Saat si Kecil tersenyum dan tertawa, seisi ruangan akan turut berbahagia. Namun, memiliki gigi berlubang bisa membuatnya jadi tidak percaya diri untuk melakukan keduanya. Duh! 

 

Gigi berlubang atau karies gigi sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Sayangnya, banyak orang tua mengabaikan hal ini karena beranggapan bahwa gigi susu pada anak-anak akan segera lepas dan digantikan dengan gigi dewasa.

 

Padahal, merawat gigi anak sama pentingnya dengan merawat gigi orang dewasa. Alasannya, gigi berlubang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Lalu, kondisi gigi susu memengaruhi pertumbuhan gigi permanen.

 

Penyebab Gigi Berlubang

Gigi berlubang berkembang ketika mulut bayi terinfeksi oleh bakteri penghasil asam. Gigi berlubang juga berkembang ketika gigi dan gusi anak terkena cairan atau makanan selain air, untuk waktu yang lama atau sepanjang hari. Gula dari cairan atau makanan ini diubah menjadi asam oleh bakteri di dalam mulut. Asam ini kemudian melarutkan bagian luar gigi, menyebabkannya membusuk.

 

Ini paling sering terjadi saat orang tua menidurkan anak dengan sebotol susu formula atau minuman manis lainnya. Karena alasan ini, minuman manis tidak boleh disajikan sebelum tidur siang atau tidur malam.

 

Tanda-tanda Kerusakan Gigi

Kerusakan gigi biasanya muncul pertama kali, yakni bintik-bintik putih pada garis gusi depan atas. Bintik-bintik ini pada awalnya sulit dilihat, bahkan oleh dokter anak. Selain itu, anak akan menjadi lebih rewel karena mengalami rasa sakit akibat gigi berlubang. Seorang anak yang mengalami kerusakan gigi perlu diperiksa dan dirawat sejak dini untuk menghentikan penyebaran pembusukan dan mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut.

 

Mencegah Gigi Berlubang pada Bayi dan Anak-anak

Lakukan langkah-langkah berikut untuk mencegah kerusakan gigi:

  • Saat gigi anak sudah tumbuh, sikatlah dengan sikat gigi khusus bayi. Gunakan air dan sedikit pasta gigi. Untuk anak usia 12 hingga 36 bulan, sikat gigi 2 kali sehari selama 2 menit. Waktu terbaik untuk menyikat adalah setelah sarapan dan sebelum tidur.
  • Untuk anak yang diberi susu formula, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyeka gusi secara lembut menggunakan waslap bayi yang bersih. Setelah gigi pertama tumbuh, sikat dengan lembut menggunakan sikat gigi bayi yang lembut dan pasta gigi.
  • Jangan pernah menidurkan anak sambil minum susu di dalam botol dot. Ini akan membuat gigi anak berlubang karena terkena gula dan meningkatkan risiko terkena infeksi telinga dan tersedak.
  • Ajari anak untuk minum dari cangkir atau gelas setelah memasuki usia 12 hingga 15 bulan. Minum lewat gelas tidak akan membuat cairan terkumpul di sekitar gigi. 
  • Batasi atau hindari beberapa makanan. Makanan manis, jus, permen (terutama yang lengket) dapat mengikis email dan menyebabkan gigi berlubang. Jika anak makan makanan ini, ajari ia berkumur atau menyikat gigi setelah makan untuk menghilangkan gula yang menempel pada gigi.
  • Ajari anak melakukan flossing setidaknya sekali sehari. Gunakan benang standar atau flosser air untuk mulut anak.
  • Biasakan memberi anak makanan sehat dan camilan yang tidak mengandung terlalu banyak gula tambahan. Produk susu, seperti keju dan yoghurt, bisa menjadi pilihan yang baik karena tinggi nutrisi dan rendah gula. Selain itu, minum banyak air juga dapat membantu menjauhkan anak dari gula.

 

Ingat, gigi susu sama pentingnya dengan gigi permanen. Jadi, jangan biarkan anak mengalami gigi berlubang. Segera temui dokter gigi anak jika Mums melihat tanda-tanda kerusakan pada gigi anak. Hanya dengan perawatan yang tepat, anak dapat tumbuh dengan gigi yang sehat. (AS)

 

Referensi

 

American Academy of Pediatrics: How to Prevent Tooth Decay in Your Baby

Healthline: Treating Cavities in Your Toddler, and How to Prevent More

KidsHealth: Keeping Your Child's Teeth Healthy