Kebanyakan orang tua merasa perlu mengajarkan anak untuk segera minta maaf kepada saudara, teman, atau orang yang lebih tua ketika ia bersalah. Namun jika orang tua yang bersalah, rasanya sulit sekali untuk minta maaf kepada anak. Apakah Mums termasuk salah satunya?

 

Memang ya Mums, ketika kita mengakui kesalahan, misalnya kita memarahi si Kecil padahal bukan ia yang bersalah atau kita sedang bad mood, ini akan melukai ego kita. Apalagi Mums berperan sebagai orang tua, yang artinya Mums jauh lebih dewasa dan bijaksana. Rasa malu dan takut kehilangan wibawa di mata si Kecil pasti muncul dalam hati kecil Mums.

 

Namun, coba ditelaah kembali. Bukankah kita malah akan menghormati orang yang berani mengakui kesalahan, meminta maaf, dan berusaha memperbaiki diri? Mums tidak perlu takut, minta maaf kepada anak tidak akan membuatnya menyepelekan status Mums sebagai orang tuanya, kok! Bagaimanapun juga, si Kecil akan tetap memahami bahwa orang tuanya harus ia patuhi.

 

Mengapa Harus Minta Maaf kepada Anak?

Menurut Efnie Indrianie, M.Psi., psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung, ketika si Kecil tidak bersalah tetapi dimarahi atau disalahkan, ia akan merasa sedih yang mendalam.

 

“Apabila ini dilakukan terus-menerus sepanjang perkembangan anak, maka akan membentuk luka batin dalam dirinya. Hal ini menjadi sangat tidak baik, karena anak akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tidak bahagia,” ujar Efnie.

 

Baca juga: Stop Merasa Bersalah, Mulailah Memaafkan Diri Sendiri!

 

Jika Mums tidak minta maaf kepada anak terus-menerus, ini akan memunculkan kemarahan dalam dirinya, lalu akan membentuk perilaku berontak serta sulit mendengarkan perkataan Mums. Selain itu, si Kecil akan memiliki self concept atau konsep diri yang negatif.

 

Ia pun akan menilai dirinya dengan negatif pula. Hal ini sangat disayangkan. Karena jika kondisi tersebut terjadi, maka anak akan sulit membentuk keyakinan pada dirinya sendiri (self efficacy),” tambah Efnie.

 

Apa yang Ada di Pikiran Si Kecil Jika Mums Tidak Minta Maaf?

  • Orang yang minta maaf melakukan sesuatu yang buruk atau orang tersebut tidak baik. Meminta maaf adalah tindakan yang memalukan.

 

  • Tidak apa-apa melakukan kesalahan dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa atau tidak memperbaiki diri.

 

  • Ketika meminta maaf, seseorang akan kehilangan statusnya.

 

  • Orang tuaku selalu menyuruhku minta maaf, tetapi aku tidak perlu melakukannya sampai mereka memaksaku.

 

Baca juga: Pentingnya Memaafkan dalam Pernikahan

 

Apa yang Ada di Pikiran Si Kecil Jika Mums Minta Maaf?

 

  • Kita semua terkadang melakukan kesalahan, tetapi kita akan berusaha membuat situasi menjadi lebih baik.

 

  • Kita semua kadang-kadang melukai hati orang lain. Kita harus menyadari hal tersebut dan berusaha berbaikan dengan orang itu.

 

  • Ketika kita minta maaf, orang yang kita sakiti akan merasa lebih baik.

 

  • Aku boleh merenungkan kesalahanku terlebih dahulu, tetapi setelah itu aku tidak takut untuk meminta maaf. Karena setelahnya, kita semua akan merasa lebih baik.

 

Terlihat kan Mums perbedaan bagaimana si Kecil akan menyikapi suatu hal ke depannya? Jadi, jangan takut untuk mengungkapkan kata-kata maaf kepada anak, ya!

 

Baca juga: Manfaat Perilaku Memaafkan Bagi Kesehatan

 

Bagaimana Cara Minta Maaf kepada Anak yang Tepat?

Apabila ingin minta maaf kepada anak, ucap Efnie, maka Mums perlu menyediakan quality time dengan si Kecil. Kemudian, sampaikan perkataan Mums secara perlahan.

 

Jelaskan situasi yang terjadi, contohnya Mums sedang banyak pikiran atau tidak tahu situasi yang sebenarnya, dengan bahasa yang mudah agar si Kecil paham dan lebih gampang memaafkan Mums. Hal yang paling penting, sedapat mungkin Mums tidak mengulanginya lagi.

 

Laura Markham, Ph.D., penulis Peaceful Parent, Happy Kids: How To Stop Yelling and Start Connecting, menjabarkan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan terkait minta maaf kepada anak:

 

1. Tidak ada salahnya untuk minta maaf kepada anak sekalipun itu untuk masalah yang sepele. Misalnya ketika Mums tidak sengaja menendang mainannya, katakan, “Oh, maaf ya Nak, Mama tidak sengaja menendang mainan kamu.

 

2. Sesuatu yang Mums anggap sepele belum tentu sama bagi si Kecil. Jika Mums sudah berjanji untuk membelikannya buku mewarnai sepulang kerja tetapi lupa, maka jangan menyepelekan hal tersebut dan mengatakan kalau Mums akan membelikannya besok. Segeralah minta maaf kepada anak karena Mums lupa, baru berjanji akan membelikannya besok.

 

3. Deskripsikan situasi yang terjadi dengan bahasa yang mudah dimengerti si Kecil. Misalnya ketika ia tantrum dan Mums kelepasan membentaknya, katakan, “Kamu pasti merasa kesal ya tadi sampai berteriak? Mama pun jadi kelepasan berteriak juga."

 

Kemudian lanjutkan, "Maaf ya, Mama sudah membuat kamu takut. Mama juga jadi kesal, tetapi seharusnya tidak berteriak seperti itu. Berteriak dan membentak bukan hal yang baik.”

 

4. “Iya, Mama membentak kamu. Tapi itu karena kamu nakal, sih!” Kebanyakan dari kita biasanya minta maaf kepada anak tetapi diikuti dengan menyalahkan perbuatannya.

 

Nah, yang harus Mums lakukan adalah tahan diri untuk tidak menyalahkan si Kecil. Mums boleh marah, tetapi tetap hindari tindakan yang tidak terpuji. Terlebih lagi, Mums lah yang jauh lebih tua, sehingga harus menjadi role model bagi si Kecil.

 

5. Mums boleh saja baru mengalami hari yang berat atau alasan lainnya, tetapi jangan mencari-cari pembenaran atas kesalahan yang telah dilakukan, ya.

 

6. Tanyakanlah apakah si Kecil sudah siap memaafkan Mums. Setelah menjelaskan situasi yang terjadi, Mums bisa mengatakan, “Mama berharap kamu memaafkan Mama, Nak.”

 

Ini akan membantu si Kecil melepaskan emosinya dulu, menghilangkan dendam, dan menenangkan diri. Jangan memaksa si Kecil untuk memaafkan Mums jika ia belum siap. Justru tanyakan kepadanya, apa yang membuatnya masih kecewa dan berusaha mencari jalan keluar bersama-sama.

 

Nah, mulai dari sekarang jangan ragu untuk minta maaf kepada anak ya, Mums! Fokuslah pada apa yang membuat hubungan Mums dan si Kecil jadi membaik serta lebih menghargai perasaannya. Memang membutuhkan keberanian yang besar untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf.

 

Namun, itu akan membuat Mums menjadi orang tua yang lebih baik di mata si Kecil serta membuatnya tumbuh menjadi anak yang baik dan tidak ragu untuk meminta maaf ketika melakukan kesalahan.

 

Pernahkan Mums melakukan kesalahan kepada si Kecil dan apa kata-kata maaf yang dilontarkan? Yuk, share di Forum Teman Bumil! (AS)

 

Baca juga: Ternyata Ada Manfaat dari Permintaan Maaf yang Tulus

 

Tips Menumbuhkan Kepercayaan Diri pada Anak - Guesehat

 

Referensi:

Wawancara khusus dengan Efnie Indrianie, M.Psi., psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Psychology Today: How (and When) to Apologize to Your Child