Kepercayaan diri adalah sifat yang penting dimiliki semua orang, baik dewasa maupun anak-anak. Anak-anak yang percaya diri merasa bahwa dirinya dicintai, senang menerima tantangan baru, dan lebih mungkin berkembang secara normal.

 

Sebaliknya, anak-anak yang tidak percaya diri terkadang merasa bahwa dirinya tidak dicintai dan tidak diinginkan. Rasa tidak percaya diri ini kemudian mempengaruhi perilaku mereka, mulai dari cara mereka bersosialisasi, menerima tantangan, mengambil keputusan, belajar, dan sebagainya. Mengetahui tanda-tanda kurangnya kepercayaan diri pada anak dapat membantu Mums mengidentifikasi masalah pada anak dan mencari bantuan yang tepat.

 

Tanda Anak Kurang Percaya Diri

Di sini, kita akan melihat apa saja tanda anak kurang percaya diri!

 

1. Regresi

Anak-anak yang merasa tidak percaya diri mungkin kembali ke perilaku sebelumnya. Misalnya, beberapa anak mungkin mulai mengompol. Ini dapat terjadi bertahun-tahun setelah mereka mampu buang air di toilet dengan baik. Beberapa anak juga dapat kembali ke kebiasaan saat masih bayi, seperti mengisap jempol.

 

2. Kecemburuan

Anak yang tidak percaya diri seringkali menunjukkan tanda-tanda kecemburuan. Ini biasanya terjadi ketika mereka memiliki adik baru atau saat berada di sekitar anak-anak lain. Anak-anak yang cemburu akan menuntut perhatian lebih dan mengeluh ketika mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Mereka mungkin juga akan menggigit dan memukul. Kecemburuan antar saudara biasanya berkembang menjad persaingan saudara.

 

3. Perasaan malu

Rasa tidak percaya diri mungkin membuat anak menjadi pemalu dan menarik diri. Akibatnya, sulit untuk membujuk anak berpartisipasi dalam kegiatan, dan mereka mungkin memilih berdiri di pinggir lapangan selama pertandingan atau saat istirahat daripada bermain dengan anak-anak lain.

 

4. Kecemasan akan perpisahan

Wajar anak kecil merasa tidak nyaman saat dipisahkan dari orang terdekat atau berkenalan dengan orang baru. Namun, anak yang tidak percaya diri bisa mengalami kecemasan yang cukup parah.

 

Mereka mungkin rewel ketika orangtua akan pergi bekerja, tidak ingin pergi ke sekolah, atau menangis saat berada di tempat penitipan anak. Anak-anak ini bahkan mungkin mengamuk atau bertingkah saat ditinggal oleh orang terdekatnya.

 

5. Penghindaran

Anak-anak yang memiliki masalah kepercayaan diri cenderung menghindari tugas atau situasi yang mereka rasa tidak aman. Ini bisa jadi karena mereka takut kelemahan mereka terlihat. Situasi yang biasa dihindari anak-anak seperti ini biasanya berupa olahraga, drama sekolah, atau audisi.

 

6. Memiliki upaya untuk mengontrol

Ternyata, kurangnya rasa percaya diri bisa membuat seorang anak memiliki keinginan untuk mengontrol. Ketika anak merasa bahwa mereka memiliki sedikit kendali atas hidup mereka, mereka mungkin mencoba untuk mengatur dan memanipulasi orang lain. Anak-anak ini mungkin mencoba mendominasi teman-teman mereka dengan bersikeras memilih permainan apa yang mereka mainkan dan bagaimana aturannya.

 

7. Agresi 

Banyak perilaku intimidasi berasal dari perasaan tidak mampu dan tidak percaya diri dari si pelaku intimidasi itu sendiri. Untuk menutupi kepercayaan diri yang rendah, anak-anak ini mungkin menggunakan perilaku agresif sebagai cara untuk merasa kuat dan mengalihkan fokus dari kelemahan mereka sendiri.

 

8. Penyakit fisik

Rasa kurang percaya diri dapat bermanifestasi menjadi penyakit fisik. Dua gejala fisik yang paling umum adalah sakit kepala dan sakit perut. Gejala-gejala ini paling mungkin muncul ketika seorang anak berada dalam situasi yang memicu kecemasan.

 

Terkadang, rasa tidak percaya diri membuat anak bertingkah secara negatif. Dalam hal ini, Mums tidak boleh memarahinya atau memaksa mereka untuk langsung berubah. Sebaliknya, luangkan waktu untuk memberinya perhatian dan kasih sayang ekstra, serta yakinkan anak bahwa dia berharga dan dicintai.

 

Referensi:

https://howtoadult.com/disadvantages-parents-yelling-kids-9880.html

https://www.as-they-grow.com/18-signs-of-low-self-esteem-in-a-child-and-how-to-help