Anak bungsu katanya lebih manja, lebih sulit diatur, dan susah mandiri. Benarkah mereka memborong semua sifat tersebut? Ternyata, tidak juga lho, Mums. Nyatanya, cukup banyak kok karakter unik yang dimiliki oleh anak bontot dan memberi warna tersendiri untuk keluarga. Enggak percaya? Terus baca tulisan ini hingga akhir, ya!

 

Karakter Unik Anak Bungsu

Walau terlahir dari kedua orang tua yang sama, sifat, kebiasaan, karakter, hingga paras muka antara si Sulung dan si Bungsu bisa sangat jauh berbeda. Nah, khusus untuk anak bungsu, ada beberapa karakter unik yang umumnya mereka miliki. Tenang, di dalam daftar ini tidak ada pandangan bahwa anak bungsu lebih manja, kok. Siap membaca daftarnya? Here we go:

  

  • Menghibur dan lucu

Anak bungsu kadang kala “harus bekerja ekstra keras” untuk mendapatkan perhatian. Di samping itu, anak bungsu umumnya memikul tanggung jawab yang lebih sedikit, sehingga cenderung riang, suka bersenang-senang, dan suka membuat orang tertawa.

 

  • Kurang terorganisasi dan cenderung berantakan

 Hal ini besar kaitannya karena biasanya ada Mums atau orang dewasa yang membantunya atau melakukan sesuatu untuknya.

 

  • Mudah bergaul

Karena si Kecil terbiasa berada di tengah banyak orang, ia tak lagi canggung dengan suasana ramai atau orang asing.

 

  • Lebih santai

Diakui atau tidak, menerapkan pola asuh antara si Kakak dan si Adik bisa aja ada perbedaan. Pada anak pertama, Mums dan Dads cenderung lebih perfeksionis dan tegas. Namun untuk anak kedua atau seterusnya, terbentuk pola pikir bahwa Mums dan Dads sudah menguasai “arena pola asuh”, sehingga menjadi lebih santai.

 

Dari pola pikir orang tua yang lebih santai inilah, lalu membentuk karakter anak yang lebih santai pula. Di kepala si Bungsu, tak ada yang sangat sulit di dunia ini, semua pasti bisa diatur.

 

  • Tahu bagaimana menghadapi berbagai hal

Jangan terkecoh dengan bentuk tubuhnya yang mungil atau raut mukanya yang menggemaskan. Anak bungsu nyatanya adalah makhluk kecil yang paling tahu cara mengambil hati orang tua atau bahkan orang dewasa lainnya.

 

  • Membuat sesi foto keluarga jadi lebih sulit

Coba perhatikan bagaimana tingkah polah si Kecil waktu diajak foto bersama anggota keluarga. Di saat semuanya sudah tersenyum manis, ia bisa saja membuat raut muka aneh, bergaya unik, bahkan menjadikan barang-barang di sekitarnya sebagai aksesori atau properti foto.

 

  • Teguh dan gigih

Ketika si Bungsu memiliki pendapat atau pendirian, ia akan mempertahankannya. Sementara jika ia harus menuruti ketentuan Mums atau Dads, ia akan lebih dulu mempertanyakannya dengan gigih. Benar begitu? 

 

  • Pemberontak

Sejalan dengan pendiriannya yang teguh dan karakternya yang gigih, si Bungsu akan terlihat pemberontak jika dibandingkan dengan kakaknya yang cenderung lebih menurut atau tidak banyak membantah.

 

  • Pencari perhatian

Terkadang dalam usahanya untuk mendapatkan perhatian, si Bungsu akan bertingkah dan terlihat “nakal”, sehingga sering bermasalah dengan kakaknya.

 

  • Berani mengambil risiko

Hal ini sebagian besar karena si Bungsu tahu bahwa akan selalu memiliki seseorang untuk mendukungnya pada akhirnya. 

 

Yang Diperlukan Anak Bungsu dari Orang Tuanya

Membesarkan anak adalah salah satu pekerjaan terberat, paling memuaskan di dunia, sekaligus pekerjaan yang mungkin Mums rasa paling tidak siap. Walau begitu, Mums dan Dads tentu selalu rela memberikan apa pun yang si Kecil butuhkan agar ia tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang utuh. Dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya inilah yang dibutuhkan oleh si bungsu dari orang tuanya:

 

 

  • Beberapa tanggung jawab

 

Si bungsu seringkali mendapatkan tanggung jawab lebih sedikit daripada kakaknya karena dua alasan: 1) Ia ahli untuk menghindari perintah orang tuanya; 2) Anggota keluarga lain dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan lebih baik, sehingga si bungsu akhirnya tidak perlu melakukannya. Walau begitu, berusahalah untuk bersikap adil dengan memberi si Kecil tugas dan buat ia melakukannya. Percayalah, ia (atau pasangannya kelas) akan berterima kasih pada Mums dan Dads.

 

 

  • Pengakuan

 

Karena Mums dan Dads telah melihat prestasi si kakak, terkadang pencapaian si bungsu jadi tak menarik lagi dan tak diakui. Maka, jangan abaikan prestasi si bungsu ya, karena ia memerlukan itu untuk meningkatkan antusiasme terhadap "pengalaman pertama".

 

 

  • Bacakan buku

 

Psikolog dan penulis buku The Birth Order Book, Kevin Leman, menyarankan untuk memperkenalkan anak bungsu membaca di usia muda. Pasalnya, anak terakhir cenderung akan meminta orang lain untuk melakukan semua pekerjaan jika bisa meminta, sehingga ia akan lebih suka dibacakan. Hindarilah itu dan dorong si bungsu untuk belajar membaca sendiri. Di usia dini dan saat si Kecil belum bisa membaca, Mums bisa memulainya dengan meminta ia untuk memegang sendiri bukunya atau mengambil sendiri buku yang ingin dibacakan.

 

 

  • Keikutsertaan orang tua untuk urusan sekolah

 

Seiring bertambahnya usia dan rasa lelah, orang tua cenderung mengendur pada anak bungsu dalam hal pendidikannya. Padahal, si bungsu juga membutuhkan perhatian sama besarnya seperti kakaknya, lho. Jadi, jangan lupa untuk terus memantau tugas sekolah serta perkembangan si Kecil di sekolah, ya.

 

 

  • Simpan dengan baik barang-barang kenangannya

 

Pada umumnya, orang tua tak akan begitu antusias untuk menyimpan barang kenangan anak bungsu dan memilih untuk lebih cuek dengan hal-hal sentimental menyangkut si bungsu. Namun coba bandingkan dengan si kakak, mungkin saja Mums masih menyimpan setiap foto USG, gelang rumah sakitnya, atau bahkan pusarnya yang puput. Walau ini terlihat kecil, sebenarnya bermakna besar lho untuk si Kecil, karena ia merasa keberadaannya dihargai dan diakui.

 

Sudah jelas, setiap anak itu unik. Sehingga, Mums dan Dads memang harus fleksibel dalam menerapkan pola asuh antara si kakak dan si bungsu. (IS)

 

Referensi

Parents. Birth Order

Healthline. Youngest Child Syndrome

Monica Swanson. Birth Order