Mudahnya akses internet saat ini memang memberikan banyak keuntungan. Namun di saat bersamaan, juga menyimpan bahaya untuk anak-anak. Jangan sampai lengah, inilah yang harus Mums lakukan.

 

Anak-anak Jadi Incaran

Saat ini semua dapat dengan mudah diakses menggunakan quick response (QR) code. Mums bisa menemukan barcode dua dimensi hitam putih ini di mana pun, seperti di tempat umum hingga kemasan produk. Ya, penggunaan QR code memang multifungsi karena mampu menyimpan 2089 digit atau 4289 karakter, termasuk tanda baca dan karakter spesial. Hal ini membuat QR code memiliki manfaat untuk menampilkan teks pada pengguna, membuka link website, menyimpan kontak ke buku telepon, dan masih banyak lagi. Manfaat lain dari QR code adalah mampu menyimpan lebih banyak data dibanding barcode. Cara memindainya pun mudah, yaitu cukup dengan diarahkan ke kamera dan scanner mampu melakukan pembacaan kode secara cepat.

 

Gawatnya, teknologi QR code juga kerap disalahfungsikan dengan menghubungkannya ke link yang tidak semestinya di tempat yang kurang tepat. Seperti yang ditemukan oleh Malik, warga di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, menemukan bahwa terdapat QR code yang menyasar ke situs judi online di China, di mainan kartu milik anaknya. Malik pada awalnya iseng melakukan pemindaian QR code yang ada di kartu mainan tersebut. Ia tidak menyangka, ternyata muncul laman judi online dengan tulisan Mandarin. Menurut pengakuannya, ia membeli mainan itu di pedagang sekitar sekolah anaknya di Kunciran.

 

Hal tersebut bukan pengalaman pertama untuknya. Sebelumnya, ia juga pernah menemukan kejanggalan saat membeli mainan mobil-mobilan anak, yang mana terdapat nomor telepon pada kotak kemasan mainan tersebut. Saat ia coba mengakses nomor tersebut, ternyata tersambung ke admin judi online.

 

Ancaman iklan judi online ini nyatanya terjadi di hampir seluruh belahan dunia. Penelitian yang dipimpin oleh University of Bristol, Inggris, mengungkapkan bahwa hampir setengah dari anak-anak terpapar iklan semacam itu setiap minggu, dan sekitar seperempatnya menemukannya setiap hari. Hasil lain juga menunjukkan bahwa sebagian besar orang dewasa waspada atau kesal ketika dihadapkan dengan iklan perjudian, sementara anak-anak bereaksi positif karena menganggap hal tersebut menarik karena keterbatasan pemahaman mereka akan bahayanya situs semacam ini. Berbahayanya lagi, iklan judi inline ini tersebar di mana saja dan juga memasuki ranah yang tidak semestinya, seperti di mainan anak, di iklan yang muncul di game online anak-anak, serta media sosial.

 

Pemasaran konten judi yang masif tersebut, menjadi cara pengiklan untuk menjangkau anak-anak secara online. Dengan menayangkan iklan online yang merangsang minat anak, perusahaan tidak secara eksplisit menyebutkan produk atau layanan yang mereka coba jual. Sebaliknya, iklan menggunakan lelucon, ilustrasi, atau pesan inspirasional untuk membuat audiens target merasa senang, bersemangat, atau cukup penasaran untuk mengkliknya.

 

Terkadang, iklan tersebut bisa untuk hal-hal yang sesuai dengan anak-anak, seperti mainan, buku, atau sumber pendidikan lainnya. Di lain waktu, mereka mempromosikan kegiatan dewasa seperti perjudian.

 

Dalam studi baru-baru ini, lebih dari 888.000 iklan perjudian Twitter untuk publik ditinjau dan ditemukan bahwa 40% di antaranya berasal dari pemasaran konten. Hal ini tentu memprihatinkan, karena anak-anak memiliki otak yang masih berkembang pesat dan mereka sangat aktif di dunia online. Sebagai akibatnya, otak anak-anak mungkin tidak memproses iklan secara efektif dan akhirnya mengklik iklan yang mengarahkan mereka ke situs atau produk perjudian online. Bahkan faktanya, menurut Center for Cyber Safety and Education di Amerika Serikat, 4% anak-anak pernah mengunjungi situs web perjudian.

 

 

Baca juga: Mums Suka Main HP di Toilet? Ternyata Risikonya Banyak!

 

 

 

 

Yang Bisa Orang Tua Lakukan

Sebagai orang tua, tentu tak bisa berdiam diri begitu saja menghadapi ancaman serius seperti ini. Meskipun tidak ada tombol yang dapat mematikan pemasaran konten meresahkan seperti judi online ini, ada beberapa cara yang dapat Mums lakukan untuk membantu menjaga aktivitas online si Kecil tetap aman.

 

Beberapa langkahnya antara lain:

 

  • Setel kontrol orang tua

 

Anak-anak belum sepenuhnya mengerti apa dan ke mana aktivitas online-nya bergerak. Itulah mengapa, saat penting untuk mengetahui cara menggunakan kontrol orang tua/pembatasan pencarian yang ditawarkan oleh web browser, penyedia layanan internet, dan perangkat. Misalnya, fitur Filter Telusur Aman di Google akan memblokir situs dengan materi seksual eksplisit. Untuk mengaktifkannya, buka Pengaturan/Filter Telusur Aman. Meskipun tidak 100 persen akurat, kontrol orang tua dapat membantu mencegah anak melihat dan mengakses materi kekerasan atau seksual. Selain itu, ada banyak cara mengubah pengaturan aksesibilitas dan menerapkan kontrol orang tua untuk game online, aplikasi, situs media sosial, dan perangkat elektronik lainnya.

 

 

Baca juga: Cara Membantu Anak Bersenang-senang Tanpa Gadget, Cobain Yuk Mums

 

 

 

  • Jadilah orang tua yang up to date

 

Perkembangan teknologi memang sangat pesat dan cepat. Anak-anak yang terlahir di tahun 2000-an pun menjadi generasi yang secara otodidak lihai menggunakan perangkat elektronik dan internet. Namun, jangan biarkan kondisi ini membuat Mums tertinggal. Dalami dan cari tahu cara-cara agar aman di dunia maya, sehingga Mums dapat memberikan arahan terbaik kepada si Kecil.

 

Ikutlah masuk ke jejaring sosial dan aplikasi yang digunakan anak-anak, lalu cari tahu cara menggunakan pengaturan privasi dan mekanisme pelaporan. Semua pencegahan ini membuat Mums dapat bertindak cepat dan tepat jika menemukan sesuatu yang mencurigakan.

 

 

  • Dampingi anak saat bermain gadget

 

Para ahli mengatakan bahwa memberikan gadget bukan untuk membuat anak-anak bermain sendiri, tapi menjadi media bagi orang tua dan anak untuk bisa bermain bersama. Maka dari itu, selalu dampingi dan pantau si Kecil ketika bermain game di perangkat seluler. Selain itu, Mums dapat mengatur gadget yang digunakan untuk melupakan kode sandi Wi-Fi, sehingga anak-anak tidak dapat online tanpa sepengetahuan orang tua.

 

  • Selalu cek riwayat 

Mums juga perlu rutin memeriksa riwayat peramban setelah si Kecil online. Tujuannya untuk melihat situs apa yang ia kunjungi dan menghentikan perilaku yang berpotensi berisiko sebelum terlampau jauh. (IS)




Baca juga: Ini 5 Akibatnya Jika Anak Terbiasa Minum dari Botol

 

 

Referensi:

Kompas. QR Code Situs Judi Online di Mainan Anak

Queensland Government. Keep Kids Safe Online

Ohio. Children of Online Gambling Ads