Blue baby syndrome adalah kondisi pada bayi baru lahir, yang ditandai dengan warna kulit tampak kebiruan atau keunguan. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah sianosis. Kulit yang tampak kebiruan ini biasanya paling menonjol pada bagian tubuh yang kulitnya tipis, seperti bibir, daun telinga, dan sekitar kuku. Meski tidak terlalu umum, blue baby syndrome dapat terjadi akibat adanya kelainan jantung bawaan, faktor lingkungan, dan genetik.

 

Baca juga: Mengenal Sindrom Nefrotik, Gangguan Ginjal yang Sering Dialami Anak
 

Apa Penyebab Blue Baby Syndrome?

Rona kebiruan pada tubuh bayi disebabkan oleh peredaran oksigen yang buruk. Normalnya, darah akan dipompa dari jantung menuju paru-paru untuk menerima oksigen. Selanjutnya, darah yang sudah membawa oksigen akan kembali ke jantung dan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

 

Ketika terjadi masalah dengan jantung, paru-paru, atau darah, maka darah tidak dipenuhi oksigen. Akibatnya, timbul warna kebiruan pada kulit. Kurangnya oksigen dalam darah dapat terjadi karena beberapa alasan, antara lain:

 

1. Tetralogi fallot (TOF)

TOF adalah kondisi cacat jantung bawaan yang langka dan penyebab utama blue baby syndrome. Kondisi ini sebenarnya kombinasi dari empat kelainan jantung yang dapat mengurangi aliran darah ke paru-paru, sehingga darah miskin oksigen yang akhirnya mengalir ke dalam tubuh.

 

TOF juga dapat ditandai dengan adanya lubang pada dinding yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan jantung, serta otot yang menghalangi aliran darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonal atau paru-paru.

 

2. Methemoglobinemia

Kondisi ini bermula dari keracunan nitrat. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang diberi susu formula dengan campuran air tidak bersih dan tidak matang. Pemicu lainnya adalah konsumsi makanan bayi yang terlalu banyak mengandung nitrat, seperti bayam atau bit.

 

Methemoglobinemia paling sering terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan dan jarang bersifat bawaan. Saat baru lahir, bayi memiliki saluran pencernaan yang masih sensitif dan belum berkembang optimal.

 

Hal ini membuat kandungan nitrat yang masuk dalam tubuh bayi diubah menjadi nitrit. Nitrit yang beredar di dalam tubuh lama-kelamaan akan menghasilkan methemoglobinemia. Meskipun methemoglobin kaya akan oksigen, methemoglobin tidak melepaskan oksigen tersebut ke aliran darah. Akibatnya, kulit bayi akan berwarna kebiruan karena tidak mendapat cukup oksigen.

 

3. Cacat jantung bawaan lain

Sebagian besar cacat jantung bawaan disebabkan oleh faktor genetik. Misalnya, bayi yang lahir dengan kondisi sindrom Down akan lebih mungkin mengalami masalah dengan jantungnya.

 

Masalah kesehatan ibu, seperti diabetes tipe 2, juga bisa menjadi penyebab dari blue baby syndrome. Pada ibu dengan kondisi diabetes tipe 2, bayi yang dikandung akan berisiko mengalami cacat jantung bawaan dan menyebabkan terjadinya blue baby syndrome.

 

4. Terkontaminasi nitrat

Jika bayi meminum susu formula atau air putih yang airnya kaya akan nitrat, tubuh akan mengubah nitrat menjadi nitrit. Zat ini dapat mengikat hemolobin dalam tubuh lalu membentuknya menjadi methemoglobin, yang tidak mampu membawa oksigen. 

 

Nitrat paling umum ditemui dalam air sumur di area pertanian. Pencemaran ini disebabkan oleh penggunaan pupuk dan pupuk kandang. Untuk itu, ada baiknya Mums mengecek kondisi air di rumah, terutama jika tinggal di area pertanian.

 

 

Baca juga: Merawat Bayi dengan Berat Lahir Rendah
 

Gejala Blue Baby Syndrome

Selain kulit yang tampak kebiruan, ada beberapa gejala lain yang biasanya tampak pada bayi dengan blue baby syndrome, seperti:

- Rewel

- Lemas

- Gangguan makan

- Sulit menambah berat badan

- Mengalami masalah perkembangan

- Detak jantung dan pernapasan lebih cepat

- Jari tangan dan kaki cenderung dalam posisi menggenggam

- Peningkatan air liur 

 

Pengobatan untuk Blue Baby Syndrome

Perawatan dan pengobatan untuk blue baby syndrome berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Jika kondisi ini disebabkan oleh cacat jantung bawaan, kemungkinan besar bayi akan memerlukan tindakan operasi pembedahan di beberapa titik.

Penggunaan obat juga akan direkomendasikan berdasar tingkat keparahan cacat yang dialami. Bayi dengan methemoglobinemia biasanya akan direkomendasikan obat yang disebut metilen biru. Obat ini dapat membantu memberikan pasokan oksigen ke darah. Metilen biru harus menggunakan resep dokter dan pemberiannya dilakukan melalui suntikan ke pembuluh darah.

 

Blue baby syndrome merupakan kondisi kelainan langka yang dapat disebabkan oleh beragam faktor. Beberapa penyebab dapat dicegah, terutama dengan memperhatikan asupan makanan si Kecil. Namun, ada pula faktor lain yang sulit untuk dicegah karena merupakan faktor genetik. Oleh karena itu, penanganan medis sangat diperlukan untuk mengatasi kondisi ini. (AS)

 

Baca juga: Fototerapi untuk Bayi Kuning: Tetap Tenang dan Jangan Khawatir! 

 

Referensi

Healthline. "Blue Baby Syndrome".