Anak-anak penuh dengan energi dan rasa ingin tahu. Namun, di sisi lain, anak-anak tidak selalu mengerti bagaimana harus berperilaku. Mereka terkadang terlalu banyak bergerak ke sana ke mari, menyentuh semuanya, banyak berbicara, bahkan tanpa sengaja merusak sesuatu. Meskipun ini bagian dari tumbuh kembang si kecil, penting bagi Mums untuk memperbaiki perilaku buruk mereka.

 

Dalam hal ini, penting bagi Mums untuk berhati-hati dalam mendisiplinkan anak. Pasalnya, gaya pengasuhan dapat secara signifikan mempengaruhi kepribadian dan masa depan anak. Pengasuhan yang salah bisa memengaruhi anak hingga dewasa.

 

Salah satu kesalahan yang banyak dilakukan orangtua adalah langsung memarahi anak saat mereka membuat kesalahan. Padahal, alih-alih mendisiplinkan dan membuat anak mengerti, sedikit-sedikit memarahi anak justru memberikan dampak negatif yang tidak sepele.

 

Baca juga: 5 Cara Mendidik Anak agar Bertanggung Jawab, Terapkan Sejak Dini

 

Dampak Buruk Sering Memarahi Anak

Di sini, kita akan mengulas apa saja dampak buruk jika terlalu anak terlalu sering dimarahi.

 

1. Pemberontakan

Seringkali, ada tujuan mulia di balik kemarahan orangtua. Salah satunya, untuk membuat anak mau menuruti apa yang orangtua katakan. Namun, hasilnya justru bisa berbanding terbalik.

 

Si kecil mungkin merespons kemarahan dengan memberontak. Beberapa anak bahkan akhirnya melakukan hal yang sama pada orangtua dan orang lain, yang kemudian membuat orangtua semakin kesal.

 

2. Agresi

Ketika anak-anak diajak berkomunikasi dengan kasar, mereka merasa nilai diri mereka berkurang. Hubungan yang tidak nyaman dengan orangtua telah terbukti memunculkan agresi pada anak. Masalah agresi membuat anak cenderung membuat kerusakan, baik fisik dan mental saat sedang marah. 

 

3. Memberi contoh buruk

Orangtua adalah contoh bagi anak-anak. Ketika orangtua bersikap kaku dan pahit terhadap anak-anak untuk mengekspresikan ketidakpuasan orangtua, ini memberi tahu anak-anak bahwa tidak apa-apa kehilangan kesabaran dan bersikap kasar. 

 

Selanjutnya, anak mungkin akan bertindak kasar kepada orang lain. Bahkan, kepada anak-anak mereka di masa depan.

 

Baca juga: Kenali Tipe dan Cara Mendidik Anak yang Tepat

 

4. Meningkatkan level kecemasan anak

Berteriak atau berkata buruk akan membuat anak merasa tidak mampu dan tidak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Ini selanjutnya meningkatkan level stres dan kecemasan. Meningkatnya level stres pada gilirannya mempengaruhi pembelajaran.

 

5. Menurunkan keterampilan sosial

Anak-anak adalah peniru yang andal. Jadi, mereka akan mencontoh apa yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Orang-orang terdekat anak adalah keluarga, terutama orangtua yang dijadikan sebagai panutan.

 

Saat dimarahi di depan umum, anak akan menganggap bahwa tindakan tersebut adalah hal yang wajar dan bisa dilakukan kepada siapa saja. Selain itu, anak-anak juga akan merasa tidak aman ketika Mums membawanya ke tempat yang terdapat banyak orang. Mereka merasa khawatir akan dimarahi lagi. Pada akhirnya, si kecil mengalami masalah kepercayaan diri, pemalu, dan sulit bersosialisasi.

 

6. Hubungan menjadi kurang harmonis

Jika anak selalu dimarahi untuk setiap kesalahan kecil, mereka akan merasa marah, sedih, takut, dan kecewa setiap kali berada di dekat orangtua. Perasaan negatif ini tidak akan hilang dengan mudah dan dapat terbawa hingga dewasa.

 

Hal ini juga akan mempengaruhi penilaian anak terhadap orangtuanya. Anak akan sulit membuka diri kepada orangtua mereka. Anak-anak mungkin juga memberontak, kasar, atau tidak menghormati orangtua saat dewasa. Semua ini terjadi karena orangtua yang menciptakan celah.

 

Baca juga: Tanpa Memukul, Orang Tua Tetap Bisa Menjadi Toxic Parents, Lho!

 

Strategi Tepat Menghadapi Perilaku Buruk Anak

Jika perilaku anak menyebabkan kerugian pada orang lain atau diri anak sendiri, penting untuk mengatasinya. Berikut strategi tepat menghadapi perilaku buruk anak:

1. Jangan menyerah

Anak mungkin tidak langsung mematuhi kata-kata Mums hanya dengan sekali dinasihati. Perlu waktu dan pengulangan agar anak mau menurut. Jadi, jangan menyerah!

 

2. Konsisten

Anak membutuhkan konsistensi untuk menerima suatu pelajaran. Jika Mums bereaksi terhadap perilaku anak dengan satu cara di suatu hari lalu dengan cara yang berbeda di hari berikutnya, mereka akan menjadi bingung. Penting juga memastikan setiap orang yang dekat dengan anak menangani perilaku mereka dengan cara yang sama seperti Mums.

 

3. Jangan bereaksi berlebihan

Cobalah untuk tetap tenang dalam menghadapi perilaku buruk si kecil. Jika anak menunjukkan perilaku yang memancing emosi, segera alihkan perhatian ke hal-hal lain yang Mums dan si kecil dapat menikmati bersama atau merasa baik sesegera mungkin.

 

Selain itu, Mums perlu menemukan cara lain untuk mengatasi rasa frustrasi yang menumpuk. Misalnya, dengan berbicara dengan orangtua lain.

 

Baca juga: Jenis-jenis Toxic Parenting yang Perlu Diwaspadai

 

4. Ajak anak bicara baik-baik

Berbicara dengan keras tidak akan membuat anak memahami apa kesalahannya. Sebaliknya, ajak anak berbicara dengan jelas dan tenang.

 

Untuk anak yang sudah dapat berbicara, dorong mereka untuk menjelaskan alasan di balik perilaku negatif mereka. Ini akan membantu melepaskan rasa frustrasi dan meredam sikap negatif.

 

5. Hindari memukul

Pukulan memang dapat membuat anak berhenti melakukan sesuatu pada saat itu juga. Namun, ini tidak memiliki efek positif yang bertahan lama.

 

Anak-anak belajar dengan contoh. Jadi, jika Mums memukul saat marah, ini memberi tahu mereka bahwa memukul itu boleh saja. Jadi, semarah apa pun Mums, berusahalah untuk senantiasa memberi contoh yang baik.

 

Tidak mudah menghadapi anak-anak yang berperilaku buruk. Namun, bukan berarti setiap kesalahan harus dihadapi dengan kemarahan. Libatkanlah kasih sayang setiap kali menasihati si kecil. Kebaikan dan kasih sayang membuat anak-anak merasa dipahami dan lebih mudah menerima nasihat.

 

 

 

 

Sumber:

Woschool.com. 5-reasons-to-not-scold-children

Ilovelearning.com.sg. Why-shouldnt-you-scold-your-child-for-their-bad-results

Ivanruna.my.id. Negative-effects-of-scolding-children-in-public/

Nhs.uk. Dealing-with-child-behaviour-problems