Setiap orangtua akan melakukan apa pun agar buah hatinya dapat tidur dengan nyenyak. Salah satu yang dilakukan oleh banyak orangtua adalah memberi buah hatinya bantal bayi yang nyaman.

 

Bagi banyak orang dewasa, bantal bisa membuat tidur semakin nyaman. Namun, bayi tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Faktanya, tidur dengan bantal justru berbahaya bagi bayi.

 

Kali ini, kita akan membahas beberapa alasan kenapa bayi tidak boleh tidur dengan menggunakan bantal.

 

Baca juga: Yuk Kenali Jenis Bantal Kehamilan yang Paling Cocok untuk Mums!
 

Bahaya Bantal bagi Bayi

Meskipun tampak sepele, ternyata tidur dengan bantal membawa beberapa risiko bagi bayi. Berikut beberapa bahaya tidur dengan bantal bagi bayi:

 

1. Menyebabkan mati lemas

Saat tidur dengan bantal, kepala bayi bisa tenggelam ke dalam bantal yang lembut. Selanjutnya, bayi akan merasa kepanasan dan kemudian menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Ditambah, lubang hidung bayi yang kecil dapat tertekan oleh bantal dan membatasi aliran udara saat bayi menggerakkan kepala dari satu sisi ke sisi lain. Risiko terburuk dari hal ini adalah menyebabkan bayi mati lemas.

 

2. Meningkatkan risiko SIDS

Sudden infant death syndrome (SIDS) adalah kematian mendadak, tak terduga, dan tidak dapat dijelaskan dari anak sehat di bawah usia 1 tahun. Lebih dari 90 persen kasus SIDS terjadi saat tidur. Itulah mengapa sangat penting untuk memerhatikan keamanan tempat tidur bayi.

 

Hindari bantal yang terdapat spons atau manik-manik yang dapat terlepas secara tidak sengaja karena dapat menyebabkan tersedak. Selain itu, beberapa tipe bantal dapat membatasi gerakan pada bayi. Jadi, yang paling aman adalah membiarkan bayi tidur tanpa bantal.

 

Baca juga: Melatih Jam Tidur Bayi
 

3. Menyebabkan panas berlebih

Beberapa bantal bayi ditutupi oleh sarung bantal yang terbuat dari poliester atau kain selain katun. Hal ini dapat meningkatkan panas di bawah kepala dan menyebabkan fluktuasi suhu dalam tubuh. Keringat atau panas yang berlebihan karena sarung bantal dapat memicu hipertermia yang berakibat fatal dan mengancam jiwa.

 

4. Menyebabkan leher keseleo 

Kebanyakan bantal bayi empuk dan tidak rata. Ini sebenarnya bisa membuat leher bayi terkilir saat tidur berjam-jam.

 

5. Menyebabkan kepala bayi menjadi datar

Kepala bayi masih sangat lentur dan dapat berubah bentuk. Tidur di atas bantal empuk terlalu lama bisa membuat kepala bayi menjadi datar karena tekanan yang terus-menerus. Karenanya, penting untuk mengubah posisi bayi secara berkala, baik saat tidur maupun saat bangun.

 

Baca juga: Kulit Bayi Tampak Kebiruan, Waspada Blue Baby Syndrome

 

Kapan Bayi Boleh Tidur dengan Bantal?

Idealnya, anak baru boleh tidur dengan bantal saat dia sudah berusia setidaknya 1 tahun. Sebelum usianya mencapai 1 tahun, yang dibutuhkan bayi adalah ayunan atau keranjang bayi dengan tempat tidur sederhana.

 

Bahkan, lebih baik lagi jika Mums menunggu sedikit lebih lama untuk memperkenalkan bantal pada si kecil, misalnya saat ia berusia 18 bulan. Menunggu lebih lama dapat mengurangi risiko mati lemas akibat penggunaan bantal saat tidur.

 

Jenis Bantal yang Bisa Diberikan kepada Balita

Saat baru memperkenalkan bantal pada si kecil, jangan langsung memberikannya bantal seperti yang Mums gunakan sehari-hari. Sebagai permulaan, pilih model bantal yang rata dan kokoh, bukan versi ukuran dewasa yang lembut dan licin.

 

Ingatlah, bantal bukanlah sesuatu yang wajib untuk balita. Bahkan, kebanyakan anak dapat tidur dengan nyaman  tanpa bantal. Jika saat Mums memberikannya bantal, si kecil menolak dan tidak mau menggunakan aksesori tidur barunya, Mums tidak perlu memaksa.

 

Akhir kata, sebelum memberikan apa pun untuk bayi, Mums perlu memastikan keamanannya terlebih dahulu. Tanyakan pada dokter sebelum memutuskan sesuatu untuk memastikan keamanannya.

 

Baca juga: Mums, Begini Cara Melatih Kebiasaan Tidur Bayi

 

 

Sumber:

Thehealthsite.com.   5-reasons-your-infant-doesnt-need-a-pillow

Whattoexpect.com. Pillow-for-baby

Flo.health. Why-babies-do-not-need-pillows