Mums pasti ingin si Kecil sehat dan memiliki tumbuh kembang yang optimal, bukan? Ternyata usaha untuk mendapatkannya tidak hanya dilakukan selama fase kehamilan atau begitu si Kecil lahir, melainkan jauh sebelum itu!

 

Dengan perencanaan yang matang sebelum hamil, tubuh akan melakukan persiapan sedemikian rupa, sehingga dapat menjadi “tempat” yang nyaman untuk si Kecil tumbuh dan berkembang hingga 9 bulan mendatang. Supaya tidak bingung apa saja yang harus diketahui dan dipersiapkan, berikut pertanyaan yang bisa Mums ajukan kepada dokter saat promil!

 

Pertanyaan untuk Dokter saat Promil

Jika Mums berencana untuk hamil atau memiliki momongan lagi, sebaiknya berkonsultasilah kepada dokter saat akan melakukan promil. Pada sesi ini, dokter biasanya akan mengecek riwayat kesehatan, mengevaluasi kembali kondisi kesehatan Mums, serta memberikan saran-saran agar Mums bisa cepat hamil. Nah, ketika berkunjung, Mums bisa menanyakan beberapa pertanyaan untuk dokter saat promil. Ini dia daftarnya supaya tidak ada yang terlewatkan!

 

  1. Kapan saya bisa hamil?

Dokter mungkin memang tidak punya jawaban yang pasti akan hal ini. Namun, dokter dapat memberikan prediksi berdasarkan aspek-aspek tertentu, seperti usia, riwayat kesehatan, dan riwayat promil sebelumnya. Satu lagi yang tidak kalah penting adalah siklus menstruasi Mums. Siklus menstruasi setiap wanita berbeda lho, sehingga masa suburnya pun akan berbeda.

 

  1. Kapan saya harus berhenti pakai KB?

Beda jenis KB, maka berbeda pula cara kerjanya. Jika Mums menggunakan KB, maka perlu menanyakan kepada dokter kapan sebaiknya menghentikan penggunaan KB serta kapan bisa hamil.

 

Misalnya, jika Mums berhenti mengonsumsi pil KB kombinasi, maka 1-3 bulan kemudian siklus menstruasi akan kembali normal. Sedangkan jika menggunakan pil KB yang hanya berisi progestin, dalam hitungan hari atau minggu Mums sudah bisa hamil kembali. Begitu pun dengan IUD. Jadi, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap.

 

  1. Apakah kondisi kesehatan saya dan suami mengganggu promil?

Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh Mums untuk hamil, seperti polycystic ovarian syndrome (PCOS), endometriosis, masalah tiroid, dan penyakit menular seksual (PMS).

 

Tidak hanya wanita, kondisi kesehatan pria pun ikut memengaruhi keberhasilan promil, yakni jumlah sperma yang dimiliki, pergerakan sperma, dan bentuk sperma. Misalnya dari segi bentuk, sperma yang sehat ialah yang kepalanya bulat dan ekornya panjang.

 

Jadi, pastikan apakah Mums dan Dads dalam kondisi yang sehat dan fit untuk melakukan promil ke dokter. Jika ternyata mengalami kondisi kesehatan tertentu, tanyakan apa yang bisa dilakukan agar bisa promil.

 

  1. Apakah obat-obatan yang saya konsumsi mengganggu promil atau janin?

Beberapa obat-obatan, di antaranya obat untuk penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan epilepsy, cenderung menurunkan kesempatan Mums untuk hamil. Selain itu, obat yang dijual bebas (OTC) serta obat yang diresepkan kandungannya dapat membahayakan janin. Konsultasikan kepada dokter obat-obatan apa saja yang sedang Mums konsumsi, lalu perlukah diganti atau distop pemakaiannya.

 

  1. Vitamin atau suplemen apa yang perlu saya konsumsi?

Setelah dites, dokter umumnya akan mengetahui apakah Mums mengalami defesiensi atau kekurangan nutrisi yang diperlukan selama kehamilan berlangsung. Misalnya, Mums bisa mengalami kekurangan zat besi.

 

Tanyakan vitamin atau suplemen apa saja yang perlu Mums konsumsi. Salah satu suplemen yang biasanya direkomendasikan adalah suplemen asam folat, yang berguna untuk mengurangi risiko janin mengalami cacat tabung saraf, setidaknya 3-6 bulan sebelum Mums berencana untuk hamil.

 

  1. Apakah perlu mengganti gaya hidup dan pola diet yang saya terapkan?

Setiap orang punya gaya hidup yang berbeda. Ada yang suka olahraga, ada yang kurang olahraga, ada yang memiliki berat badan ideal, terlalu kurus, terlalu gemuk, dan lain sebagainya. Nah, ini perlu Mums konsultasikan kepada dokter, ya.

 

Pasalnya, tubuh yang terlalu kurus atau terlalu gemuk misalnya, ternyata dapat menurunkan kesempatan Mums untuk hamil serta meningkatkan komplikasi pada kehamilan. Begitu juga dengan olahraga. Rajin berolahraga memang baik untuk kesehatan, tetapi jenis dan frekuensinya ternyata juga ikut menentukan peluang Mums untuk hamil.

 

  1. Apakah saya harus divaksin?

Ada banyak keterbatasan dalam mendapatkan pengobatan ketika Mums sedang hamil. Pasalnya, obat-obatan tertentu dapat berisiko bagi janin. Itulah mengapa sebisa mungkin tubuh Mums dalam kondisi sehat sebelum dan selama menjalani kehamilan.

 

Salah satu cara untuk mencegah Mums terkena penyakit atau mengurangi dampak dari penyakit adalah dengan vaksinasi. Tanyakan ke dokter apakah Mums perlu mendapatkan vaksin sebelum hamil, contohnya vaksin MMR dan vaksin campak, serta selama hamil.

 

Itulah 8 pertanyaan yang sebaiknya Mums ajukan kepada dokter saat berkonsultasi untuk promil. Semoga pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa membantu Mums menyiapkan diri agar nantinya kehamilan dapat berjalan tanpa kendala berarti dan selalu sehat! (AS)

 

Referensi

MedlinePlus: Questions to ask your doctor about getting pregnant

Parents: 11 Questions to Ask Your Doctor If You Want To get Pregnant Soon

Penn Medicine Lancaster General Health: When to Stop Birth Control Before Trying to Conceive