Penyakit infeksi saluran kemih (ISK) biasanya muncul pada orang dewasa dan pada ibu yang sedang hamil. Walaupun ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi ini akan berbahaya jika terjadi pada anak.

 

Sistem saluran kemih terdiri atas sepasang ginjal, sepasang ureter, kandung kemih, dan uretra. Jika ada infeksi pada salah satu organ tersebut, inilah yang dinamakan infeksi saluran kemih (ISK).

 

Selain itu, ISK lebih sering menyerang anak perempuan daripada laki-laki. Mums harus lebih waspada dan memperhatikan gejala yang mungkin timbul pada si Kecil. Bakteri penyebab ISK pada bayi dan anak-anak meliputi E. coli, Stafilokokus, Proteus, dan Klebsiella.

 

Baca juga: 6 Fakta Infeksi Saluran Kemih pada Wanita

 

Gejala ISK pada Si Kecil

Gejala yang mungkin timbul akan berbeda ketika si Kecil berusia kurang dari 2 tahun dengan ketika ia sudah berusia di atas 2 tahun. Berikut penjelasannya:

  • Kurang dari 2 tahun

Demam: Awal ISK menyerang si Kecil ditandai dengan demam yang berlangsung beberapa hari hingga menyebabkan ia menggigil. Biasanya, demam tidak ditandai dengan batuk atau pilek.

Muntah: Selain demam, si Kecil juga akan terkena gangguan pencernaan. Ia akan merasa mual dan muntah.

Gelisah: Karena si Kecil merasa tidak nyaman dengan keadaan tubuhnya, ia akan menjadi gelisah dan menangis.

Urine berbau dan keruh: Jika urine sudah berbau tidak sedap dan berwarna keruh, berarti infeksi sudah semakin parah. Jika dibiarkan, bisa saja di dalam urine terdapat darah karena infeksi sudah menyerang ginjal.

 

  • Di atas 2 tahun

Nyeri saat buang air kecil: Si Kecil akan tidak nyaman saat buang air kecil karena merasa sakit. Kondisi ini berbahaya karena infeksi dapat menyebar dengan cepat ke organ yang lain.

Anyang-anyangan: Si Kecil akan sering ingin buang air kecil bahkan sampai mengompol saat tidur.

Nyeri di bagian atas dan bawah perut: Ketika infeksi saluran kemih sudah menyebar ke organ ginjal, maka si Kecil bisa merasakan nyeri pada bagian perut hingga pungung bawah. Infeksi ini berbahaya karena si Kecil bisa mengalami gangguan fungsi ginjal.

 

Baca juga: 7 Cara Mengenali Demam Tifoid

 

Perawatan ISK pada Si Kecil

Si Kecil yang terkena ISK harus mendapatkan perawatan intensif untuk mencegah infeksi tidak menyebar ke organ ginjal. Biasanya sebagai tindakan awal, dokter akan memberikan antibiotik serta melakukan terapi simtomatik jika gejala ISK masih ringan. Namun jika ISK sudah parah, maka harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.

 

Apabila infeksi saluran kemih masih tergolong ringan, Mums bisa merawatnya di rumah dengan memberikan obat yang diresepkan oleh dokter. Selalu pantau jika si Kecil mengalami demam dan buang air kecil. Ajarkan pula kepada si Kecil untuk memberitahu Mums jika ia merasa sakit serta berikan dirinya banyak cairan (air putih).

 

Mencegah ISK pada Si Kecil

Infeksi saluran kemih bisa dicegah sejak si Kecil dilahirkan dengan memberikan ASI eksklusif. Pasalnya, ASI sangat baik untuk membangun kekebalan tubuh si Kecil. Selain itu, pastikan si Kecil selalu mendapatkan cairan yang cukup, seperti air putih dan susu, karena bisa membantu membersihkan saluran kemihnya. Mums juga harus selalu memantau si Kecil untuk tidak menahan buang air kecil, memakaikannya pakaian yang bersih, serta mendapatkan nutrisi yang lengkap dan sesuai usianya.

 

Baca juga: ASI Eksklusif Pada Wanita Karir, Kenapa Tidak?

 

Mums perlu tahu bahwa ISK yang tidak ditangani dengan tepat bisa berbahaya untuk ginjal si Kecil. Dengan melakukan pemeriksaan, maka Mums akan tahu apakah si Kecil ada kelainan anatomi ginjal dan sistem kemih. (AP/AS)

 

Infeksi Saluran Kemih saat Hamil - GueSehat.com