Secara umum, bayi dapat diberi minum dari botol saat berusia 6 bulan dan disapih dari botol ketika berusia 12 hingga 18 bulan. Sayangnya, membuat anak mau melepaskan botol dan mulai minum dari cangkir terkadang menjadi tantangan yang berat. Karenanya, banyak orang tua kemudian membiarkan anak terus minum dari botol hingga balita.
Padahal, membiarkan anak terus minum dari botol bukannya tanpa efek samping. Ada berbagai konsekuensi yang akan dihadapi anak jika terus dibiarkan minum dari botol terlalu lama, mulai dari masalah kesehatan hingga pertumbuhan fisik.
Baca juga: Memilih Botol Susu yang Tepat untuk Si Kecil
Bahaya Membiarkan Anak Minum dari Botol Terlalu Lama
Di sini, kita akan membahas apa saja bahayanya jika Mums membiarkan anak minum dari botol terlalu lama.
1. Gigi berantakan
Gerakan mulut dan otot saat mengisap botol dapat menyebabkan gigi susu yang baru muncul dan yang sudah ada menjadi tidak sejajar. Ketidaksejajaran ini bahkan dapat tetap ada meskipun gigi susu telah tanggal dan berganti dengan gigi permanen.
Ketika seorang anak terus menggunakan botol atau dot setelah usia 12 bulan, mereka dapat mengalami gigitan terbuka atau open bite, di mana gigi depan atas dan bawah tidak dapat mengatup meskipun mereka menutup mulut. Di masa depan, ini dapat meningkatkan risiko kebutuhan untuk menggunakan behel atau kawat gigi.
2. Gigi berlubang
Minuman seperti susu formula, jus, dan bahkan ASI, semuanya mengandung gula yang menyebabkan kerusakan gigi. Ini menjadi sangat bermasalah jika si kecil terbiasa tidur dengan botol. Pemberian botol pada malam hari dengan minuman, seperti jus atau susu, meningkatkan risiko gigi berlubang karena gula dari minuman menempel pada gigi bayi dan menciptakan asam yang menyerang gigi. Jika bayi membutuhkan botol untuk tidur, yang terbaik adalah mengisinya dengan air, bukannya minuman manis.
Selain itu, menetapkan rutinitas perawatan mulut sejak dini juga dapat membantu mencegah masalah gigi di kemudian hari. Sebelum si kecil tumbuh gigi, Mums dapat membersihkan gusi mereka dengan kain lap yang lembut. Setelah gigi mulai tumbuh, Mums dapat membantu menyikat dua kali sehari dengan sikat gigi yang lembut.
Baca juga: Penyebab Gigi Anak Tumbuh Berantakan
3. Masalah mulut lainnya
Anak masih bisa memiliki gigi susu sampai mereka mencapai usia remaja. Gigi susu yang rusak akibat kebiasaan minum dari botol ini bisa menyebabkan konsekuensi jangka panjang.
Anak-anak yang mengalami kerusakan gigi dapat berjuang dengan masalah bicara dan kebiasaan makan yang buruk. Selain itu, gigi susu yang tumbuh berjejal atau bengkok bisa menyebabkan gigi dewasa rusak.
4. Obesitas
Bayi mulai diberi MPASI pada usia 6 bulan dan makan makanan padat pada usia 1 tahun, disertai dengan 300 hingga 500 ml susu setiap hari. Menambahkan minuman dalam botol sama dengan memberikan kalori ekstra.
Terlebih anak yang cukup besar cenderung membawa botol dan mengisapnya tanpa tujuan, bahkan meskipun tidak lapar. Ini semua pada akhirnya akan menyebabkan anak terus mengalami pertambahan berat badan yang berlebihan.
5. Anemia
Pemberian susu botol terlalu lama dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan zat besi dan anemia. Saat anak mulai minum susu formula, ideanya anak tetap makan makanan bergizi untuk memenuhi semua nutrisi yang diperlukan. Namun, beberapa balita yang terus minum susu dari botol akan mulai mengalami penurunan nafsu makan yang dapat memicu kekurangan berbagai nutrisi penting, salah satunya zat besi. Semakin lama seorang anak minum dari botol, semakin besar risiko kekurangan zat besi.
Idealnya, anak sudah harus lepas dari botol dan mulai minum menggunakan cangkir di usia 12 bulan atau paling lambat 18 bulan. Jika si kecil telanjur minum dari botol dalam waktu lama dan Mums khawatir tentang efeknya, pastikan Mums berbicara dengan dokter anak untuk mendapatkan masukan terpadu.
Baca juga: Mau Anak Pintar, Jangan Sampai Kekurangan Zat Besi Sejak Dini!
Sumber:
Romper.com. How-using-a-bottle-after-1-affects-your-kid-later-in-life
Howtoadult.com. Dangers-drinking-baby-bottle-long
