Banyak ibu hamil yang kehilangan rasa percaya diri karena kenaikan berat badan yang dialaminya. Beberapa di antaranya bertanya-tanya, bolehkah menurunkan berat badan saat hamil? 

 

Mums memang bisa mengalami kelebihan berat badan saat hamil. Namun, bukan berarti Mums bisa menurunkan berat badan tersebut. Menurunkan berat badan saat hamil tidak direkomendasikan, kecuali berat badan Mums membahayakan kehamilan.

 

Baca juga: Bumil, Coba Perawatan Sederhana Berikut ini Jika Alami Batuk!
 

Bolehkah Menurunkan Berat Badan saat Hamil?

Pada umumnya, dokter maupun ahli tidak merekomendasikan ibu hamil untuk menurunkan berat badan. Pada kasus langka, obesitas ekstrem memang bisa membahayakan kehamilan dan proses persalinan, dan pada kasus ini mungkin penurunan berat badan direkomendasikan.

 

Namun, kondisi tersebut sangat langka dan dilakukan dengan sangat hati-hati di bawah pengawasan dokter. Yang dilakukan juga sebenarnya bukan penurunan berat badan, melainkan menjaga agar berat badan tidak bertambah. 

 

Pada kondisi normal, Mums tidak disarankan menurunkan berat badan saat hamil karena efeknya bisa berbahaya untuk perkembangan janin. Penurunan berat badan di trimester pertama karena mual muntah umumnya bukan masalah karena Mums akan mengalami kenaikan berat badan yang ideal ketika memasuki trimester kedua dan ketiga.

 

Jadi, sebaiknya Mums konsultasi ke dokter terkait kenaikan berat badan saat hamil. Kalaupun Mums dikatakan kelebihan berat badan, bukan berarti akan berdampak buruk pada kehamilan dan Mums harus diet. Yang terpenting saat hamil adalah menjaga pola diet sehat dan olahraga ringan secara rutin. 

 

Baca juga: Mums, Ini Masalah Kehamilan Trimester Kedua yang Perlu Diwaspadai
 

Dampak Menurunkan Berat Badan saat Hamil

Risiko utama dari menurunkan berat badan saat hamil, atau kenaikan berat badan kurang, adalah membahayakan perkembangan janin dalam kandungan. Berikut dampak menurunkan berat badan saat hamil: 

 

Pertumbuhan Janin Melambat

Satu penelitian dilakukan untuk melihat manfaat dan dampak negatif dari penurunan berat badan saat hamil. Dari penelitian tersebut, ditemukan adanya peningkatan risiko berat badan bayi rendah dalam kandungan. Hal ini merupakan faktor risiko bayi lahir mudah sakit atau bahkan mortalitas (kematian) bayi. 

 

Masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk mengonfirmasi hal ini. Namun, penurunan berat badan saat hamil diyakini dapat memengaruhi pertumbuhan bayi secara negatif. Inilah kenapa Mums tidak disarankan menurunkan berat badan saat hamil.

 

Bayi Lahir Prematur

Ibu hamil yang mengalami penurunan berat badan atau mengalami kenaikan berat badan yang tidak mencukupi memiliki risiko melahirkan secara prematur. Penurunan berat badan saat hamil, ataupun ibu hamil yang obesitas ekstrem, memiliki risiko melahirkan secara prematur. 

 

Bayi yang lahir prematur memiliki risiko lebih tinggi lahir dengan kondisi fungsi organ paru-paru yang belum matang. Hal ini menyebabkan bayi prematur membutuhkan perawatan khusus di ruang ICU atau NICU. Bahkan, beberapa bayi yang lahir prematur memiliki cacat jangka panjang.

 

Kematian Perinatal

Menurut ahli, menjalani diet ketat dan mengalami penurunan berat badan dapat meningkatkan risiko kematian bayi, baik masih dalam kandungan, ataupun beberapa saat setelah ia lahir. Meskipun belum ada data statistik yang tepat terkait hal ini, kebanyakan ahli mengakui hubungan antara keduanya. 

 

Baca juga: Makan Daging Bebek saat Hamil Bikin Cepat Lelah, Mitos atau Fakta?

 

Sumber:

Very Well Family. Can I Lose Weight While Pregnant?. Agustus 2021.
American College of Obstetricians and Gynecologists. Weight Gain During Pregnancy. Updated December 31, 2020.
Centers for Disease Control and Prevention. Maternal Diet. Updated October 8, 2020.