Tips Menyusui Bayi Sedang Tumbuh Gigi

Pengalaman menyusui bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin sedikit berubah. Saat sedang tumbuh gigi, bayi menjadi lebih rewel. Beberapa bayi mungkin ingin menyusu lebih banyak, sementara sebagian lainnya jadi enggan untuk menyusu karena mulut mungil mereka merasa tidak nyaman.

Selain itu, bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin memproduksi lebih banyak air liur yang selanjutnya dapat mengiritasi puting Mums, terutama jika Mums memiliki kulit sensitif.

Namun, Mums tidak perlu menyapih si kecil yang sedang tumbuh gigi. Sebab, mereka masih membutuhkan ASI sebagai sumber nutrisi dan energi. Dengan beberapa strategi sederhana, Mums masih dapat menyusui si kecil yang sedang tumbuh gigi dengan baik.

Baca juga: Kista Erupsi, Masalah yang Dialami Bayi Menjelang Tumbuh Gigi

Tips Menyusui Bayi yang Sedang Tumbuh Gigi

Yuk, kita pelajari bersama-sama, bagaimana cara menyusui bayi yang sedang tumbuh gigi.

Membantu Bayi Tumbuh Gigi

Ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat gigi yang sedang tumbuh bisa membuat si kecil jadi rewel, tidak mau menyusu, atau menggigit selama menyusui. Untungnya, ada beberapa hal yang dapat Mums lakukan untuk meredakan ketidaknyamanan dan melanjutkan menyusui setelah gigi pertama si kecil muncul:

- Berikan si kecil sesuatu untuk dikunyah selama beberapa menit sebelum menyusui. Teether atau waslap bersih yang dibasahi dengan air dingin dan dimasukkan ke dalam freezer selama beberapa menit dapat membantu meredakan ketidaknyamanan pada gusi si kecil.

- Memijat lembut gusi bayi dengan jari yang bersih juga dapat memberikan kelegaan sementara. Dengan melakukan ini sebelum pelekatan, harapannya si kecil mau menyusui dengan benar.

- Minta dokter meresepkan pereda nyeri. Banyak orang tua merasa tidak perlu memberikan pereda nyeri pada bayi. Namun, jika rasa sakit sangat mengganggu bayi, Mums mungkin perlu memberi si kecil pereda nyeri, seperti ibuprofen atau asetaminofen sekitar 30–45 menit sebelum menyusui. Ingatlah untuk tidak memberi bayi aspirin karena ini meningkatkan risiko terjadinya sindrom Reye. Mintalah resep pada dokter anak. Nantinya, dokter akan merekomendasikan dosis yang tepat, yang didasarkan pada berat badan anak.

- Pastikan pelekatan bayi sudah tepat. Idealnya, bayi menyusu dengan mulut terbuka lebar dan mengambil lebih banyak payudara daripada hanya puting susu dan lidah menjulur untuk menutupi gusi dan gigi bagian bawah. Posisi seperti ini membuat bayi tidak bisa menggigit.

- Perhatikan tanda bayi yang kenyang. Kecenderungan menggigit kemungkinan besar terjadi ketika bayi kenyang dan kehilangan minat untuk menyusui, jadi perhatikan tanda-tanda ketika si kecil sudah kenyang dan lepaskan payudara dari mulut bayi sebelum ia sempat menggigit. Beberapa tanda bahwa bayi sudah kenyang, di antaranya berhenti mengisap dan menelan, serta tertidur.

- Ubah posisi menyusui jika puting terasa sakit dan periksa apakah bayi menyusu dengan benar.

- Terus tawarkan payudara bahkan meskipun si kecil menolak untuk menyusu, tetapi jangan memaksanya. Sementara itu, Mums dapat memompa ASI untuk menjaga suplai ASI.

- Hubungi konsultan laktasi atau bergabung dalam grup menyusui jika Mums memerlukan dukungan atau informasi lebih lanjut.

Apa yang Perlu Dilakukan Ketika Bayi Tidak Mau Menyusu

Terkadang, bayi yang sedang tumbuh gigi jadi tidak mau menyusu. Menurut laman Verywell Mind, jika si kecil mengalami hal ini, Mums perlu memeriksa tanda-tanda demam atau sakit. Jika si kecil tidak demam, coba ubah posisi menyusu untuk membantu si kecil merasa nyaman dan perbaiki pelekatannya. Jika bayi masih menolak untuk disusui, cobalah beri ASI perah dalam botol sampai kondisi si kecil menjadi lebih baik.

Memberikan Tylenol (acetaminophen) atau Motrin (ibuprofen) dengan dosis tepat setengah jam sebelum menyusui dapat membuat pengalaman menyusu menjadi lebih nyaman bagi si kecil maupun Mums. Namun, selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan obat apa pun pada si kecil.

Setelah menerapkan tips ini, harapannya Mums dapat menyusui si kecil dengan nyaman.