Setelah badai pasti ada pelangi. Setelah mengalami kejadian pahit keguguran, Mums masih punya kesempatan besar untuk hamil kembali, lho. Seperti yang kini sedang dijalani oleh Aurel Hermansyah. Intip yuk, hal penting apa yang perlu Mums lakukan agar bisa hamil kembali dengan sehat.

 

Kenapa Keguguran Bisa Terjadi?

Salah satu dari banyak ketakutan yang dialami wanita setelah keguguran adalah tidak bisa hamil lagi. Padahal, setelah keguguran Mums sangat mungkin untuk hamil lagi dan melahirkan bayi yang sehat, lho.

 

Peluang untuk hamil tetap Mums miliki setelah keguguran pertama kali, bahkan kedua dan tiga kali. Namun, Mums dan Dads sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter, terutama jika mengalami dua atau lebih keguguran berturut-turut.

 

Sebelumnya, mungkin Mums penasaran, kenapa keguguran bisa terjadi? Keguguran adalah hilangnya kehamilan secara spontan sebelum minggu ke-20. Penyebab umum keguguran pada trimester pertama meliputi:

  • Kelainan genetik. Lebih dari 50% kasus keguguran adalah akibat dari masalah dengan kromosom janin. Jika tubuh mendeteksi janin mengalami kerusakan atau kehilangan kromosom, maka tubuh akan mengakhiri kehamilan.
  • Gangguan pembekuan darah. Kondisi ini umum disebut sindrom antifosfolipid (APS), yang menyebabkan pembekuan darah dan dapat mengakhiri kehamilan. Kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan untuk mencegah keguguran.
  • Kehamilan ektopik atau ketika janin berkembang di luar rahim. Kehamilan ektopik tidak dapat diselamatkan dan merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera.
  • Masalah plasenta. Jika janin dan plasenta tidak kompatibel, kehamilan dapat hilang dengan sendirinya. Demikian juga pada kondisi cacat rahim, seperti bentuk yang tidak normal, juga dapat menyebabkan akhir kehamilan yang tiba-tiba. 

 

Beberapa faktor lain yang juga bisa menyebabkan terjadinya keguguran, antara lain gangguan tiroid, diabetes, gangguan imunologi, penyalahgunaan obat, dan lainnya. Namun, sering kali penyebab keguguran tidak diketahui, sehingga kondisi ini bukanlah kesalahan Mums atau Dads.

 

Baca juga: Makanan untuk Mempercepat Pemulihan Pasca Covid-19

 

Hamil Lagi Setelah Keguguran

Lalu, kapan bisa memulai kembali hamil? Hal pertama yang perlu dipastikan adalah Mums telah siap secara mental dan fisik setelah mengalami kehilangan ini. Pasalnya, keguguran dapat menyebabkan banyak ragam perasaan yang intens, seperti kehilangan, sedih, cemas, atau merasa bersalah. Maka, tak perlu terburu-buru untuk mencoba hamil kembali jika Mums atau Dads masih dalam proses berduka.

 

Pada umumnya, Mums akan berovulasi dan bisa hamil kembali setelah 2 minggu pasca keguguran pertama. Ada banyak langkah yang dapat diambil untuk mendukung upaya untuk hamil dan memiliki kehamilan yang sehat, antara lain:

1. Mengatasi masalah kesehatan yang ada. Lakukanlah pemeriksaan prakonsepsi lengkap jika Mums belum melakukannya. Jika tidak diobati, masalah kesehatan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, masalah tiroid, dan gangguan haid, dapat membuat Mums lebih sulit untuk hamil.

2. Mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat. Kekurangan atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan kemungkinan keguguran.

3. Berolahraga. Ya, saran ini memang terdengar untuk hampir semua masalah. Namun memang tak bisa dimungkiri, olahraga teratur membuat tubuh Mums dalam kondisi prima, sehingga otot jantung dapat memompa 50% lebih banyak darah selama hamil. Selain itu, olahraga mengurangi stres, membantu tidur lebih nyenyak, serta mempertahankan berat badan yang sehat.

4. Perhatikan asupan kafein. Pastikan Mums membatasi konsumsi kopi maksimal 2 cangkir setiap hari karena kafein yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko keguguran. 

5. Berhenti merokok atau hindari lingkungan yang membuat Mums menjadi perokok pasif. Jika pasangan adalah salah satunya, inilah saatnya untuk mengomunikasikannya secara serius demi tujuan bersama.

6. Rutin mengonsumsi asam folat setiap hari. Penelitian menyarankan mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari dapat mengurangi risiko cacat lahir yang dapat menyebabkan keguguran.

7. Berhubungan seks di dekat waktu ovulasi. Pada umumnya, Mums dan Dads disarankan untuk tidak berhubungan intim selama kurang lebih 2 minggu pasca keguguran. Setelah itu, lakukan hubungan seks setiap 2 sampai 3 kali per minggu setelah selesai haid karena masa tersebut termasuk masa yang paling subur.

8. Cobalah untuk mengelola stres, terutama setelah mengalami peristiwa kehilangan ini. Jika Mums merasa sangat cemas atau tegang, cobalah mencari cara untuk rileks. Berolahraga, yoga, meditasi, pernapasan dalam, bahkan akupunktur dapat membantu. Jika semua sudah dicoba dan Mums masih mengalami kesulitan, pertimbangkanlah untuk berbicara dengan profesional.

 

Baca juga: Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Saat Hamil

 

 

Kapan Sebaiknya Mengumumkan Kehamilan?

Setelah mencoba dan menunggu, pastinya bahagia ya Mums akhirnya mendapatkan hasil positif. Rasanya ingin memberi tahu seluruh dunia apa yang Mums dan Dads akhirnya bisa dapatkan.

 

Namun, sebaiknya bersabar dulu, ya. Akan lebih baik jika Mums menunggu hingga akhir trimester pertama atau sekitar minggu ke-13 untuk memberi tahu teman dan keluarga, berdasarkan pada beberapa fakta berikut ini:

  • Jika bayi dapat hidup dan berkembang hingga 7 minggu dengan detak jantung yang baik, maka risiko keguguran turun menjadi 10%. Setelah minggu ke-12, risiko keguguran turun menjadi 5% selama sisa kehamilan.
  • Menghindarkan Mums dari saran atau kritik yang tidak diinginkan dari teman dan anggota keluarga.
  • Menurut American Psychological Association, berulang kali menjelaskan keguguran kepada orang-orang yang mengira kehamilan berlanjut dapat menyebabkan stres hingga trauma. Maka, langkah yang bijak bila Mums bersabar untuk mengumumkan kehamilan hingga berada di fase yang aman.

 

Semoga perjalanan program hamil Mums dan Dads berjalan lancar, ya. Jangan lupa untuk menikmati setiap momen kebersamaan dengan Dads! (AS)

 

Baca juga: Daftar Pertanyaan yang Bisa Mums Ajukan untuk Dokter saat Promil

 

Referensi:

Very Well Family. Rainbow Baby

What to Expect. Miscarriage

Mayo Clinic. Getting Pregnant