Perlahan tapi pasti, Mums pasti bisa melanjutkan hidup pasca keguguran terjadi. Di saat itulah biasanya akan terbesit pertanyaan, kapan ya bisa bercinta lagi setelah keguguran. Yuk simak penjelasannya berikut ini.

 

Bercinta Setelah Keguguran Tidak Dilarang

Keguguran bukanlah kata yang menyenangkan untuk dialami, namun sangat umum terjadi. Sekitar 10 hingga 20 persen kehamilan yang diketahui, berakhir dengan keguguran sebelum memasuki usia kehamilan 20 minggu. Tetapi jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi , karena banyak keguguran terjadi sangat awal pada kehamilan, bahkan sebelum Mums mengetahui bahwa sudah hamil. 

 

Keguguran bukanlah kejadian yang akan memengaruhi kesuburan Mums. Pasalnya, Mums masih sangat berpotensi memiliki kehamilan yang sehat pasca keguguran. Menurut American Pregnancy Association, 85% wanita yang pernah mengalami satu kali keguguran akan berhasil hamil kembali, begitu pula 75% dari mereka yang pernah mengalami dua atau tiga kali keguguran. Ini artinya, tak ada alasan bagi Mums untuk ragu melanjutkan hidup, ya.

 

Lalu, seberapa cepat ya, bisa bercinta lagi setelah keguguran? Dari segi fisik, para ahli kesehatan menyarankan menunggu sampai pendarahan berhenti dan Mums setidaknya sudah 1 kali mendapat haid. Saran lainnya menganjurkan agar menunggu enam minggu atau lebih, terutama jika kehamilan berlangsung lebih lama atau jika ada komplikasi selama keguguran.

 

Kenapa harus menunggu? Setelah keguguran, rahim dan leher rahim tetap melebar sebagian, yang dapat membuat organ-organ ini lebih rentan terhadap infeksi sampai benar-benar sembuh. Untuk mengurangi risiko ini, maka Mums biasanya disarankan untuk tidak memasukkan apa pun ke dalam vagina selama dua minggu, bahkan tampon sekalipun. Ini juga berarti bahwa pasangan perlu bersabar menunggu untuk mengajak Mums berhubungan intim.

 

Baca juga: Mums, Lakukan Ini Yuk agar Bisa Hamil setelah Keguguran seperti Aurel Hermansyah

 

Namun ingat, waktu tersebut bersifat teoritis. Artinya,kesiapan Mums untuk kembali berhubungan seksual akan sangat tergantung pada masing-masing individu. Beberapa wanita mungkin perlu menunggu beberapa minggu lebih lama sampai yakin benar bahwa rahim telah bersih. Untuk hal ini, Mums disarankan untuk menjalani pemeriksaan panggul secara menyeluruh sebelum memutuskan kapan waktu yang tepat untuk melanjutkan berhubungan seks lagi. 

 

Selain kesiapan fisik, Mums pun butuh waktu untuk memproses keguguran secara emosional, . Sangat normal kok, jika Mums dan Dads berduka. Depresi, kelelahan, dan kecemasan juga tidak jarang terjadi dan dapat mengganggu hasrat serta gairah seksual. 

 

Dukungan dan pengertian masing-masing pasangan adalah kunci utama untuk melewati masa berat ini. Selain itu, menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dan jujur ​​tentang ketakutan atau kekhawatiran sangat penting, karena keguguran ini adalah kehilangan untuk dua pihak, bukan hanya salah satu. Mums pun tidak perlu ragu untuk mencari perawatan medis atau konseling jika diperlukan. Dokter kandungan dapat membuat rujukan ke terapis atau konselor untuk membantu penyembuhan psikis Mums.

 

Baca juga: Yang Boleh dan Tidak Boleh Dikatakan kepada Pasangan yang Infertilitas

 

 

Apakah Seks Terasa Sakit setelah Keguguran?

Merasa ragu-ragu untuk bercinta pertama kali setelah keguguran sungguh wajar. Mums pun mungkin sedikit takut sesi intim tersebut akan terasa sakit. Namun tak perlu khawatir, nyatanya tak ada perbedaan bercinta sebelum dan sesudah keguguran, kok. Aktivitas seksual setelah keguguran seharusnya tidak menyakitkan.

 

Hal lain yang tak perlu dikhawatirkan adalah akan terjadi perdarahan. Jika Mums sudah menunggu sesuai waktu yang disarankan, tetapi melihat keluarnya cairan berwarna cokelat setelah berhubungan seksual, hal tersebut bukan sesuatu yang serius. Bisa saja cairan tersebut adalah sisa-sisa darah di leher rahim yang bukan merupakan tanda bahaya. Namun, jika Mums mengalami pendarahan hebat atau bercak darah merah cerah, segeralah menghubungi dokter kandungan untuk memastikan itu bukan pertanda sesuatu yang lebih serius.

 

Pertanyaan selanjutnya yang terpikir adalah soal penggunaan kondom atau kontrasepsi lainnya. Apakah itu perlu? Atau, “lepaskan” saja? Hal ini tentu tergantung pada situasi Mums, ya. Jika belum ingin hamil kembali, Mums pastinya memerlukan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Sementara jika merasa siap untuk mencoba hamil, Mums dan Dads sudah boleh kok, berhubungan intim tanpa pengaman apa-apa. 

 

Terlepas dari itu, Mums tak perlu merasa terburu-buru mencoba berhubungan intim. Setiap orang berduka dengan cara dan durasi yang berbeda-beda, bahkan terkadang butuh waktu lebih lama untuk pulih secara emosional setelah keguguran. Itu sepenuhnya bisa dimengerti.  

 

Jika ini yang Mums rasakan, tentu masih bisa dong, bermesraan dengan cara lain yang lebih nyaman untuk kondisi Mums saat ini. Ada beberapa pilihan bermesraan tanpa penetrasi yang bisa dicoba, antara lain:

  • Berpegangan tangan.
  • Berciuman mesra.
  • Berpelukan/spooning. 
  • Saling memijat
  • Mandi bersama.
  • Saling meremas.
  • Petting.
  • Hand job/masturbasi.

Intinya, kesehatan Mums adalah prioritas utama yang tak bisa ditawar. Dengarkan tubuh dan pikiran Mums, lalu berikan waktu yang cukup untuk pulih. Semoga masa berat ini cepat berlalu dan menjadi pengalaman yang penuh hikmah untuk Mums dan Dads, ya. Semangat! (IS)

 

Baca juga: Berencana Cek Kesuburan, Apa Saja yang Akan Ditanyakan Dokter?

 

Referensi:

ISSM. After Misscarriage

NHS. Misscarriage

Scarry Mommy. Sex After Misscarriage