Ada-ada saja tingkah bayi yang menggemaskan sekaligus mengherankan. Seperti “kemampuannya” bisa BAB sambil tidur! Ada yang pernah melihat langsung dan masih terheran-heran dengan hal itu? Ini jawabannya!

 

Kenapa Bisa Terjadi?

Rasanya tak ada habisnya jika membicarakan si Kecil. Walaupun masih sekecil boneka, setiap hari ada saja hal menarik darinya yang membuat Mums heran atau tertawa geli. Contohnya ketika si Kecil terlelap dengan nyenyaknya, eh ternyata dia buang air besar. Kok bisa ya, hal ini bisa terjadi?

 

Sebelumnya perlu diketahui, bahwa pada minggu-minggu awal kehidupannya, si Kecil memang wajar akan BAB setelah setiap menyusui. Terlebih jika si Kecil mendapat asupan ASI eksklusif, ia cenderung bisa langsung BAB setelah disusui, ketimbang bayi susu formula. Ini karena susu formula bisa lebih sulit dicerna, sehingga butuh waktu lebih lama untuk melewati sistem pencernaan bayi. Meski begitu, tidak perlu khawatir ya, jika si Kecil yang diberi susu formula justru yang selalu buang air besar setiap habis menyusu, terutama di minggu-minggu awal.

 

Di samping itu, penting untuk mengetahui beberapa dasar tentang bagaimana fungsi tubuh. Biasanya, usus beristirahat di malam hari saat kita tidur. Inilah sebabnya mengapa orang dewasa jarang harus bangun di malam hari untuk buang air besar. Karena, usus besar memiliki respons bangun yang alami di pagi hari, dan biasanya akan dimulai begitu kita bangun dan melakukan hal yang sama. Hal ini berbeda dengan kandung kemih, terutama pada ibu hamil yang harus bangun beberapa kali untuk buang air kecil. 

 

Nah, begitu pula pada bayi, Karena ususnya melambat saat tidur, biasanya bukan proses buang air besar itu yang membangunkan bayi, melainkan ia bangun dan kemudian buang air besar.

 

Jadi, kembali ke “fenomena” bayi pup saat tidur, ketahuilah bahwa nyatanya umum dan normal kok, jika bayi baru lahir buang air besar setiap saat, siang dan malam. Pasalnya, tubuh kecil bayi masih belajar, tumbuh, dan berkembang. Baru setelah ia berusia beberapa bulan, ia akan lebih sering untuk buang air besar di siang hari daripada di malam hari.

 

Selain itu, seiring bertambahnya usia bayi dan sudah diperkenalkan dengan makanan padat, ada beberapa hal yang dapat Mums lakukan untuk membantu jadwal BAB si Kecil hanya terjadi di siang hari. Seperti, menghindari memberikan bayi makanan berserat di malam hari atau sebelum tidur.

 

Walau begitu, seberapa sering si Kecil buang air besar di malam hari akan berbeda-beda pada tiap bayi dan sistem pencernaannya masing-masing. Kabar baiknya, selama tekstur pup si Kecil padat dan frekuensinya normal, ketahuilah bahwa kapan pun si Kecil BAB adalah pertanda bahwa sistem pencernaannya sehat.

 

Oh ya, jangan khawatir jika bayi terlihat menggerutu, mengerang, meringis, dan mengejan saat ia buang air besar. Itu adalah praktik buang air besar standar untuk bayi, bahkan jika fesesnya lunak. Hal tersebut dikarenakan sistem pencernaanya belum cukup kuat atau cukup terkoordinasi untuk memudahkan pembuangan.

 

 

Baca juga: Bahaya Bantal untuk Tidur Bayi, Mums Wajib Tahu!

 

 

 

 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Pup saat Tidur?

Bayi memiliki kulit yang sangat halus, sehingga popoknya perlu diganti segera jika sudah penuh dengan urine atau jika buang air besar. Bukan hanya karena terasa tidak nyaman, ada beberapa risiko jika Mums tidak segera mengganti popok kotor si Kecil, antara lain:

 

  • Tinja memiliki banyak bahan kimia dan bakteri di dalamnya, dan juga memiliki banyak kandungan air, yang semuanya dapat merusak kulit. Jika kulit bayi bersentuhan dalam waktu lama dengan zat ini, kulitnya bisa menjadi iritasi dan merah.

 

  • Area popok bersifat hangat dan lembap, yang menarik jamur dan dapat berkembang menjadi infeksi. Jika sampai terjadi, infeksi jamur harus diobati dengan krim antijamur yang memerlukan kunjungan ke dokter anak. Ini juga mengharuskan Mums untuk mengganti popok si Kecil lebih sering, yang mana ini akan sangat merepotkan dan cukup boros untuk pemakaian popok sekali pakai.

 

  • Bayi bisa terkena infeksi saluran kemih (ISK) karena jarang diganti popoknya. Harus Mums ketahui, ISK adalah infeksi paling umum pada anak di bawah usia 2 tahun. Bahkan menurut penelitian PubMed, infeksi tetap dapat terjadi jika si Kecil dipakaikan popok sekali pakai dengan bahan yang sangat menyerap.

 

 

Baca juga: Tips Menyusui Bayi Sedang Tumbuh Gigi agar Tetap Nyaman

 

 

Mengganti popok bayi sesegera mungkin memang diperlukan. Namun, ada beberapa trik khusus yang bisa Mums coba agar tidak sampai membangunkan si Kecil jika harus mengganti popoknya saat ia tidur. Yaitu:

  • Jaga situasi kamar tetap temaram. Jadi, tak perlu menyalakan semua lampu yang hanya akan membuatnya malah terbangun.
  • Hindari kontak mata dan berbicara dengan si Kecil  jika ia terlihat sedikit terbangun. Segeralah ganti popoknya tanpa membuat interaksi apa pun dan langsung tidurkan ia kembali.
  • Jika Mums bisa menggantinya di buaian atau tempat tidur, itu akan lebih baik, sehingga tidak perlu memindahkannya ke tempat lain yang berisiko bisa membangunkannya.
  • Hindari tisu basah dan lebih baik bersihkan dengan kapas basah yang sudah dicelupkan ke dalam air hangat. Sensasi dingin dari tisu basah atau air dingin, bisa membangunkan bayi. 

 

Bagaimana, sudah enggak penasaran lagi kan, mengapa bayi bisa BAB di waktu tidurnya? Semoga Mums dan si Kecil Sehat selalu, ya! (IS)

 

 

Baca juga: Haruskah Berhenti Menyusui saat Mums Pilek?

 

 

Referensi:

NHS. Baby’s Nappy

Romper. Baby Poop

Romper. How Often Baby Poop

1HappyKiddo. Poop While Sleeping