Ada Mums yang mungkin kerap merasakan nyeri perut bagian bawah. Bagi Mums yang sedang hamil, nyeri ini patut diwaspadai apakgi jika disertai kontraksi. Mums harus segera cek ke dokter kandungan Mums. Tetapi, wanita yang tidak sedang hamil pun kadang merasakan sakit perut bagian bawah. Kira-kira apa penyebabnya?
 
 
Kemungkinan penyebab sakit perut bagian bawah pada wanita dapat bermacam-macam Mums. Bisa akibat nyeri dan kram menstruasi, radang panggul, kista ovarium, atau kehamilan di luar rahim. Simak ya penjelasan selangkapnya agar tidak bertanya-tanya lagi. 
 
 
Baca juga: Arti Perut Terasa Kencang saat Hamil Tua
 

Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah pada Wanita

Sakit perut bagian bawah rasanya menyakitkan seperti ditusuk jarum, kram atau sensasi nyeri lainnya. Sakit perut bagian bawah pada wanita bisa terjadi dalam waktu yang lama atau sebentar.
 
 
Rasa sakit tersebut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang berbeda. Seringkali, sakit perut bagian bawah tidak memerlukan perawatan medis. Akan tetapi, ada beberapa kondisi penting yang harus mendapat perawatan medis segera.
 
 
Mums mungkin bertanya-tanya mengenai penyebab sakit perut bagian bawah yang terjadi. Untuk membantu Mums mengetahui penyebabnya, berikut ini 8 kondisi yang dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah pada wanita:

 

1. Nyeri dan kram menstruasi

Nyeri dan kram menstruasi merupakan penyebab paling umum sakit perut bagian bawah pada wanita. Lebih dari separuh wanita mengalami sakit perut bagian bawah sebelum atau selama menstruasi, dalam 1-2 hari. Bahkan terkadang, kondisi ini dapat pula disertai dengan rasa mual, dan sakit kepala.
 
 
Mums dapat mengompres perut bagian bawah yang terasa sakit dengan heat pad untuk meredakannya. Selain itu, Mums juga bisa mengonsumsi obat-obatan bebas resep, seperti ibuprofen dan naproxen, untuk menghilangkan sakit perut bagian bawah karena menstruasi.
 
 
Baca juga: Studi: Nyeri Menstruasi Mirip Serangan Jantung!

 

2. Kehamilan di luar rahim

Kehamilan di luar rahim atau kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi, menempel di luar rahim, biasanya pada saluran tuba. Wanita yang mengalami kehamilan di luar rahim akan merasakan sakit perut di bagian bawah yang hebat.
 
 
Bahkan, dapat muncul gejala lain seperti, kram, mual, diare, rasa sakit di bahu, pusing, keputihan, dan perdarahan vagina. Jika mencurigai adanya kehamilan di luar rahim, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, karena ini merupakan suatu kondisi yang gawat.

 

3. Kista ovarium

Kista ovarium merupakan benjolan berisi cairan yang berkembang di ovarium. Kebanyakan kista ovarium memang tidak berbahaya. Namun jika ukurannya besar, kista ini dapat menyebabkan rasa sakit di perut bagian bawah.
 
 
Sementara itu, gejala lain yang dapat muncul yaitu sakit saat berhubungan seks, sering atau sulit buang air kecil, kembung, dan menstruasi yang tidak normal. Dalam banyak kasus, kista ovarium dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, agar mendapat penanganan yang tepat, sebaiknya periksakan diri anda ke dokter.

 

4. Endometriosis

Endometriosis adalah jaringan yang biasanya melapisi rahim, tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium atau rongga perut. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri panggul kronis yang berlangsung lama pada beberapa wanita.
 
 
Tak hanya itu, endometriosis dapat menimbulkan gejala lain seperti mual, nyeri haid yang parah, sakit saat berhubungan seks atau buang air kecil, dan periode menstruasi yang panjang. Endometriosis juga mungkin dapat mempersulit sebagian wanita untuk hamil.
 
 
Baca juga: Endometriosis, Masalah yang Bisa Membuat Sulit Hamil
 

5. Radang panggul

Radang panggul adalah infeksi di dalam rahim yang dapat merusak jaringan di sekitarnya. Radang panggul disebabkan oleh masuknya bakteri dari vagina atau leher rahim, ke dalam rahim. Biasanya radang panggul merupakan komplikasi dari infeksi menular seksual, seperti klamidia atau gonore. Radang panggul dapat menyebabkan sakit perut bagian bawah.
 
 
Selain itu, gangguan kesehatan ini dapat menimbulkan gejala lain seperti mual, demam, keputihan abnormal, rasa sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks, menstruasi yang berat atau menyakitkan, serta perdarahan setelah berhubungan seks, atau di antara periode menstruasi.
 
 
Radang panggul dapat meningkatkan risiko kemandulan. Perawatan radang panggul biasanya menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang terjadi. Pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter sangat dibutuhkan.

 

6. Radang usus buntu

Sakit perut bagian bawah juga bisa jadi tanda radang usus buntu. Awalnya, rasa sakit timbul di sekitar pusar, lalu bergerak ke sisi kanan. Biasanya kondisi ini menjadi lebih parah dalam waktu 24 jam, dan memburuk jika Mums bergerak. Selain rasa sakit, radang usus buntu dapat menyebabkan mual dan demam.

 

7. Gangguan pencernaan

Gangguan sistem pencernaan, seperti gastritis dan tukak lambung dapat menimbulkan rasa sakit pada perut. Rasa sakitnya bahkan sering kali disertai sensasi terbakar. Mums juga mungkin mengalami mual, pencernaan bermasalah, dan sering bersendawa. Jika terjadi muntah darah atau feses berwarna hitam, segera periksakan diri ke dokter.

 

8. Nyeri kandung kemih

Sakit perut bagian bawah pada wanita dapat pula disebabkan oleh nyeri kandung kemih. Jika Mums merasakan sakit atau sensasi terbakar selama maupun setelah buang air kecil, kemungkinan Mums mengalami infeksi saluran kemih (ISK). ISK juga bisa menyebabkan Mums lebih sering buang air kecil, mengeluarkan urine berdarah, dan merasa lelah.
 
 
Baca juga: Merawat Si Kecil yang Terkena ISK