Pendidikan di usia dini merupakan bagian penentu terhadap tumbuh-kembang seorang anak. Pendidikan yang dimaksud bukan hanya mengenai nilai akademik saja, melainkan konsep diri, kepribadian, dan emosi seorang anak juga termasuk di dalamnya. Seorang anak harus tahu jati dirinya yang sebenarnya.

 

Yang tidak kalah penting adalah pengenalan gender pada anak sejak dini. Jika jenis kelamin mengacu pada faktor biologis, gender cenderung mengacu kepada perasaan seseorang mengenai jati dirinya sebagai laki-laki atau perempuan. Pendidikan mengenai gender pada anak akan berpengaruh pada masa depan seorang anak.

 

Arti Gender

Pengenalan gender kepada anak cukup membutuhkan usaha lebih. Hal ini dikarenakan gender berbeda dengan jenis kelamin yang telah terbentuk secara biologis melalui kromosom, hormon, dan organ reproduksi. Gender lebih mengacu kepada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, yang dibentuk oleh lingkungan, adat istiadat, dan budaya.

 

Gender sendiri meliputi sifat, perilaku, peran, tanggung jawab, dan tugas antara laki-laki dan perempuan. Selain faktor biologis, gender ditentukan oleh anggapan masyarakat, norma yang berlaku, pola asuh, juga media. Pengenalan gender akan berpengaruh pada konsep diri seorang anak, untuk menentukan jati dirinya sebagai laki-laki atau perempuan.

Baca juga : 6 Hobi yang Dapat Menambah Kecerdasan dan Menyehatkan!

 

Waktu yang Tepat untuk Mengenalkan Gender kepada Anak

Pengenalan gender pada anak dimulai dengan identitas gender yang sejalan dengan perbedaan jenis kelamin. Anak sudah bisa dikenalkan mengenai gender sejak usia 15 bulan. Di usia ini, anak berada pada fase anal.

 

“Anak sudah bisa dikenalkan mengenai gender sejak usia 15 bulan hingga 3 tahun. Saat ini, anak sudah memasuki fase anal. Fase anal adalah fase ketika anak mulai mengerti mengenai fungsi alat kelamin,” terang dr. Anggia Hapsari, Sp. KJ (K)., psikiater anak Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya. 

 

Pada fase anal, anak sudah mengetahui bahwa laki-laki dan perempuan itu berbeda. Menurut teori psikoseksual, pada fase anal kepuasan seksual berada pada proses pengeluaran kotoran melalui anus. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengajarkan toilet training pada anak. Mums bisa mengajarkan cara buang air kecil dan buang air besar yang baik, serta bagaimana cara membersihkan organ intimnya.

 

Seberapa Pentingkah Pengenalan Gender kepada Anak?

Pengenalan gender perlu dilakukan agar anak memahami perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan. Melalui pengenalan gender, orang tua bisa memberi pengajaran kepada anak mengenai area-area pribadi tubuhnya yang tidak boleh dilihat oleh orang lain. Selain itu, pengenalan gender juga mengajarkan anak mengenai identitas serta tugasnya.

 

“Jika dilihat dari ciri perkembangan psikologis, maka mulai usia 2 tahun secara refleks tangan anak akan mengeksplorasi organ intimnya. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena ia mulai mengenal adanya anatomi tertentu terkait organ intimnya tersebut,” jelas Efnie Indriani, M. Psi., Dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

 

Pengenalan gender secara tidak langsung juga bisa diajarkan melalui permainan. Anak biasanya senang bermain rumah-rumahan. Sementara anak perempuan berperan sebagai ibu, anak laki-laki akan berperan sebagai ayah. Permainan ini bisa mengajarkan anak mengenai peran dan tanggung jawab seorang laki-laki dan perempuan.

 

Misalnya, anak perempuan menggendong boneka yang berpura-pura sebagai anak. Hal ini mencerminkan bahwa sebagai perempuan telah menjadi kodratnya ketika dewasa kelak akan berperan sebagai ibu yang bertugas mengasuh anak. Pada anak laki-laki, bermain peran ini bisa mengajarkannya mengenai tanggung jawab seorang laki-laki, yakni untuk bertanggung jawab pada keluarga, bertugas melindungi wanita, dan sebagainya. Praktiknya bukan menitikberatkan terhadap jenis permainannya, melainkan terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Baca juga : Anak Diajak Nonton Bioskop? Bisa Banget!

 

Berbeda dengan stereotip warna yang mengidentikkan pink untuk perempuan dan biru untuk laki-laki, hal ini tidak berhubungan dengan gender anak. Namun sayangnya, masih banyak ya Mums orang-orang mempersepsikan jika laki-laki memakai atau menyukai warna pink berarti ia terlalu feminin dan dianggap banci. Padahal, stigma negatif tersebut justru malah mengarahkan anak untuk berpikir bahwa ia sebenarnya adalah seorang banci.

 

Ajarkan Hal-hal yang Benar

Lalu bagaimana jika anak menanyakan hal-hal yang berkaitan seputar gender? Orang tua harus menjawab seluruh pertanyaan tersebut dengan jawaban sebenarnya. Namun gunakanlah kalimat-kalimat yang sederhana, sehingga dapat dimengerti olehnya. Tidak perlu berbohong atau menutup-tutupi. Sebab nantinya anak malah akan memiliki konsep yang keliru.

 

Mengenalkan gender pada anak sejak dini penting dilakukan, karena pada masa golden age kecerdasan mengalami peningkatan sampai 50 persen. Pembentukan konsep diri pada anak akan berpengaruh pada pembentukan kepribadian dan perilaku anak saat ia dewasa. Pengenalan perbedaan peran gender harus dilakukan secara tepat, sebab ini akan tersimpan dalam memori jangka panjang anak.

 

Karena pengenalan gender merupakan hal yang penting, maka dari awal orang tua sebaiknya tidak terjebak dalam stigma yang salah. Seperti stigma tentang warna, masyarakat pada umumnya juga masih terjebak melabeli profesi berdasarkan jenis kelamin. Ingatlah bahwa gender lebih mengajarkan anak mengenai peran dan tanggung jawabnya.

 

Tak hanya itu, orang tua juga kerap terjebak pada permainan yang berhubungan dengan benda. Misalnya adalah boneka. Nyatanya, main boneka tidak hanya untuk anak perempuan, lho! Anak laki-laki juga perlu main boneka, namun cara bermainnya saja yang akan berbeda.

 

Anak perempuan cenderung menganggap boneka sebagai anak, sedangkan anak laki-laki cenderung menyukai action figure atau boneka binatang. Kecenderungan anak pada pemilihan mainan bisa Mums jadikan pelajaran untuk melihat kegiatan atau benda apa yang si Kecil sukai. Selanjutnya, Mums bisa mengarahkan anak untuk lebih mendalami apa yang ia sukai.

 

Ternyata, sangat penting ya Mums pengenalan gender pada anak sejak dini. Bukan hanya orang tua, guru dan lingkungan tempat si Kecil tinggal juga ikut berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan anak sampai ia dewasa. Tetapi, pendidikan usia dini lah yang akan membentuk konsep diri seorang anak.

 

Penting bagi orang tua untuk mengenalkan hal-hal yang baik, terutama mengenai gender, agar anak tidak terlanjur merasa nyaman pada kondisi yang salah. Jangan lupa juga juga untuk meluruskan stereotip yang salah dan mengajarkan kebenarannya kepada anak, serta tidak jatuh pada diskriminasi gender.

 

Baca juga : Agar Anak Tidak Diserang Hewan Peliharaan, Terapkan 4 Hal Ini