Mums mungkin agak sedikit khawatir untuk hamil lagi setelah keguguran. Apakah mungkin dan berhasil? Berikut beberapa hal yang perlu Mums ketahui terkait hamil lagi setelah keguguran!

 

Bagi para wanita yang pernah mengalami keguguran, tidak ada tolok ukur yang pasti kapan dapat kembali pulih dan bisa hamil lagi. Semuanya tergantung pada diri masing-masing. Ada yang bisa hamil lagi setelah keguguran dalam hitungan bulan, tetapi ada pula yang butuh waktu bertahun-tahun untuk kembali hamil.

 

Menurut Jani Jensen, M.D., reproductive endocrinologist sekaligus assistant professor di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, jika Mums mengalami 1 kali keguguran, maka kesempatan untuk kembali hamil sama besarnya seperti wanita yang tidak pernah keguguran. Jadi, tidak perlu terlalu cemas ya, Mums.

 

Kapan Berhubungan Intim agar Hamil Lagi Setelah Keguguran?

Setelah keguguran, tubuh cenderung akan “melakukan pembersihan” dengan sendirinya. Namun, terkadang Mums memerlukan dilatasi dan kuret untuk menghilangkan seluruh sisa janin yang luruh di dalam rahim. Karenanya, konsultasikanlah kepada dokter terkait kondisi Mums.

 

Lalu, berapa lama Mums beristirahat sebelum bisa berhubungan intim kembali setelah keguguran? Angela Chaudhari, M.D., gynecologic surgeon dan assistant professor di Departement of Obstetrics and Gynecology di Northwestern University Feinberrg School of Medicine, Chicago, Illinois, merekomendasikan agar Mums melakukan check up ke dokter kandungan 2 minggu setelah keguguran. Jika kondisi tubuh Mums sudah pulih, maka Mums sudah diperbolehkan untuk melakukan hubungan seks.

 

Kapan Bisa Hamil Lagi Setelah Keguguran?

Walaupun sudah dinyatakan aman untuk berhubungan seks 2 minggu setelah keguguran, biasanya wanita perlu menunggu setidaknya 2 bulan untuk hamil lagi. Akan jauh lebih aman, ujar Dr. Zev Williams, M.D., Ph.D., director of Program for Early and Recurrent Pregnancy Loss (PEARL) di Montefiore Medical Center and Albert Einstein College of Medicine, New York, agar wanita menunggu 1 siklus haid penuh setelah keguguran untuk melakukan promil.

 

Ini berguna untuk memastikan kadar hormon kehamilan, yakni hormon hCG, sangat rendah hingga tidak terdeteksi lagi. Setelah 2 bulan lapisan rahim umumnya juga sudah kembali normal, sehingga dapat lebih mudah memproses embrio yang sudah dibuahi.

 

Apabila wanita buru-buru promil sebelum hormon kehamilan berada pada level terendah, yang ada hasil tes kehamilan akan memberikan reaksi palsu, yaitu dianggap positif hamil padahal belum.

 

Studi terhadap lebih dari 1.000 wanita oleh National Institute of Health pada 2016, yang dirilis dalam jurnal Obstetrics & Gynecology, menjelaskan bahwa 70% dari para wanita tersebut berhasil hamil lagi setelah 3 bulan keguguran. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih jauh terkait informasi ini.

 

Apakah Bisa Berisiko Keguguran Lagi?

Berdasarkan keterangan dari American Pregnancy Association (APA), setidaknya 85% wanita yang mengalami keguguran akan berhasil hamil lagi dan menjalani kehamilannya dengan sehat.

 

Bagaimana Cara agar Tidak Terjadi Keguguran Lagi?

Walaupun kemungkinan untuk berhasil hamil dan menjalani kehamilan yang sehat cukup tinggi, penting pula untuk menjauhi atau melakukan beberapa hal untuk menghindari keguguran kembali. Ini rekomendasinya untuk Mums:

 

  • Menyiapkan diri sebaik-baiknya

Kebanyakan wanita tidak menyadari kehamilannya hingga beberapa minggu kemudian. Padahal selama periode tersebut, sumsum tulang belakang janin sudah terbentuk dan jantungnya pun telah berdetak.

 

Karenanya, ketika memutuskan untuk promil lagi, segera terapkan pola hidup sehar, seperti makan bergizi dan teratur, berolahraga, menghindari stres, dan konsumsi vitamin yang baik untuk kehamilan.

 

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan wanita untuk mengonsumsi 400 mcg asam folat setiap harinya untuk menghindari cacat lahir, yang dapat mengakibatkan keguguran.

 

  • Rutin ke dokter

Meskipun belum hamil, Mums perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan secara berkala. Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan, mengecek polah hidup Mums, melakukan tes darah, memeriksa kondisi tubuh Mums, dan lain-lain. Jika Mums belum mendapatkan vaksin tertentu, seperti varicella dan rubella, maka sebaiknya lakukan sebelum kehamilan terjadi.

 

  • Makan makanan bergizi

Mums mungkin sudah merasa makan semua suplemen dan vitamin, tetapi harus dibarengi dengan pola makan yang tepat, ya! Banyak studi yang sudah menemukan bahwa rajin mengonsumsi buah dan sayur setiap harinya dapat secara signifikan menurunkan potensi Mums mengalami keguguran.

 

  • Hindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang

Ada beberapa zat kimia yang diasosiasikan dengan peningkatan risiko keguguran. Jadi, hindari ketiganya ya, Mums. Bahkan, asap rokok juga sebaiknya dihindari supaya Mums bisa menjalani kehamilan yang sehat.

 

  • Jangan stres

Tetap rileks dan bahagia akan sangat berdampak positif terhadap kehamilan Mums. Sebuah studi menyebutkan wanita yang bahagia dan rileks 60% lebih rendah mengalami keguguran.

 

  • Kontrol penyakit

Ketika hamil, tubuh bekerja lebih keras dari normal. Jika Mums memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya diabetes, hipertensi, autoimun, dan lain-lain, maka berkonsultasilah kepada dokter agar penyakit yang diderita dapat terkontrol dan tidak mengganggu kehamilan.

 

  • Perhatikan obat-obatan yang dikonsumsi

Selama hamil, Mums memang sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan tanpa pengawasan dokter. Pasalnya, ada beberapa obat tertentu yang dapat berdampak pada janin dan meningkatkan risiko keguguran.

 

Nah, itulah beberapa informasi terkait hamil lagi setelah keguguran. Semoga bisa membantu Mums yang ingin promil lagi, ya. (AS)

 

Referensi

Parents: All About Pregnancy After Miscarriage

Parents: How to Prevent Miscarriage: Is There Anything You Can Do?