Si Kecil selalu ngikutin Mums, bahkan pas ke kamar mandi? Ternyata ada alasan yang lebih besar daripada takut ditinggal lho, saat ia melakukan itu. Penasaran?

 

Anak Pasti Lebih Dekat sama Ibunya?

Mums pasti sering mendengar, bahwa memiliki anak seperti “memiliki buntut”. Bukan tanpa alasan, perumpamaan itu memang menggambarkan bagaimana kedekatan seorang anak kepada ibunya, jika dibandingkan dengan ayahnya.

 

Sebuah media online asal Amerika, Medium.com, membuat sebuah survei dan menemukan fakta bahwa 47 persen anak-anak merasa bahwa ibu adalah hubungan mereka yang paling berpengaruh, dibandingkan dengan ayah yang hanya 20 persen.

 

Bahkan dalam keluarga dengan dua orang tua, anak-anak memiliki sedikit kontak rutin dengan ayah mereka. Meskipun hal ini telah berubah secara dramatis seiring dengan makin seimbangnya peran ibu dan ayah, penelitian menunjukkan bahwa ibu masih menghabiskan waktu dua kali lebih banyak untuk mengasuh anak daripada ayah.

 

Masalahnya bukan hanya jumlah waktu yang dihabiskan ayah bersama anak-anak mereka. Kedekatan anak yang masih dominan dipegang oleh ibu, memiliki beberapa alasan mendasar, seperti:

 

  • Ibu lebih penuh kasih sayang

 

Anak-anak umumnya menggambarkan ibu mereka sebagai orang yang lebih positif dan kurang reaktif. Anak-anak umumnya merasa mendapat lebih banyak masalah dengan ayah mereka. Karena anak-anak memiliki lebih banyak kontak dengan ibu mereka, mereka mengenal ibu mereka lebih baik dan mengandalkan ibunya untuk mendapatkan dukungan. Sementara, sosok ayah masih merupakan misteri bagi banyak anak.

 

 

  • Ayah mungkin hadir secara fisik tetapi tidak secara emosional

 

Bahkan ketika ada ayah, banyak anak tidak merasa terhubung dengan ayahnya. Anak-anak mengeluh tentang ayah mereka yang menonton TV, menggunakan smartphone, atau tidur setelah seharian bekerja.

 

 

  • Lebih mudah berbicara dengan ibu

 

Salah satu pertanyaan yang diajukan saat survei adalah, siapa yang akan mereka ajak bicara jika memiliki masalah. Dan jawaban paling umum adalah mereka akan menyimpan masalahnya sendiri, berbicara dengan teman, atau berbicara dengan ibu mereka. Ayah jarang disebutkan. Kenapa? Responden anak-anak tersebut mengeluh bahwa ayah tidak terlalu memahami perasaan mereka, bereaksi berlebihan, atau menganggap sepele kekhawatiran mereka.

 

 

 

Baca juga: Mums, Perhatikan Tanda Anak Siap Sekolah!

 

 

 

 

 

Karena Ini Alasannya Si Kecil Mengikuti Mums ke Kamar Mandi

Selain dari hasil survei di atas, kedekatan anak-ibu juga tercermin jelas dalam kehidupan sehari-hari. Di mata si Kecil, Mums adalah segalanya. Tak heran si Kecil pun akan selalu mengintil, mengamati, bahkan meniru Mums. Singkatnya, Mums adalah idolanya si Kecil, deh! Ke mana pun Mums pergi, si Kecil ingin ikut dan tak ingin pisah.

 

Hal ini juga termasuk saat Mums ingin ke toilet. Rasanya semua ibu sudah paham ya, bahwa aktivitas privat seperti mandi dan buang hajat, seringkali ada “penontonnya”, yaitu si Kecil. Tapi, kenapa sih, ia melakukan itu?

 

Salah satu alasan kenapa si Kecil melakukannya adalah karena ia punya rasa ingin tahu yang besar. Balita ingin tahu lebih banyak tentang dunia di sekitar mereka, dan itu termasuk tubuh manusia. Baginya semua hal itu aneh, baru, dan memesona. Termasuk, saat Mums berada di toilet dan menggunakan kloset. 

 

Selain itu, ia pun mulai memahami bahwa tubuhnya juga melakukan hal sama seperti yang tubuh Mums lakukan, sehingga ia merasa senang bahwa punya kesamaan dengan Mums. Hal ini juga membuatnya terhubung dengan sosok orang dewasa yang dekat dengannya. 

 

Perasaan anak tentang hubungan ini, pada kenyataannya penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan mentalnya. Maka dari itu,  mengawasi Mums, mencoba mencari tahu apa saja yang Mums lakukan, dan mempraktikkan kebiasaan Mums, adalah bagian dari ini.

 

Lalu, apa yang harus dilakukan jika hal ini terasa mengganggu? Untuk membuatnya sedikit lebih mudah, ada beberapa hal yang bisa Mums lakukan:

 

  • Ajak si Kecil memulai aktivitas yang mengasyikkan

 

Seperti bermain Play-Doh, atau menggambar sebelum Mums pergi ke kamar mandi.

 

 

 

Baca juga: Anak-anak Alami Ereksi, Nyatanya Wajar Banget!

 

 

 

 

  • Ajak si Kecil mengobrol melalui pintu

 

Buat kesepakatan dengan si Kecil kalau ia boleh mengikuti Mums sampai di depan kamar mandi, namun pintu ditutup atau dibuka sedikit. Sebagai balasannya, Mums akan menemani si Kecil dengan mengajaknya mengobrol.

 

 

  • Tempatkan si Kecil di titik Mums mudah terlihat

 

Posisikan si Kecil sedemikian rupa sehingga pintu kamar mandi berada dalam garis pandangnya, jadi ia dapat melihat Mums.

 

Terlepas dari itu, fase ini memang terasa tak mudah untuk siapa pun. Tapi tetap semangat ya, karena sebentar lagi akan datang waktunya kok, ia bisa mandiri dan nyaman untuk ditinggal Mums. (IS)



 

Baca juga: Viral Bayi Minum Kopi di TikTok, Apa Bahayanya?

 

 

 

Referensi:

Today’s Parent. Kids Following to Bathroom

Baby Center. Toddler Separation Anxiety

Medium. Kids Closer to Mom