Saat ini, Indonesia dihebohkan dengan berita tewasnya seorang anak setelah diserang oleh anjing jenis pitbull. Tragisnya, Ramisya Bazigha yang baru berusia 8 tahun tersebut, diserang oleh hewan peliharaan keluarganya sendiri. Banyak orang yang masih tidak percaya bahwa hewan peliharaan seperti anjing bisa menyerang secara brutal, hingga menewaskan pemiliknya sendiri.

 

Walaupun kebanyakan binatang peliharaan bisa dilatih agar menjadi jinak, suatu saat mereka juga dapat bersifat agresif jika merasa terganggu. Hal ini pula yang terjadi pada kasus Ramisya Bazigha. Anak perempuan asal Malang ini bermaksud mengambil boneka yang jatuh di dekat anjing pitbull peliharaannya yang sedang tertidur. Ketika mengambil bonekanya, anjing pitbull tersebut terbangun dan langsung menyerang Ramisya Bazigha.

 

Ini memang bukan kali pertama serangan dari binatang peliharaan terjadi. Berdasarkan penelitian, setiap tahun ribuan anak terluka dan tewas akibat diserang hewan peliharaan. Penelitan lain juga menunjukkan bahwa korban yang paling tinggi menerima gigitan dan serangan binatang peliharaan pada anak-anak, terutama anak usia 5-9 tahun. Fakta tersebut memang cukup mengkhawatirkan, apalagi ditambah dengan berita meninggalnya Ramisya Bazigha akibat serangan pitbull peliharaannya.

 

Namun, sebenarnya Mums tidak perlu terlalu cemas. Meski serangan binatang peliharaan bisa terjadi, ini bisa dicegah dengan mengetahui cara yang tepat untuk memelihara hewan dan seperti apa karakteristik anak. Berikut tips-tips agar anak aman dari hewan peliharaan!

 Baca juga: Lakukan Ini Kalau Kamu Terkena Gigitan Binatang

 

Awasi Ketika Anak Berada di Sekitar Hewan Peliharaan

Kalau baru memiliki hewan peliharaan, jangan pernah meninggalkan anak bemain dengan hewan peliharaan tanpa pengawasan orang dewasa. Pasalnya, anak-anak sering kali tidak menyadari bahwa cara bermain mereka terlalu kasar bagi hewan peliharaan, sehingga membuat sang hewan merasa terancam dan memberikan serangan balik. Ini merupakan cara mereka membela diri saat diserang dan terganggu. Kasus hewan peliharaan menyerang tanpa diprovokasi terlebih dahulu cukup jarang terjadi.

 

Maka dari itu, Mums, anggota keluarga lain, ataupun asisten rumah tangga tidak boleh meninggalkan anak-anak sendiri dengan hewan peliharaan, baik itu anak anjing atau kucing sekalipun. Hewan yang bisa saja menyerang anak selain anjing dan kucing adalah kelinci, reptil, serta burung.

 

Jangan Biarkan Anak Terlalu Sering Menyentuh Hewan Peliharaan

Supaya aman, jangan biarkan anak melakukan apapun yang mereka inginkan pada hewan peliharaan. Anak masih dalam proses belajar tentang apa yang benar dan yang salah. Mereka juga tidak mengerti jika hewan peliharaan sedang dalam kondisi tidak ingin dipegang atau diganggu.

 

Karenanya, Mums harus mengajarkan anak dan tetap mengikuti aturan keamanan memelihara hewan. Jangan biarkan anak menunggangi atau duduk di punggung hewan peliharaan. Serangan-serangan fisik seperti menyubit, memukul, dan menendang juga dilarang. Ajarkan pada anak bahwa hal-hal tersebut tidak boleh dilakukan. Begitu juga sebaliknya, Mums harus bisa menuntun dan mengajarkan hewan peliharaan untuk tidak mencakar dan menggigit sembarangan.

 

Ajarkan Anak Peraturan Keselamatan Memelihara Hewan

Menjalankan peraturan-peraturan umum untuk anak ketika bermain dengan hewan peliharaan itu penting untuk menjaga keselamatan mereka. Salah satu hal yang terpenting adalah ajarkan anak agar selalu tenang dan tidak bersikap hiperaktif, ataupun berteriak untuk menarik perhatian hewan peliharaan.

 

Pasalnya, hal tersebut bisa menjengkelkan hewan peliharaan. Hal-hal seperti menarik ekor dan cakar anjing atau kucing, serta mengagetkan hewan juga bisa membuat anak terluka. Jika merasa tertekan dan tidak nyaman, hewan peliharaan bisa bersikap defensif seperti menggeram, menggigit, mendesis, dan menggonggong.

 

Daftar Latihan Binatang Peliharaan

Walaupun sudah bersikap jinak, sebaiknya tetap daftarkan hewan peliharaan untuk mengikuti kelas pelatihan hewan. Dan, pilihlah program yang khusus untuk mengajarkan hewan bagaimana harus bersikap terhadap anak-anak. Kamu juga bisa mengajarkan hewan peliharaan sendiri di rumah. Mulailah dengan yang mudah, seperti mengajarkan hewan peliharaan untuk duduk, diam, berdiri, dan datang ketika dipanggil. Jangan lupa berikan imbalan dengan memberikan makanan setiap hewan peliharaan bersikap baik dan menuruti perintah.

Baca juga: 5 Imunisasi Wajib Untuk Anak

 

Sebenarnya mudah untuk menjaga keselamatan anak dari hewan peliharaan. Kalau si Kecil digigit hewan peliharaan, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Selain itu, serangan hewan peliharaan juga bisa berakibat fatal, contohnya seperti yang terjadi pada Ramisya Bazigha. Karena itu, pastikan juga hewan peliharaan Mums sudah diimunisasi supaya lebih aman untuk kesehatan keluarga.

 

Secara keseluruhan, memelihara hewan itu bermanfaat dan aman bagi anak selama Mums sebagai orangtua tahu bagaimana menjaga keduanya. Apalagi, memelihara hewan juga baik untuk psikologis anak, karena bisa mengajarkan mereka bagaimana cara memperlakukan dan menghormati makhluk hidup. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak yang belajar memelihara hewan di usia dini kemungkinan besar akan tubuh menjadi orang yang penyayang. Memelihara hewan mengajarkan anak cara bertanggung jawab, membuat perencanaan, dan bersosialisasi.

Baca juga: Bersahabat dengan Hewan Peliharaan Banyak Manfaatnya!