area lengan kanan bagian atas. Reaksi setelah vaksin pada bayi beragam, tetapi yang paling sering dialami adalah munculnya bisul di area bekas suntikan.

 

Bisul tersebut muncul akibat bakteri yang terkandung di dalam vaksin BCG dalam kondisi hidup, tetapi sudah dilemahkan. Jadi ketika diinjeksi ke dalam tubuh, sistem imun akan tetap memberikan respons dengan membentuk bisul.

 

Awalnya, area kulit bekas vaksin BCG akan memerah, kemudian muncul bisul berisi nanah, dan akan mengering lalu menimbulkan jaringan parut. Apabila bayi belum pernah terinfeksi bakteri penyebab TBC, maka bisul dapat mucul selama 2-12 minggu.

 

Namun bila sudah pernah terinfeksi sebelumnya, kemungkinan bisul hanya akan muncul kurang dari 1 minggu. Jadi, apabila area kulit si Kecil hanya muncul bisul sebentar lalu mengering, sebaiknya bawa ia ke dokter anak untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan.

 

Area kulit bekas vaksin BCG muncul bisul tidak berbahaya ya, Mums. Jadi, Mums tidak perlu khawatir. Mums bisa merawatnya dengan cara:

  • Pastikan area bisul bersih dan kering.
  • Tepuk-tepuk dengan lembut area bisul setelah mandi agar kembali kering.
  • Apabila nanahnya mengalir, Mums bisa menutup area bisul dengan kain kasa.
  • Gunakan alkohol untuk membersihkan area bisul jika dibutuhkan.
  • Jangan mengoleskan salep, krim antiseptik, atau menempelkan plester luka di area bisul.

 

Setelah area kulit bekas vaksin BCG muncul bisul, bisul akan mengering dan sembuh, tetapi meninggalkan bekas berupa jaringan parut dalam waktu 3 bulan, dengan ukuran diameter 2-6 mm.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah vaksin BCG. Jika si Kecil mengalaminya, segera bawa ke dokter ya, Mums!

  • Bengkak hebat di area kulit bekas vaksin BCG.
  • Demam tinggi.
  • Nanah yang banyak atau yang disebabkan oleh penyuntikan yang tidak steril.

 

Nah, itulah informasi seputar area kulit bekas vaksin BCG muncul bisul berbahaya atau tidak serta bagaimana perawatannya. Kalau ternyata tidak muncul bisul setelah si Kecil divaksin, Mums tidak perlu khawatir vaksin BCG yang diterima gagal atau tidak bekerja ya, Mums. (AS)

 

Referensi 

IDAI: Skar BCG

IDAI: Jadwal Imunisasi IDAI 2020

Sehat Negeriku: Tahun ini, Kemenkes Rencanakan Skrining TBC Besar-besaran

The Royal Children's Hospital Melbourne: BCG vaccine for TB