Studi terbaru mengungkapkan bahwa ternyata bukan hanya orang dewasa saja yang bisa menilai orang lain, anak-anak usia 3 tahun pun sudah dapat melakukannya meski tidak diutarakan secara langsung!

 

Anak-anak tidak berbeda dari orang dewasa. Saat berkenalan dengan orang baru, mereka akan mencari tahu segala hal baik, kemungkinan untuk didekati, bahkan kompetensi orang tersebut. Studi bahwa anak sudah bisa menilai orang ini dilakukan oleh sekelompok peneliti dari Universitas Harvard dan telah diterbitkan dalam jurnal Developmental Psychology.

 

"Kami awalnya memiliki anggapan yang keliru, yaitu anak-anak selayaknya kapal kosong yang bisa diisi oleh hal-hal baru saat usianya beranjak dewasa," kata psikolog Mahzarin Banaji yang juga ikut terlibat dalam penelitian ini.

 

"Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi orang, sekalipun tidak sepenuhnya tepat, sudah bisa muncul sejak awal atau masa anak-anak," lanjut Banaji.

 

Baca juga: Cara Mengembangkan 8 Jenis Kecerdasan Anak
 

Penelitian ini dibagi ke dalam 4 bagian. Bagian pertama, para peneliti mengumpulkan sekitar 99 anak berusia 3-11 tahun dengan rata-rata usia 6 tahun. Para peneliti menunjukkan beberapa foto pria yang sudah melalui proses penyuntingan, sehingga wajah dalam foto tersebut bisa terlihat dipercaya dan tidak dipercaya (ekspresi santai dengan ekspresi mata melebar dan tatapan tajam), dominan atau penurut (ekspresi kerutan wajah yang lemah dan bibir tertutup rapat dengan ekspresi alis yang sedikit terangkat dan garis bibir agak turun), serta pintar atau tidak (ekspresi mata fokus dengan garis mulut yang tegas dengan tatapan wajah tidak fokus dan mulut tanpa ekspresi).

 

Pada tahap pertama, anak-anak diminta untuk melihat foto-foto ekspresi tersebut melalui layar komputer. Selanjutnya, mereka diminta untuk menentukan mana orang-orang yang menurut mereka 'baik' dan 'jahat'.

 

Hasilnya, hampir semua anak-anak atau sekitar 84% anak usia 3 tahun ke atas menilai bahwa orang yang baik adalah orang dengan ekspresi dapat dipercaya, penurut, dan pintar. Sedangkan orang jahat menurut mereka adalah yang memiliki ekpsresi wajah selebihnya.

 

Baca juga: Mengenalkan Gender kepada Anak Wajib Dilakukan Sejak Dini

 

Hasil penilaian menjadi semakin jelas ketika anak-anak ditanya mengenai perilaku yang kira-kira dapat mereka simpulkan melalui foto. Untuk ekspresi wajah pintar atau tidak, mereka ditanya siapa di antara orang-orang tersebut yang tahu banyak lagu atau dapat menggambar dengan sangat bagus.

 

Untuk ekspresi wajah dominan dan penurut, anak-anak diberikan pertanyaan mana di antara orang-orang tersebut yang senang mengerjakan hal sulit dan mana yang lebih tahu mengenai permainan yang dilakukan.

 

Selanjutnya untuk ekspresi wajah yang bisa dipercaya atau tidak, anak-anak diberi pertanyaan manakah orang yang lebih suka membantu orang lain saat kesulitan dan manakah yang suka berbagi.

 

Dalam tahap ini, anak-anak dengan usia paling muda memang mengalami sedikit kesulitan. Hal ini mungkin disebabkan oleh pemahaman mereka terhadap hal baik dan buruk masih kurang.

 

Namun di kelompok usia 5 tahun ke atas, anak-anak lebih mudah memahami konsep dari penelitian tahap ini. Sekitar 75% dari mereka memberikan penilaian yang tepat antara ekspresi wajah dan perilaku yang dilakukan.

 

Studi tahap kedua sebenarnya hampir sama dengan tahap pertama. Namun, gambar wajah yang diperlihatkan pada anak-anak telah melalui proses editing lebih lanjut. Alhasil, ekspresi yang ditampilkan lebih halus dan lebih sulit untuk dibaca. Hebatnya, anak-anak tersebut tetap dapat menebak dengan penilaian yang sama baiknya seperti pada penelitian sebelumnya.

 

Baca juga: Mums, Ini Cara Mengajarkan Charity pa da Anak!

 

Dalam studi ketiga, anak-anak diperlihatkan lagi oleh gambar-gambar ekpresi wajah seperti sebelumnya. Kali ini, mereka juga diberikan pilihan objek yang diinginkan, seperti kue, pisang, cokelat, dan hadiah.

 

Mereka kemudian ditunjukkan wajah-wajah tersebut dan diminta untuk memberikan barang pilihan mereka terhadap salah satu dari orang yang ada pada gambar. Secara keseluruhan, 68% dari anak-anak memilih untuk memberikan barang pilihan mereka kepada foto orang yang memiliki ekspresi penurut dan dapat dipercaya.

 

Meski anak-anak yang masih terlalu kecil sulit untuk menentukan hal ini, tetapi anak di atas usia 5 tahun sudah dapat melakukannya dengan sangat baik. Ini membuktikan bahwa tindakan memberi penghargaan pada orang berwajah baik baru bisa muncul pada usia sekitar 5 tahun.

 

Wah, enggak nyangka ya ternyata anak sudah bisa menilai orang lain, mulai dari tampilan fisik hingga sikapnya! Jadi mulai sekarang, mulai pertimbangkan lagi ya sikap dan perilakumu saat berada di dekat anak-anak! (BAG/AS)

 

Baca juga: Minta Maaf kepada Anak Baik untuk Psikologisnya

 

 

Sumber:

"It's Not Your Imagination: That Toddler is Judging You" - Time