Kepribadian anak masih begitu beragam dan sulit ditebak. Ini karena mereka masih melalui proses perkembangan untuk memahami dirinya sendiri. Beberapa anak ada yang begitu aktif dan senang bergaul. Sementara, yang lainnya justru tampak sangat pendiam.

 

Pada beberapa kondisi, anak yang pendiam mungkin akan terlihat tenang dan pastinya enggak bikin pusing ya, Mums. Namun, ada beberapa kondisi juga lho yang perlu Mums waspadai jika si Kecil terlalu pendiam dan sulit bersosialisasi.

 

Normalkah Jika Anak Pendiam?

Kita mungkin sering mendengar kepribadian introvert dan ekstrovert. Namun, hal ini rasanya sulit untuk mengkategorikan kepribadian anak. Pasalnya, kepribadian mereka masih sangat berkembang seiring usia dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Meski begitu, pada awalnya, kepribadian anak sebagian besarnya dipengaruhi oleh faktor genetik orang tuanya.

 

Beberapa balita memang tampak lebih ekstrovert dan mudah bergaul. Namun, jika si Kecil tampak lebih diam dan tidak terlalu senang bersosialisasi, Mums tidak perlu langsung khawatir. Hal ini sepenuhnya normal, selama ia masih dapat merespons sekitarnya.

 

Baca juga: Anak Bungsu Pasti Manja? Yuk, Ketahui 10 Fakta Menarik Anak Bontot
 

Penyebab Anak Pendiam

Seperti disebutkan sebelumnya, penyebab anak pendiam seringkali bukanlah hal yang serius dan tidak perlu dikhawatirkan. Biasanya, ketika si Kecil keluar dari kondisi tersebut, ia akan kembali ceria dan tidak lagi tampak diam.

 

Nah, berikut beberapa penyebab umum anak diam.

 

1. Merasa bosan

Jangankan anak-anak, orang dewasa pun ketika merasa bosan, mereka akan cenderung lebih diam dari biasanya. Jadi, jika si Kecil tiba-tiba diam dan tampak mulai bosan dengan yang ada di sekitarnya, cobalah untuk mengajaknya berinteraksi atau mengobrol. Namun, jika ia masih menolaknya, jangan memaksakannya. Berikan ia waktu untuk menenangkan dirinya.

 

2. Merasa cemas, kesepian, atau sedih

Orang ekstrovert sekali pun akan berubah menjadi pendiam ketika mereka merasakan emosi yang negatif, seperti cemas, kesepian, atau sedih. Untuk mencairkannya, cobalah temukan hal apa yang memicu munculnya perasaan negatif si Kecil. Misalnya, jika ia tampak memperhatikan anak lain dengan ekspresi yang murung dan diam, maka bisa jadi ia merasa iri dengan yang dilakukan oleh anak tersebut. Cobalah untuk menghiburnya dan ajak ia melakukan apa yang diinginkannya.

 

3. Merasa malu

Beberapa anak tampak pendiam karena mereka malu untuk berinteraksi dengan anak atau orang lain. Namun, hal ini perlu diamati lebih lanjut. Pasalnya, beberapa anak memang lebih senang melakukan kegiatan atau bermain sendiri. Dan ini bukan berarti mereka memiliki masalah. Jadi, jika memang ia mengatakan bahwa ia lebih senang bermain sendiri, jangan paksa untuk berbagi mainannya dengan anak lain.

 

Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Anak-anak Juga Sudah Bisa Menilai Orang
 

Penyebab Anak Pendiam yang Tidak Boleh Dianggap Sepele

Selain beberapa penyebab yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa penyebab lain yang membuat anak cenderung lebih diam dan tidak boleh dianggap sepele. Penting bagi Mums untuk mengenali tanda-tandanya, sehingga si Kecil bisa mendapat penanganan yang tepat. Beberapa penyebab tersebut antara lain:

 

1. Keterlambatan berbicara

Sekitar 5 dari 12% anak didiagnosis mengalami keterlambatan berbicara dan bahasa. Keterlambatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, dari fisiologis maupun kognitif. Oleh karenanya, penting untuk memperhatikan tanda-tanda perkembangan si Kecil. Jika tampak perkembangan si Kecil tidak sesuai dengan usianya, segera konsultasikan kepada dokter atau terapis.

 

2. Cemas berlebih

Kecemasan bisa membuat anak enggan untuk bersosialisasi dan lebih memilih untuk diam menyendiri. Namun, pada beberapa kondisi, kecemasan yang dialami si Kecil bisa mereda dengan sendirinya ketika ia keluar atau tidak lagi berada pada situasi tersebut. Akan tetapi, jika ia masih merasa cemas dan sulit dikendalikan, penting untuk segera membawa si Kecil ke tenaga ahli untuk mengetahui cara penanganan yang tepat terkait kondisinya. Tenaga ahli biasanya akan memberikan tips untuk menenangkan si Kecil ketika ia merasa cemas pada kondisi tertentu.

 

Si Kecil yang tampak lebih pendiam dibanding anak-anak lain seusianya memang tak jarang membuat Mums merasa khawatir. Namun, tak perlu langsung panik. Ini merupakan salah satu tahapan dalam perkembangan psikisnya. Biarkan anak mengenali kepribadiannya sendiri dan menemukan kenyamanannya. Jika memang ia merasa nyaman untuk bermain sendiri dan enggan bersosialisasi, tak perlu selalu memaksanya. Meski begitu, tetap perhatikan beberapa hal, terutama yang berkaitan dengan perkembangan sesuai usianya ya, Mums. Segera konsultasikan ke dokter jika Mums melihat adanya tanda-tanda keterlambatan berbicara atau jika si Kecil mengalami kecemasan berlebih. (BAG)

 

Baca juga: Balita Rentan Radang Tenggorokan Jika Sering Berada di Dekat Anak-anak Lain

 

 

Referensi

Family Education. Understanding a Quiet Toddler: The Quiet Revolution.