Sayang anak dan memanjakan anak, adalah dua hal yang berbeda. Makanya Mums perlu tahu nih, cara menyayangi anak tanpa membuatnya manja. Cek di sini.

 

Jangan Sampai Tumbuh Menjadi Anak Manja

Sayang sama si Kecil? Tanpa ragu, Mums dan Dads pasti akan yakin menjawab “ya”. Ketika kita mencintai seseorang, wajar jika ingin menunjukkannya. Memberi anak hadiah, melakukan semua hal untuknya, mengalah untuk kesenangannya, adalah beberapa contohnya.

 

Satu-satunya masalah adalah: Keinginan untuk menunjukkan cinta dapat dengan mudah melewati batas menjadi terlalu memanjakan. Ketika seorang anak selalu mendapatkan semua yang ia inginkan, maka ia cenderung tumbuh menjadi manja dan egois.

 

Berdasarkan penjelasan ahli, seorang anak manja dapat dikenali dari keengganannya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan hidup yang biasa dalam sebuah keluarga: Misalnya, menolak untuk makan di meja, menuntut perhatian atau hak istimewa, atau membuat keributan di depan umum jika keinginannya tidak dipenuhi. 

 

Anak manja juga cenderung mudah tersinggung dan tidak simpatik kepada orang lain. Ia tampak nyaman mengabaikan keinginan orang tuanya. Umumnya, anak yang telanjur menjadi manja, hanya peduli dengan keinginannya. Karena alasan itulah, ia mungkin tampak impulsif. Dan sudah bisa ditebak, anak yang manja cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang manja.

 

Menjadi orang dewasa yang manja, tentu dapat menyebabkan dampak yang jauh lebih besar. Antara lain:

  • Orang dengan karakter seperti ini, akan cenderung tampak tidak menyenangkan, bahkan menjengkelkan, bagi orang-orang di sekitarnya. 
  • Tidak bahagia, merasa frustrasi, bahkan tertipu, jika keinginannya tidak dituruti. 
  • Enggan menyesuaikan diri dengan harapan sosial, tampak tidak puas, mengeluh, kesal, dan egois. 
  • Disibukkan oleh pikiran tentang apa yang tidak dia miliki. 
  • Kurang disiplin, sehingga berdampak pada performanya di tempat kerja dan dalam situasi sosial.

 

 

Baca juga: Infeksi Virus Jadi Salah Satu Pencetus Risiko Diabetes pada Anak

 

 

 

 

Sayang Tak Berarti Harus Memanjakan

Yang berlebihan sudah tentu tak baik. Sama seperti rasa sayang yang berlebihan hingga cenderung memanjakan si Kecil, justru membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang buruk di kemudian hari. 

 

Tapi jangan keburu putus asa dulu, ya. Ada berbagai cara yang bisa Mums lakukan untuk menunjukkan rasa sayang kepada anak, tanpa memanjakannya. Di antaranya adalah:

 

 

  • Dengarkan cerita anak

 

Bayi sudah mulai mengoceh mulai usianya 5 bulan. Semakin lama, kosa katanya bertambah dan artikulasinya makin jelas. Perlu diakui, tak setiap saat kita bisa meluangkan waktu untuk menanggapi si Kecil berbicara. Namun, pastikan Mums meluangkan waktu khusus untuk bercengkrama dengannya, ya. 

 

Studi menunjukkan bahwa bayi dan anak akan memahami keterampilan komunikasi lebih cepat ketika orang tua menanggapi ocehan mereka dengan isyarat bahasa yang mendukung. Selain bermanfaat untuk perkembangan bahasanya, menanggapi upaya anak untuk berkomunikasi menjadi bekal yang baik agar tumbuh kepercayaan anak kepada orang tua. Ia pun dapat menceritakan apa saja kepada orang tua, tanpa takut terputus, bahkan hingga ia dewasa nanti.

 

 

  • Bercerita kepada anak

 

Tahukah Mums, bahwa anak-anak sangat suka lho, mendengar cerita dari orang tuanya. Baik cerita dongeng, fantasi, ataupun kisah sehari-hari Mums, si Kecil nyatanya sangat menikmatinya.

 

Semakin banyak cerita yang kita ceritakan, maka anak akan lebih merasa bahwa ia adalah bagian besar dari hidup orang tuanya. Ya, mendongeng atau bercerita adalah cara yang luar biasa untuk terhubung dan berbagi cinta dengan anak. Saat anak merasa dicintai dan aman, maka ia pun lebih bersedia untuk “berbagi” cerita dari kehidupannya sendiri.

 

 

Baca juga: Tanda Anak Memiliki Kecerdasan Emosional

 

 

 

  • Katakan “Ya”

 

Mengatakan “ya” di sini maksudnya bukan mengabulkan semua permintaan anak, lho. Namun, memperbolehkan si Kecil untuk menjawab rasa penasarannya ketika ingin mencoba berbagai hal. Perlu Mums ketahui, anak-anak sangat penasaran untuk tahu bagaimana caranya memencet mesin cuci, mencuci piring, memotong sayuran, dan berbagai pekerjaan rumah lainnya. Sering sekali, hal ini malah kita larang karena ingin pekerjaan cepat selesai atau takut semuanya menjadi berantakan. Padahal, anak-anak melihatnya sebagai sesuatu yang istimewa dan luar biasa. 

 

Sebenarnya, memberi kepercayaan kepada anak untuk mengerjakan tugas rumah tangga sesuai usianya, merupakan cara yang baik untuk menanamkan rasa tanggung jawab. Kesempatan ini juga baik untuk merekatkan hubungan Mums dan si Kecil.

 

 

  • Peluk si Kecil

 

Tak hanya dengan komunikasi verbal, pelukan dan sentuhan merupakan ungkapan kasih sayang yang bermakna untuk anak. Jika saat bayi ia sering ditimang dan digendong, teruskanlah kebiasaan itu dengan banyak memeluk, mengelus, mengusap, dan menyentuh anak setiap harinya. Walau ia tak pernah meminta, sebenarnya si Kecil sangat menantikan untuk disayang secara fisik oleh orang tuanya, lho. 

 

Sebuah studi menunjukkan bahwa pelukan membuat anak lebih tangguh. Pasalnya, anak-anak belum menguasai bagaimana cara mengatur emosinya, sehingga stres dapat berlama-lama di tubuh mereka. Pelukan memicu pelepasan oksitosin, menurunkan kadar hormon stres, dan membantu perkembangan ketahanan (resilience).

 

Wah, jadi kangen si Kecil, ya. Yuk, peluk erat ia sekarang dan tunjukkan rasa kasih sayang Mums, agar ia merasa disayang. Selamat mencoba! (IS)

 

 

Baca juga: Ide Makanan untuk Mencerdaskan Otak Anak

 

 

 

Referensi:

 

Psychology Today. Spoiling A Child

VeryWell Family. How to Avoid Spoiling Your Child

A Fine Parent. How to Love Child Without Spoiling