Beberapa hari belakangan, kasus kekerasan yang dilakukan seorang remaja bernama Mario Dandy tengah menjadi sorotan. Selain karena Mario adalah putra dari pejabat pajak, perkelahian ini juga menyebabkan korban, David, sempat tidak sadarkan diri.

 

Korban Alami Diffuse Axonal Injury Akibat Penganiayaan

Hingga berita ini ditayangkan, David dikabarkan masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan. Sebagai buntut kasus penganiayaan yang dilakukan Mario, David didiagnosis mengalami Diffuse Axonal Injury.

Diffuse Axonal Injury sendiri merupakan kondisi cedera otak traumatis yang kebanyakan terjadi pada korban kecelakaan lalu lintas. Ini adalah cedera serius yang memengaruhi kondisi penderita di masa ke depannya, salah satunya menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan.

Pada korban kecelakaan, benturan keras menyebabkan terkoyaknya serabut saraf penghubung panjang otak yang disebut akson. Robekan ini dipicu karena bagian otak bergeser dan membentur bagian dalam tengkorak kepala.

Diffuse Axonal Injury umumnya akan menyebabkan penderita mengalami kehilangan kesadaran setelah cedera. Selain itu, kondisi ini juga mengakibatkan perubahan perilaku, sosial, fisik, dan kognitif yang mungkin bersifat sementara atau permanen.

 

Baca juga: Waspadai Kekerasan Seksual pada Anak
 

Jangan Sampai Anak Berani Lakukan Kekerasan!

Penganiayaan yang dilakukan oleh Mario tentu menjadi pengingat lagi buat para orang tua untuk mengajarkan betapa pentingnya bahaya kekerasan. 

Melalui wawancara yang dilakukan oleh GueSehat, psikolog Efnie Indrianie, M.Psi, menjelaskan bahwa untuk mencegah anak bertindak kekerasan adalah dengan melatih kecerdasan emosional dan spiritual mereka sejak dini.

“Melatih kecerdasan emosi bisa dengan mengenalkan rasa empati. Cara yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan berbagi pada sesama. Selanjutnya, orang tua juga perlu mengajarkan anak untuk bisa mengenali perasaannya, dan bersosialisasi,” jelas Efnie.

Selain kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual juga tak kalah penting untuk diajarkan pada anak. Kecerdasan spiritual anak dapat dilatih dengan mengajak mereka mensyukuri hal-hal kecil dalam kehidupannya, seperti makanan, udara, matahari, dan hal-hal lainnya.

 

Baca juga: Tayangan Kekerasan di TV Menyebabkan Anak Agresif dan Ketakutan
 

Ketahui Penyebab Anak Melakukan Kekerasan

Anak yang kerap melakukan kekerasan tentu dipicu oleh berbagai faktor. Menurut Efnie, ada 2 faktor yang berpengaruh besar dalam menyebabkan anak melakukan kekerasan, yaitu faktor biologis dan faktor lingkungan.

“Faktor biologis biasanya disebabkan oleh meningkatnya hormon testosteron. Umumnya, ini terjadi pada anak laki-laki saat mulai menginjak usia pubertas. Peningkatan hormon testosteron ini membuat anak menjadi lebih agresif, hingga tak jarang melakukan kekerasan,” ungkap Efnie.

Sementara itu, faktor lingkungan yang memengaruhi anak sering berlaku kekerasan bisa disebabkan karena semasa kecil mereka dekat dengan situasi tersebut. Alhasil, mereka tumbuh menjadi pribadi yang sering mereka lihat, yaitu pribadi yang kasar.

Selain itu, kebiasaan orang tua yang selalu memanjakan anak juga ternyata juga bisa menjadi pemicu anak rentan melakukan kekerasan.

“Kalau setiap keinginan anak dipenuhi, anak jadi enggak terbiasa mengendalikan keinginan atau dorongan dari dalam dirinya. Lama kelamaan, ia makin sulit mengendalikan emosi, termasuk dorongan agresinya. Ini bisa berujung pada tindak kekerasan,” tambah Efnie.

 

Lantas, Bagaimana Jika Anak Sering Melakukan Kekerasan?

Apabila anak sering melakukan kekerasan, pastinya orang tua tidak boleh berdiam diri. Diperlukan tindakan sesegera mungkin agar kebiasaan ini tidak semakin berlarut-larut. Semakin cepat ditangani, maka akan semakin baik.

“Anak bisa diberikan terapi untuk merehabilitasi perilakunya. Rehabilitasi dan penanganan ini tentu membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, profesional (seperti psikolog, psikiater, pemuka agama), dan pihak sekolah,” tutup Efnie.

 

Baca juga: Tidak Dengan Kekerasan, Mendisiplinkan Anak Ada Triknya!