Mungkin Mums pernah dengar bahwa bayi harus tidur telentang untuk mencegah sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Hal tersebut juga disarankan oleh ahli, seperti dari American Academy of Pediatrics (AAP). Lalu, kapan bayi boleh tidur tengkurap? 

 

Bagaimana jika suatu saat Mums mengecek boks si Kecil dan melihat ia tidur tengkurap? Mums jangan langsung panik dulu, bayi bisa menggulingkan badannya saat tidur menjadi tengkurap, kemudian kembali telentang. Hal tersebut aman-aman saja untuk si Kecil.

 

Namun, ahli menyarankan agar bayi ditidurkan dalam posisi telentang hingga ia berusia 12 bulan. Berikut penjelasan lebih lengkap tentang kapan bayi boleh tidur tengkurap!

 

Baca juga: Nagita Slavina Lupa Bikin Akta Kelahiran Rayyanza, Jangan Panik, Sekarang Bisa Buat Online!
 

Kapan Bayi Boleh Tidur Tengkurap?

Ahli percaya bahwa bayi tidur tengkurap aman, asalkan ia sendiri yang mampu mengambil posisi tersebut dan sudah bisa mengontrol gerak badannya sepenuhnya. Ketika bayi sudah cukup usia, ia bisa menggulingkan badan ke depan dan ke belakang sendiri. Ia bisa memilih tidur tengkurap dan hal ini pada umumnya aman. 

 

Oleh sebab itu, sebenarnya tidak ada usia spesifik di mana bayi dikatakan bisa tidur tengkurap. Hal ini berkaitan dengan milestone perkembangan anakJika si Kecil bisa menggulingkan sendiri badannya dari belakang ke depan, dan sebaliknya, maka aman-aman saja jika ia tidur tengkurap. Namun, Mums tetap harus menidurkannya dalam posisi telentang, hingga ia berusia 12 bulan. Hal ini untuk menurunkan risiko SIDS. 

 

Hal ini tidak berlaku pada bayi prematur. Untuk bayi prematur, sebaiknya Mums konsultasi dengan dokter tentang waktu yang aman baginya untuk tidur tengkurap.

 

Manfaat Bayi Tidur Tengkurap

Ada alasan kenapa beberapa bayi suka tidur tengkurap:

 

Lebih Nyaman

Kalau si Kecil mulai tidur tengkurap, maka kemungkinan ia lebih suka dan nyaman dengan posisi tersebut. Normal jika bayi menggulingkan dirinya sendiri ke posisi tengkurap saat sedang tidur. Untuknya mungkin posisi tersebut lebih nyaman.

 

Namun, kalau si Kecil terlihat tidak nyaman tidur telentang, jangan membalikkan posisinya menjadi tengkurap. Melakukan hal ini tidak aman untuk si Kecil dan bisa meningkatkan risiko SIDS. 

 

Berpotensi Membuat Waktu Tidur Lebih Lama

Menurut beberapa ahli, bayi yang secara alami tidur tengkurap cenderung tidur lebih lama. 

 

Baca juga: Jangan Asal Berikan Air untuk Si Kecil, Waspada Keracunan Air pada Bayi!
 

Risiko Bayi Tidur Tengkurap

Sengaja menidurkan bayi dalam posisi tengkurap di waktu yang terlalu dini bisa berdampak buruk, Mums:

 

SIDS

Meskipun tidur tengkurap belum terbukti secara langsung bisa menyebabkan SIDS, tidur tengkurap merupakan faktor risiko SIDS selama enam bulan pertama kehidupan bayi, khususnya bayi yang rentan.

 

Ahli memberikan rekomendasi secara jelas agar bayi tidak ditidurkan dalam posisi tengkurap. Selain itu, berdasarkan data, pada beberapa negara yang merilis kampanye resmi agar orang tua menidurkan anak dalam posisi telentang terjadi penurunan kasus SIDS.

 

Sulit Bernapas

Kalau bayi yang belum cukup usia untuk mengontrol tubuhnya terguling ke posisi tengkurap, saluran pernapasannya bisa tertekan, sehingga meningkatkan risiko ia sulit bernapas. Tentunya hal ini berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian bayi. 

 

Kepanasan

Penelitian menunjukkan bahwa tidur tengkurap bisa memicu kemampuan tubuh memproduksi panas dan mengubah suhu tubuh pada bayi yang lahir dengan berat badan kurang. Hal ini juga termasuk faktor risiko SIDS.

 

Baca juga: Feses Anak Berwarna Putih, Apa Penyebabnya?

 

Sumber:

Very Well Family. When Can My Baby Sleep on Their Stomach?. Januari 2022.
National Institutes of Health. Research on back sleeping and sids.